Part.7

21 1 0
                                    

Selamat membaca~

.
.
.

Beberapa hari setelah kejadian Justin memarahi Travis dikantin mereka tentu tidak musuhan. Justin justru malah membantu Travis agar bisa berhubungan dengan Anas walaupun sangat sulit karna Anas beberapa hari tidak kelihatan batang hidungnya padahal ada rapat hari ini.

"Lo beneran gaksi ngasih infonya? Kan dia wakil harusnya hadir dong?" Travis mulai kesal karna ia tak kunjung melihat kehadiran Anas di ruang BEM.

"Bawel lo kalo berisik bisa diusir tau gak? Nekat banget dah ampe masuk kesini?" Yapp benar Travis nekat masuk ruang BEM agar bisa melihat Anas.

"Bentar lagi gue keluar sampe Anas dateng" ucap Travis.

15menit berlalu bahkan rapat sudah mau dimulai namun Anas tak kunjung terlihat batang hidungnya.

"Vis, mending lo kelur dulu nanti kalau ada Anas gue langsung kabarin lo" Justin berusaha mengusir Travis agar dia mau nurut, dan untungnya Travis masih punya hati untuk mengikuti perintah Justin.

Ia meninggalkan ruang rapat tersebut dan memilih untuk pergi ke rooftop lalu merokok, agar pikirannya sedikit lebih tenang.

Sesampai di rooftop Travis lamgsung membakar sebatang rokok dan mengisapnya dengan nikmat. Tiba-tiba ia kepikiran sesuatu.

Ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi Instagram lalu memcari username Anas lalu mengirimi nya pesan.

asyaaa_03
Lo dimana?

Baru beberapa menit ia kirim pesan tersebut ia mendapat notifikasi balasan dari Anas.

asyaaa_03
Kenapa? Mau ketemuan?

Langsung saja ia menjawab pesan dari crush nya dengan cepat (fast response), tak butuh waktu lama pintu rooftop itu terbuka dan memperlihatkan sosok tinggi dan besar.

Yap ternyata yang dateng itu Hersa bukan Anas, jujur saja Travis sangat kecewa. Hersa langsung mendorong Travis penuh emosi, "Gausa berhubungan sama Anastasya lagi!" Ancamnya.

Travis hanya tertawa renyah, "Gue gaperduli, dia bukan cewek lo dan lo ga layak buat jadi cowo Anas" Ia mendorong Hersa sekuat yang ia bisa.

"Lo tau apa anak kecil? Lo udah bosen kuliah disini? Lo mau gue--" belom saja Hersa menyelesaikan ucapannya Travis dengan nada meledek melanjutkan ucapan Hersa yang mudah ditebak.

"Mau gue keluarin dari sini? Hahaha! Basi anjeng! Nyokap lo cuma rektor disini, ni kampus juga bisa gue beli" mungkin kesannya ucapan Travis seperti ngarang namun percayalah hal itu bisa saja terjadi.

Hersa hanya tertawa mendengar ucapan Travis, ia benar-benar mengira Travis adalah bocah kecil yang suka menghalu.

"Suka-suka lu deh anak kecil, gue cuma mau ngasih tau lu. Jangan pernah lo deketin Anastasya! Lo liat nanti" Hersa lagi-lagi mengancam.

"Dan gue mau peringatin lo gausa leibatin Rei dan gue ga perduli sama anceman lo ya Hersanjing" Travis bukannya takut malah semakin nyolot.

"Oh kelemahan lo cuma Rei? Easy bro" Hersa meninggalkan Travis di rooftop.

Travis mencoba tenang ia tahu semakin ia emosi, Hersa semakin senang.

"Fuck u Hersanjing" hanya kata-kata tersebut yang bisa Travis ucapkan.

TBC~

KOK CERITANYA MAKIN ANEH YA?🥹

Berondong || Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang