Part. 4

35 1 0
                                    

Selamat membaca zheyeng~

.
.
.

(Author's POV)
Seperti biasa Travis selalu mengendarai mobil kesayangannya untuk pergi ke kampus namun dihari senin ia selalu membawa motor karna sudah pasti macet.

Hari ini kebetulan hari senin jadi temti saja Travis menggendarai motornya, baru saja ia sampai di parkiram ia melihat Anastasya turun dari mobil Hersa.

Ada rasa kesal dicampur cemburu saat ia melihat Hersa merangkul dan Anastasya terlihat tertawa bahagia bersama Hersa.

Setelah ia memarkirkan motornya ia bergegas masuk ke gedung kampus sengan suasana hati yang tak dapat dijelaskan.

Travis memecet lift ke lantai paling atas, rooftop. Ia tiba-tiba tidak mood untuk menghadiri kelas pertamanya. Ia megirimkan pesan pada Juan bahwa ia tidak akan hadir di kelas pertama.

Lift tersebut terbuka ia langsung saja bergegas jalan ke arah rooftop tersebut sembari mengeluarkan Malboro merah nya, tak lupa korek kebanggan nya.

Sembari ia jalan, Travis membakar rokok yang ada di bibirnya. Setelah rokok itu terbakar sempurna ia terkejut saat melihat ke arah bangku.

"Lah? Lo ngapain disini?" Travis terheran melihat perempuan yang ia kenal sedang merokok di rooftop tersebut.

"Ngudut?" Jawabnya bingung dan asal celetuk, namun yang ia dapat adalah tatapan aneh dari Travis. "Kenapa? Lo ga nyangka gue kaya gini?" Ucap nya lagi.

"Enggak! Kata siapa?" Travis tak ingin Anastasya salah sangka dengan tatapan nya ia buru-buru memasang muka ramah dan tampan nya.

"Ini bukannya udah mulai ya matkul pertama? Kenapa lo ke rooftop?" Anas membuka obrolannya setelah canggung diantara mereka.

"Gue gak mood aja" jawab Travis asal, ya karna alasannya adalah perempuan itu sendiri.

"Gaya banget dah lu pake moody-an segala kaya betina!" Ledek nya.

"Yeee! Emang cewe doang yang boleh moody" Travis tak mau kalah dengannya.

"Lo gereja dimana?" Tidak ada angin dan tidak ada ujan Anas menanyakan hal tersebut pada Travis.

"Hmmm? Dii GKY deket kampus sini" jawab Travis sedikit bingung. Lalu ia menanyakan kembali hal yang sama pada Anas, "Lo? Dimana?" Tanya nya.

"Gue di Sanmar" jawabnya.

"Ohh lo khatolik?" Travis memastikan ia tak salah dan di jawab anggukan oleh Anas.

"Yah beda aliran dong" gumam Travis namun tentu Anas bisa mendengar nya karna rooftop itu sangat sepi.

"Apa?" Anas spontan menanyakan saat ia mendengar ucapan Travis.

"Lo sama Hersa pacaran ya?" Bukannya menjawab ia malah menanyakan hal lain.

"Gua gabisa jawab" Anas menjawabnya dengan muka yang murung saat mendengar pertanyaan Travis.

"Kenapa? Kalau lu gasuka dia jauhin aja" ya namanya juga Travis udah pasti kalau ngomong ceplas-ceplos.

"Not that easy" jawab Anas singkat.

"Lo bisa minta bantuan gua kalau lu mau, gue udah follow instagram lu tapi kayaknya lu ga followback" Travis memang sat-set kalau soal Anas.

"Username lo apa?" Anas langsung membuka ponselnya untuk mem-followback Travis. Anas memberikan ponselnya pada Travis agar dia sendiri yang memencet followback.

"ANJ INI BENERAN WOI? GA ESPEK BGT"
Kira-kira begini suara hati Travis.

"Yauda kalau gitu gue duluan ya, Hersa nelefon" setelah berucap demikian tanpa berbalik badan Anas langsung berlai kecil dan meninggalkan Travis.



TBC

Senggaja gais pendek dan khusus buat Travis biar ga sadboy terus wkwkwkwk.

SORRY FOR TYPO GUYS! Soon will be fix!!!

Berondong || Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang