IV

475 34 2
                                    

Gita yang mendengarkan omongan Kathrin mulai menoleh kearah Kathrin, melihat Kathrin yang meminta maaff dan menundukkan kepala membuat amarah pada dirinya berkurang.

"Kak gitaaa, minta maaff" menyatukan kedua tangannya dan memelas dihadapan Gita, ia harap dengan begini Gita akan memaafkan kelakuannya.
"iya Kath, saya maafin" tersenyum tipis setipis tissue.

Mendengar itu, Kathrin tersenyum "beneran ya kak?" ucap Kathrin yang tak melihat ekspresi apapun diwajah Gita. "Ya" jawab Gita, Gita kembali mendengar percakapan teman temannya.

-2jam kemudian-
Jam menunjukan pukul 11 malam. Hampir semua teman teman oniel pulang hanya menyisakan Gita, Adel,Zee dan teman teman indah yaitu Kathrin,Ashel, Marsha.

Mereka memang berniat untuk pulang larut malam dikarenakan besok tanggal merah jadii mereka semua bisa senang senang malam ini.

"Tok tok tokkk" Suara pintu diketok dari luar oleh seseorang. "Masuk aja" 3 orang masuk membawakan bir 6 botol dan membawanya kearah meja mereka "udah taro sini aja" pelayan segera menaruhnya dan pergi begitu saja.

Oniel membukakan 3 bir dan Adel membukakan 3 bir. Mereka berdua menuangkan bir kegelas teman teman mereka, "ayo kita nikmatin malem ini" ucap oniel yang mengangkat tangannya, dilanjut dengan temannya "Tingg" Suara gelas yang ditabrakkan dengan gelas lain "Cheerss" ucap mereka semua.

Mereka meminum habis 1 gelas yang berisi bir 10mililiter itu, beberapa dari mereka mulai meminum terus terusan hingga akhirnya 1 botol bir sudah habis.

"Kak Gita gamau?" Ucap Adel yang melihat Gita hanya meminum sekali saja. "Ngga Del saya bawa motor kesini" jawab Gita sambil memainkan hpnya.

Disisi lain Kathrina menghabiskan 4 gelas bir dan masih ingin terus meminumnya. Ashel yang melihat itu cukup kaget karena Kathrin yang kemana kemana selalu bersama mereka dan tak pernah sekalipun mencoba meminumnya kenapa bisa habis 4 gelas.

Setelah semua botol bir habis, mereka semua mabuk kecuali Gita. "Guys ayo pulang" ucap Adel yang berniat membawa ashel ke hotel,begitu pula dengan Zee. Zee dan Adel ingin membawa pacarnya masing masing kehotel, karena mereka tau jika pulang kerumah mereka, yang ada bakal jadi masalah.

"Kak gita, boleh minta tolong bawa Kathrin? Untuk biaya hotel biar adel yang urus, hotel vartions ya kak" ucap Zee dengan membawa pacarnya keluar dari ruangan. Gita melirik ke arah Kathrin, tak mungkin jika ia meninggalkannya disini sendirian, sedangkan teman teman mereka pergi Dangan kekasihnya masing masing

Mau tak mau Gita membawa Kathrin untuk pergi ketempat hotel tersebut.Setelah sampai,Gita ingin pergi meninggalkan Kathrin yang mabuk itu dikamar, ia menidurkan Kathrin kekasur. ketika ia ingin beranjak dari kasur tiba tiba Kathrin memegang tangan Gita.

Gita menoleh ke arah Kathrin, Kathrin menarik tangan Gita dan wajah mereka berdekatan. Kathrin mencium Gita dan memperdalam lumatan mereka. Gita yang mendapatkan perlakuan tersebut,Berusaha untuk melawannya, ia tak mau jika harus melakukan hal hal yang tak diinginkan nantinya.

Tapi Kathrin yang terus menahan membuat Gita menikmatinya. Tak lama kemudian Gita mulai menelusuri leher Kathrin, ia membuat 3 tanda disana. "PLAKK" tamparan keras mendarat dipipi Gita. Apakah Kathrin yang melakukannya? Bukann, bukan Kathrin melainkan Gita sendiri, ia menampar dirinya sendiri.

"Git, lo Gila? Temani dia bukan ngerusak dia bodoh" ucap dirinya sendiri. Ia menjauh dari Kathrin dan pergi menuju kamar mandii, ia membasuh mukanya. "Gita apa yang Lo lakuinn, inget konsekuensinya gitaa" ucapnya menatap kaca cermin didepannya.

Ia kembali,duduk di sofa kamar, ia membaringkan tubuhnya dan menerjapkan matanya berkali kali. Tak berselang lama, ia mulai terlelap.

-dipagi hari-
"AAAAAAKKK" Suara teriakan dari kamar mandi membuat Gita kaget dan terbangun, "ada apa si Kath?" teriak Gita. Gita yang penasaran pun berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi,karena posisi kamar mandi yang tidak ditutup Gita membukanya perlahan.

"PLAKK" Suara tamparan sangat keras mendarat dipipi Gita. Kali ini bukan Gita sendiri yang menampar dirinya, kali ini Kathrin yang menamparnya dan membuat pipi Gita merah. Gita yang mendapatkan tamparan tersebut memegang pipinya.

"Gila ya Lo, bisa bisanya Lo ngelakuin ini" ucap Kathrin sambil menunjukkan bekas kissmark pada lehernya.

"Kath saya bisa jelasin dulu"

"gua benci sama Lo, kak" jawab Kathrin sambil menundukkan kepalanya. Tiba tiba Gita mendengarkan suara isakkan dari seseorang yang berada didepannya

"Kathh,saya ga bermaksud ngelakuin hal yang kyk gitu" ucap Gita, ia merasa bersalah telah membuat kathrina menangis karena kecerobohannya.

"Kath,saya jelasin dulu ya? ayo duduk disana" sambil menunjuk arah sofa, ia berusaha membujuk Kathrin agar mau mendengarkan penjelasannya.

Akhirnya Kathrin mulai menatap Gita, ia ingin mencari kebohongan dari mukanya tapi ia tak menemukan itu. Kathrin berjalan kearah sofa, diikuti dengan Gita dibelakangnya.

Mereka berdua mulai duduk bersampingan. "saya mulai jelasin ya?" Ucap Gita, dan dijawab anggukan oleh Kathrin. Gita mulai menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir,Kathrin terus mendengarkannya.

Mendengarkan penjelasan Gita, ia tau bahwa itu bukan pure kesalahan Gita. ia juga ikut serta dalam kesalahan ini jadi ia tak bisa asal menyalahkan Gita saja.

"Kath,saya minta maaff telah melakukan kesalahan ini. Apa perlu saya bertanggung jawab?" Menoleh kearah Kathrin dan menundukkan kepalanya.

Kathrina mulai berpikir apa pertanggung jawaban yang akan ia berikan kepada Gita, "gimana kalo dia jadi pacar gue aja ya? kan di k.a.m.i gue doang yang ga punya pacar" pikir Kathrin.

"yaudah lo harus tanggung jawab jadi pacar gue, kalo ngga yaa mungkin gosip ini bakal nyebar" ancam Kathrin yang mulai menatap sinis Gita dan menyilangkan kedua tangannya.

"Tapi Kath-"

"Oh gamau? Yaudah konsekuensi bakal lo tanggung sendiri."

"Saya mau, tapii permintaan maaf saya kamu terima kan?" Tanya Gita.

"Iya iya, dasar manusia es. Kalo Gitu deal kan?" Mengulurkan satu tangannya kedepan, berharap Gita akan membalasnya. "Deal" ucap Gita sambil membalas tangan Kathrin.

"Kenapa harus kyk gini Kath? Menjalani hubungan Tanpa adanya rasa sedikit pun" ucap Gita didalam hatinya, ia benar benar tak menyukai jika harus menjalin hubungan dengan orang yang ia tak suka.






















"gue ga salah ngambil tindakan??"














amaslin : GitkathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang