125/25

68 12 0
                                    


Pagi ini Ela bangun dengan sangat tidak semangat, untung saja masih hari minggu jadi dia bisa bermalas-malasan dan melanjutkan tidurnya yang tidak nyenyak tadi malam karena perbuatannya sendiri.

Ia mengaku salah karena  harusnya ia menolak permintaan Nouka untuk berpura-pura jadi pacar cowok itu, maka kejadian tadi malam tidak akan terjadi.

Tapi hal baiknya adalah dia kini tahu jika cowok yang akan dijodohkan dengannya ternyata juga tidak menginginkannya.

Seharusnya, Ela senang akan hal itu. Tapi dia malah kecewa dengan dirinya sendiri. Apalagi setelah beberapa kali gagal dalam milih cowok dia jadi gak pede dan semua asusmsinya kepada cowok sama aja. Sama-sama bermuka dua.

Di depan orang tuanya cowok itu menyetujui perjodohan mereka dan ternyata aslinya dia ga setuju.

Ela mau marah tapi dia juga tidak punya keberanian. Akhirnya setelah meluapkan ke Nouka tadi malam dia bisa sedikit tenang. Cowok satu itu menguntungkan juga walaupun sekarang Ela harus siaga satu jika berhadapan dengan Nouka.

Hatinya itu sangat lemah jika menyangkut cowok bermulut manis, seperti Nouka. Lemah memang.

"Gak sarapan kak? "

"Belum laper. "

Nanda membuka kamarnya yang tidak tertutup rapat, adiknya itu mengangguk kemudian menutup kamar kakaknya lagi saat tau kakaknya itu terlihat tidak mood pagi ini.

"Kalau gini, gue gimana bilangnya ya sama mama. "

Overthinking di pagi hari sungguh menyiksa juga ya.

Dan demi meredakan overhinking itu, dia memilih tidur. Rambutnya akan semakin rontok jika memikirkan hal seribet itu.

*

"Kakk, lo beneran pacaran sama adeknya kak Agra?? "

Ela belum mengumpulkan nyawa sepenuhnya tapi pertanyaan dari Nanda sukses membuat matanya melotot. Kenapa informasi itu sudah menyebar sampai ke adiknya??

"Nama panggilannya Kevin btw. " koreksinya kemudian duduk bersandar di punggung kasur. "Lo dapet info dari mana? "

"Mamanya kak Agra eh kak Kevin nelpon mama tadi. Mama kaget sampai hpnya hampir jatoh. "

"Reaksi mama seberlebihan itu? "

"Gimana gak kaget kak, kan lo bilang habis diselingkuhin. Kok tiba-tiba dapet pacar. Mana anaknya Tante Nonik lagi. Mama kaget lah. " Nanda bercerita heboh sedangkan Ela cuman bisa menghela napas.

Entah dia akan berbohong dalam bentuk bagaimana lagi.

Dia menolak perjodohan dua bulan lalu karena Aldo. Dan kisah palsunya dengan Nouka udah dari 5 bulan lalu. Mungkin gelar selingkuh akan tertuju ke dirinya sendiri.

"Mama dimana? "

"Di ruang tamu, masih shock banget. "

"Marah ga sama gue? "

"Gak sih, tapi kayaknya nunggu penjelasan dari ko dulu. Lagian Tante Nonik jelasin kok kalau lo gak salah karena lo sama kak Kevin dan adeknya emang belum pernah ketemu. Jadi kejadian kayak gini pasti kemungkinan terjadi."

"Kak Kevin Kevin yang lo bangga-banggain juga udah punya cewek kok. Dia relain gue dijodohin sama adeknya. "

"Beneran? Pantesan sih keliatan ogah-ogahan kalau mama bahas lo. "

"KANN?? Harusnya mama ngecek gak sih calon yang mau dijodohin ke gue, gue kek ditolak anjir. "

"Tapi kan lo juga nolak dia kan? Mana macarin adeknya lagi. "

"Adeknya seumuran gue asal lo tau, cuman beda 4 bulan doang. "

Nanda manggut-manggut pertanda paham. Dia tidak merecoki kakaknya lagi. Malah menyarankan Ela segera turun dan menemui mama yang shock setelah berita menggemparkan itu.

Mama cuman bisa shock sendirian karena papa yang biasa menenangkan sang ibu lagi keluar kota dan baru balik malam nanti.

"Gue gak bakal diusir lagi kan? "

Itu berlebihan memang, tapi Ela sudah cukup trauma karena mama beneran tidak main-main jika berkata akan mengusirnya jika membangkang terus.

Jika diusir lagi, kemungkinan besar Lea akan melakukan pekerjaan gf rent lagi karena gajinya lumayan. Tapi disisi lain ia tidak ingin menimbulkan masalah baru dengan melakukan pekerjaan itu lagi.

"Ma? "

Ela memberanikan diri mendekat ke arah mama. "Mama udah tau ya? "

"Kamu yang selingkuh? "

Kan, mama pasti merasa janggal ketika mendengar penjelasan Tante Nonik jika ia dan Nouka udah pacaran 5 bulan lalu.

"Gak ma, Aldo yang selingkuh. Aku sama Nouka baru kenal 5 bulan lalu. Terus pas putus sama Aldo sebulan lalu aku sama dia jadi deket lagi terus jadi deh. "

Memang benar kata orang, satu kebohongan akan menimbulkan kebohongan lainnya.

"Aku gak tau ma kalau Nouka itu anaknya Tante Nonik. Aku berani sumpah. "

"Mama gak permasalahin itu, mama cuman takut kamu selingkuh, Elara. "

"Gak ma, serius aku ga mungkin selingkuh. Kalau gak percaya mama tanya aja sama Raya atau Nora. Mereka tau aku banget. "

"Beneran kan? Jangan sampai selingkuh, La. Gak baik. "

Ela menghela napas, sedikit lega karena mama ternyata hanya mempermasalahkan tentang 'selingkuh' itu.

"Iya maaa, aku paham kok. " angguknya.  "Jadi, mama gak masalah kalau aku sama... Nouka?"

"Gak papa kok, lagian bener kata Nonik kami bakal tetap jadi besan walaupun kamu sama anak bungsunya. Lagian katanya Agra ada pacar ya? "

"Iya ma, ternyata dia juga nolak aku. "

"Impas kan, kamu nolak dia, dia juga nolak kamu. " Mama terkekeh, kemudian tersenyum ke arah anak sulungnya, "jadi kamu sama Nouka mau langsung nikah aja? "

"GAK LAHH MA! "

Pertanyaan tidak terduga itu ternyata lebih mematikan dari omongan manis cowok kayak Nouka.

Ela mau pingsan aja rasanya.

Take a Chance with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang