XI

337 32 3
                                    

Suara motor yang mulai masuk kedalam pekarangan rumahnya, ia langsung mematikan motor tersebut dan masuk kedalam rumah, menjatuhkan dirinya kesofa karena lelah dan ngantuk. Beberapa kali menerjapkan matanya lalu berdiri untuk membersihkan tubuhnya.

"huhh.. masak apa ya?" melihat bahan bahan dapur yang dibilang sangatt minim sekali, ia langsung mengambil telur dan mie instan untuk ia rebus.

Mengambil panci lalu memasukkan air kedalam panci, ia menaruh panci itu dikompor setelah itu ia nyalakan kompor tersebut. membuka bungkus mie dan mengambil bumbu yang sudah tersedia, ia buka bumbu itu dan masukkannya kepiring.

Beberapa saat air mulai mendidih, mie yang bungkusnya terbuka ia masukkan kedalam air mendidih itu, lalu menunggunya beberapa menit ia memecahkan telur itu dan ia masukkan ke air mendidih.

Disisi lain seseorang memperhatikannya melalui kamera kecil yang sudah ia pasang disana,sesekali merasa sedih karena melihat gadis yang ia suka memasak makanan yang menurutnya kurang sehat.

Ia berinisiatif untuk membelikan gadis itu dengan makanan yang layak, akhirnya ia memesankan beberapa makanan dan stok makanan untuknya, tapi ia memalsukan identitas dirinya sendiri.

setelah ia pesan dan ia bayar, ia kembali melihat sang pujaan hatinya makan dengan lahap. lalu tak menunggu lama gadis tersebut berdiri dan menuju kearah pintu rumahnya, ternyata kiriman yang sudah Kathrin pesan telah datang.

Gadis itu kembali kedapurnya membuka kantong kresek putih yang cukup berat menurutnya, ia melihat secarik kertas disana, ia membacanya lalu menaruhnya dimeja. melihat lihat makanan yang sudah Kathrin kirim untuknya.

Ia sangat senang dengan kiriman tersebut. Kathrin yang melihat hal itu ikut senang, ia tersenyum melihat Gita yang kesenangan mendapatkan makanan begitu banyak dari Kathrin.

Gita menyusun bahan makanan ditempat yang sesuai, menatanya hingga rapih dan enak dipandang. setelah semuanya selesai Gita meninggalkan dapur, Kathrin mengikuti Gita melalui kamera yang ia pasang, akhirnya Gita masuk kedalam kamarnya.

Kathrin memperhatikan semua pergerakan Gita dari sana, ia tak memalingkan matanya ke hal lain, ia hanya fokus dengan layar komputernya. "Andai  aku jadi pacar kamu,kak" gumamnya.

Gita terbangun dari tidurnya, ia mengambil baju olahraganya, karena hari ini ada acara membersihkan sekolah jadi semua siswa dan siswi diwajibkan menggunakan baju olahraga.

Setelah selesai siap siap Gita langsung berangkat kesekolah, diperjalanan ia melihat lihat sekitar agar tak merasa bosan dengan perjalanannya, embun yang masih ada memberi rasa sejuk ditubuhnya.

Tiba tiba ia berhenti ditoko coklat yang buka dijam pagi, "tumben ada toko coklat yang buka jam segini, coba aja lah kalo gitu" Gita memarkirkan motornya disebelah kanan depan toko, ia masuk dan melihat lihat, disana ada beberapa jenis coklat entah itu dark coklat,susu coklat dan white coklat.

Gita menelusuri rak rak yang menurutnya menarik, ia memilih milih mana coklat yang enak untuknya.Ketika sudah menemukan coklat yang ia mau, ia langsung membayarnya dan keluar dari toko untuk berangkat kesekolah.

Sesampainya disekolah ia memasuki gerbang sekolah dan memarkirkan motornya dipemarkiran sekolahnya, karena hari ini ia tak ada jadwal jaga digerbang, ia langsung berjalan kekelas untuk meletakkan tasnya.

Jam menunjukkan pukul 7.20 semua siswa dan siswi SMA 48 jakarta memulai kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, beberapa siswa fokus dengan taman kecil didepan kelasnya, beberapa juga ada yang membuang sampah sampah daun kering yang berjatuhan atau rumput rumput yang tumbuh ditaman kecil mereka.

Semuanya mengikuti kegiatan tersebut dengan semangat, Kathrin dan teman temannya juga melakukan hal yang sama, ia menanam beberapa bibit tumbuhan atau bunga yang sudah dibelikan oleh salah satu temannya.

"KATHH IKUT GUE DEH BENTARR" Tiba tiba Ashel menarik lengan Kathrin, ia mengajak Kathrin entah kemana arahnya. "Kemana sii Shell?" Tannyanya dengan pasrah, "GUE KEBELETT PLIS" jawabnya.

Sesampainya ditoilet Kathrin menunggu Ashel diluar toilet, ia duduk dikursi yang tak jauh dari tempat itu, menoleh kekanan dan kiri, tak begitu sepi tapi sangat tentram baginya.

Ia menutup matanya, merasakan angin yang menerpa wajahnya. "Ekhem" Suara batuk yang disengaja oleh seseorang, "eh kak Gita, mau duduk kak? sini" menepuk nepuk bagian kursi disebelah kanannya, seseorang tersebut ialah Gita.

Gita duduk disebelah kanan Kathrin ia membawa 1 bungkus coklat yang ia beli tadi pagi, "kamu ngapain disini" tanpa menatap Kathrin, ia hanya fokus melihat awan yang bergerak perlahan lahan.

"emm.. nunggu temen ditoilet" ia melihat Gita dengan detail, dari atas hingga bawah. "Nih" Gita menyodorkan coklat yang sudah ia beli tadi pagi, "ucapan terimakasih saya kekamu,karena kamu sudah belikan saya beberapa bahan bahan makanan" Kathrin tak berani mengambil coklat tersebut, ia merasa tak enak jika mengambilnya.

"kok kakak tau kalo itu aku yang ngirim?" Ia beberapa kali menolak sodoran coklat dari Gita, tapi karena sudah ke 3 kalinya Gita menyodorkan coklat tersebut akhirnya ia mengambil coklat itu.

"yang ngirim bilang kalo ini semua dari temen saya yang insialnya K, jadi saya udah pasti ngira kamu" Ketika coklatnya sudah diterima, ia beranjak dari tempat duduk toilet itu lalu berjalan pergi.

Kathrin tersenyum melihat barang yang telah diberikan oleh Gita, baru pertama kali ini ia dibelikan Gita coklat. meskipun bukan hal yang besar tapi menurutnya ini sudah lebih dari cukup untuk ucapan terimakasih dari Gita.





























































Selamat hari kemerdekaan yaa!!
Halloo maaff ya ini bener bener lama banget upnya, baru sempet soalnya. Kalian jaga kesehatan, Semangatt!

amaslin : GitkathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang