•Chapter 25 : Hardcover book 2

28 3 0
                                    

『••✎••』

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

『••✎••』

Laki-laki yang berusia 19 tahun, memiliki paras wajah yang bisa dibilang sangat tampan. Ketampanan nya semakin bertambah dilengkapi dengan kemeja hitam dan sarung berwarna putih, tak lupa juga peci yang ia kenakan, cukup menjadi point tingkatan ketampanan dirinya saat ini.

Siapa lagi jika bukan Azka, ya Azka Alatas Ribka Pratama. Seorang Gus muda yang kini tengah menjalankan tugasnya sebagai guru ngaji di pondok pesantren DAARUL-QUR'AN.

Ia juga kerap menjadi guru Qari di sana, sekaligus menjadi guru Qari pribadi seorang gadis yang ingin sekali mewujudkan keinginan kedua orang tua nya. Ya itu Nathania.

Selain mengajarkan anak anak mengaji, ia juga kerap mengajarkan anak anak santri belajar hadroh, marawis dan vocalis.

Di luar kegiatan pondok, ia adalah seorang mahasiswa Di Universitas Prasetya Mulya Jakarta Timur. Yang kini tengah menjalankan tugasnya pada semester tiga.

Azka adalah orang Bogor yang berkuliah di Universitas Prasetya Mulya Jakarta, awalnya ia mengekos, karena ia di minta mengajar di pondok sahabat Abi nya itu, alhasil ia memilih untuk tinggal di pondok.

Ia juga seorang Qari internasional yang telah di undang di banyaknya negara.

Kini Azka tengah berjalan menuju mushola dengan membawa buku hardcover milik Nathania. Rencananya ingin ia menaruh kembali di lemari mushola.

Azka mengucapkan salam ketika memasuki mushola, saat masuk yang ia tuju adalah lemari, karena ia ingin menaruh kembali buku hardcover milik Nathania di tempatnya semula.

Bukan ia tak punya nyali karena telah membaca dan menulis sesuatu di dalam buku itu, hanya saja ia sedikit canggung untuk mengembalikannya secara langsung.

Alhasil ia memilih untuk menaruh kembali di sana, dan memberitahu Nathania jika buku hardcover miliknya ada di dalam lemari mushola itu.

Hadehh Azka Azka!.

Setelah menaruh buku hardcover di lemari, Azka berjalan menghampiri murid muridnya, ia duduk di tempatnya.

Saat akan memulai mengaji, Putri murid perempuan yang kemarin memberitahukan buku Nathania pada Azka bertanya.

"Gus kok buku kak Thani di taro di lemari, bukannya Gus mau kasih langsung? ". Tanya nya.

Azka menjawab dengan beralasan.
" Iya ntar Gus kasih kok kalo ada kak Thani nya, tapi Gus taro lagi buku nya di sana, soalnya kalo di pegang Gus takut ilang". Alibinya. .

Di Bawah Naungan Pondok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang