VII

438 39 5
                                    

Malam yang gelap hanya diterangi oleh bintang bintang serta bulan, angin Sepoi Sepoi membuat udara menjadi dingin dan sejuk.

Seorang gadis menatap kearah bulan, pikirannya terus bergulat tanpa henti. "huhh"  asap rokok yang keluar dari mulut gadis itu, berulang kali ia menghisap batang rokok lalu menghembuskan asapnya.

"Tririringg" Suara ponsel yang berbunyi menandakan ada seseorang yang menelfonnya, gadis itu mengangkat telfon tersebut. "KATHHHHH" teriak seseorang dari ponselnya.

"Ada apa shaaa?" Ia menaruh rokok tersebut.

"kita kerumah lo ya?" belum selesai menjawab pertanyaan, telfon itu sudah di matikan oleh lawan bicaranya. ia langsung bergegas mematikan rokoknya dan masuk kekamarnya.

Beberapa kali ia mengendus ngendus bajunya karena  ingin tau apakah ada bau rokok dibajunya. "Duh bau ga si, udah lah ganti aja" ia langsung mengganti bajunya dan mencuci mukanya

"ckleekk" Suara pintu kamar dibuka oleh seseorang

"Atinnnn" 3 orang sahabatnya langsung duduk dikasur, menaruh tas dan membaringkannya tubuh mereka. mereka semua menunggu kathrina kembali dari kamar mandi.

Setelah mengganti baju Kathrin langsung keluar dari kamar mandi dan menuju ke mereka, bedanya Kathrin menarik kursi untuk ia duduki. "tumben kesini" menyilangkan tangan dan menatap sinis mereka bertiga.

"emang ga boleh aja" jawab marsha. Mereka yang awalnya membaringkan tubuhnya langsung duduk dan membentuk setengah lingkaran. "Gimana hubunganmu Kath?" celetuk Ashel, Kathrin yang mendengar itu tau arah pertanyaan Ashel, jujur saja ia sedikit tak rela jika harus melepaskan Gita.

"Gatau" jawabnya dengan nada lemas, ia menatap kearah lain.

"Kok gatau, apa jangan jangan lo-" Ashel menggantungkan perkataannya lalu menoleh kearah kedua temannya secara bergantian.

"kalo emang suka, ngaku aja ke dia, daripada kayak gini terus" ucap indah menasehati Kathrin yang tengah bingung dengan perasaannya sendiri.

Kathrin menoleh kearah indah, "huhh aku juga tau"

"terus apa yang lo raguin?" tanya Marsha

"dia suka cwe ga yaa..." Kathrin takut juga seseorang yang ia sukai masih menyukai pria. itu adalah saingan terberatnya jika ia nekat tetap menyukai Gita dan peluangnya untuk kalah sangat tinggi.

Indah yang melihat Kathrin sedih berusaha memberi solusi sedikit "kalo soal ituu... aku tanyain oniel aja" kemudian indah langsung mengambil handphonenya dan menelfon pacarnya yaitu Oniel.

Telfon dijawab tapi bukan Oniel yang menjawabnya, melaikan Gita. "Halo ndah?" Suara Gita begitu jelas ditelfon tersebut membuat k.a.m.i kaget.

Indah menoleh sejenak kearah Kathrin lalu kembali keponselnya, "Oniel dimana kak?" Tanya indah.

"sayangg" Suara oniel sudah terdengar, indah langsung menyuruh oniel untuk menjauh dari teman temannya karena ia ingin menanyakan perihal Gita kepadanya.

Setelah menanyakan sesuatu yang tadi, oniel berpikir sejenak. "hemm.. kayaknya sama deh" jawab oniel. Mendengarkan hal itu,Kathrin langsung berteriak "YEEEYYYY" suara kencangnya membuat teman teman oniel yang sedikit jauh mendengarkannya.

Gita menoleh kearah oniel "Kathrina?" Tanyanya.
Oniel dengan gugup menjawab "b-bukan, ini indah kak" mendengarkan jawaban oniel,Gita hanya beroh ria lalu kembali fokus ke permainan.

Dengan panik oniel segera mematikan telfon tersebut. Ia kembali duduk disebelah Gita dan fokus ke permainan ditv.

Disisi lain indah merasa aneh karena tiba tiba oniel mematikan telfonnya tanpa berpamitan, "jadii.. gimana?" Marsha menatap Kathrin dengan tatapan serius, ia tak lagi bercanda soal pertanyaannya.

amaslin : GitkathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang