2x-4 : 10

54 14 0
                                    

2 minggu ini Ela beneran sudah jarang direcoki masalah perjodohan, sepertinya kebohongannya dengan Nouka cukup memberikan pengaruh baik.

Ia merasa telah bebas dari ancaman akan diusir dari rumah atau ancaman akan segera dinikahkan saja.

2 minggu itu juga, dia dan Nouka jarang bertemu, tidak pernah malah. Mereka hanya saling mengabari lewat chat, bahkan jika saja Nouka tidak berinisiatif mengabarinya maka keduanya tidak akan saling berinteraksi.

Chat terakhirnya dengan Nouka 3 hari yang lalu, cowok itu bertanya mengenai cafe yang baru di buka di depan gerbang satu kampus. Ela yang pernah ke sana satu kali menjawab seadanya saja.

"Tanda tangan La, " Raya menyerahkan selembar kertas yang berisi surat untuk magang. Diliburan semester nanti, dia akan melaksanakan magang yang mana bulan bulan begini dia udah harus ngurus tempat magangnya nanti.

"Besok kita nganter suratnya ke sana kan? " Nora menggigit es krimnya, kemudian mengangguk menanggapi Juna- salah satu teman setim mereka.

"Kalau udah ditanda tangani sama kaprodi. " balas Raya, dia memasukkan surat itu ke dalam map.

"Gue bawa ke prodi dulu. Kalian langsung ke kantin aja. Pesenin gue penyet ya. " ucapnya kemudian masuk ke dalam gedung fakultas

Ketiga temannya itu mengangguk dan berjalan menuju kantin.

Sejujurnya tim ini dibentuk 3 orang tapi berdasarkan info dari senior katanya tempat magang yang akan mereka tempati membutuhkan 4 orang. Jadi, Juna yang cukup dekat dengan mereka langsung di undang masuk. Apalagi Juna juga ternyata belum mendapatkan tim magang.

"Anak ukm taekwondo nanyain lo, La. Katanya lo kapan buka jokian lagi. "

"Gak bakal buka, gue udah tinggal bareng bonyok. "

"Gue jawab lo sibuk nugas. "

Ela mengangguk, "Lo kapan masuk ukm dah? Gak capek lo udah jadi pengurus himpunan masuk ukm lagi. "

"Capek sih emang tapi seruu. " ucap cowok itu antusias.

"Jun, Sabtu depan gue diajakin Saka sama temennya nanjak. Mau ikut gak? "

"Sabtu depan banget? "

"Napa dah, lo ada kegiatan lagi? "

"Sabtu depan gue ada camp. " ucap Juna sedih. "2 minggu depan lagi aja, Ra. "

"2 minggu depan tektok aja deh keknya,"

Keduanya langsung terhanyut dalam cerita nanjak dan tektok itu hingga melupakan Ela yang tertinggal di belakang karena ditahan oleh seseorang.

Nora yang menyadari itu membalikkan badannya, mengangkat alisnya bingung karena melihat sahabatnya berbicara serius entah kepada siapa.

"Ela! " panggilnya, Ela hanya menanggapi dengan lambaian tangan dan mengibaskan tangannya ke depan pertanda ia dan Juna duluan saja ke kantin.

"Cowok yang bicara sama Ela kayak gak asing. " celetuk Juna dan dibalas anggukan oleh Nora,
"Sama. "

*

Nouka kecelakaan.

Ela khawatir, tentu saja. Ia seperti orang bodoh yang tertangkap basah tidak mengetahui apa-apa mengenai pacar bohongannya sendiri ketika Kevin- kakaknya Nouka mengabarinya.

"Gue curiga kalian bertengkar, makanya gue ngabarin lo. "

Ela hanya mengangguk, menambah kebohongannya yang telah tertumpuk dan kini makin menumpuk.

Take a Chance with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang