π : 3,14

104 25 2
                                    

Ela langsung melemparkan badannya ke atas kasur. Sudah dua bulan ia meninggalkan kamar kesayangannya ini.

"Gimana? Enak kan tidur di rumah sendiri? "

Nanda masih berumur 15 tahun, terlalu kecil untuk mikirin Ela yang begitu bodoh itu memilih diusir dari rumah karena berani membangkang. "Lo bilang apa aja sama papa? "

"Lo tinggal di kosan murah, gak aman sama sekali. Lo cuman bisa makan sekali sehari itupun lo makan telur sama mie doang. Ya gitu gitu deh. "

Ela mendengus, "lo ember banget tau gak. "

"Tapi bisa bikin lo balik kan? "

"Lo jangan ceritain yang sedih banget elah maksud gue, papa pasti sedih banget tuh pas denger gue makannya cuman sehari sekali. "

"Gak kok, malahan papa seneng. Ternyata lo bisa hidup mandiri juga tanpa duit dari papa. Lo hebat kak. "

"Insting bertahan hidup. Gue juga kaget. Bayangin aja gue ngojol yang dulunya naik ojol aja gue takut diculik. " imbuh Lea, tidak menceritakan bahwa dia juga buka jasa gf rent. Bisa-bisa terjadi perang karena dia telah main-main sama berbagai cowok selama ini.

Ngomong-ngomong soal gf rent, Ela baru ingat jika Nouka si pelanggan pertamanya pernah meminta jasanya untuk minggu depan. Harusnya Ela ngecancel permintaan cowok itu. Tapi kayaknya seru juga cowok itu jadi pelanggan pertama dan terakhirnya. Karena itu, Ela tidak membatalkannya.

"Lo pernah ketemu Agra Agra itu, Da? "

"Sering, pas lo tinggal asrama gue udah curiga dia sering dateng  ke rumah bareng ortunya. Ternyata mama emang niat buat jodohin kalian. " Nanda menarik kursi, kemudian lanjut bercerita, "terus akhir-akhir ini sering diundang sama mama pas lo diusir. "

Ela mendengus, walaupun sudah mengusir anaknya, mama ternyata tetap berusaha dan sepertinya sangat yakin kalau anak sulungnya alias Ela bakal balik dan mempertimbangkan perjodohannya. "Dia setahunan lebih tua ga sih sama gue? " tanya Ela, bersandar di punggung kasur.

"Hooh, sekarang semester 7. Abis KKN tiga bulan lalu. "

Ela mengangguk paham, "ganteng ga? "

"Lumayan lah, tapi adeknya juga lumayan. "

"Adek? "

"Dia punya adek juga, cowok lagi. "

"Mau dijodohin juga kali lu sama adeknya. "

"Adeknya terlalu tua buat gue kak. "

"Oh bagus deh buat lo, ga dijodoh-jodohin macem gue. "

"Tapi lumayan loh kak, kan lo abis diselingkuhin tuh berarti lo ga bisa cari pendamping yang bener, jadi emang paling bener lo dicariin pendamping. "

"Monyet, tapi bener sih. " ucap cewek itu, menahan diri untuk tidak melempar bantal micky mousenya ke arah sang adik.

*

N.A : bajunya ga usah formal amat yaa.

Ela: siappp

Ela memilih dress dengan motif yang tidak terlalu mencolok, kata Nouka acaranya tidak terlalu formal, hanya makan malam keluarga biasa tapi cowok itu mau nunjukin kalau dia udah punya pacar 5 bulan lalu.

Karena jadi terakhir kalinya membuka jasa gf rent, Ela akan berusaha semaksimal mungkin dengan aktingnya.

"Ingat, Nouka punya abang, namanya Kevin. Papanya petinggi bank swasta gede di Indo. Mamanya punya bisnis katering yang udah bercabang-cabang. Nouka umur 21 tahun bulan desember nanti, ipknya 3.7. " Ela mengulang informasi cowok itu sekali lagi, semoga saja ingatannya berfungsi dengan baik malam ini.

N. A : gue depan komplek perumahan lo

Ela: wait, gue udah jalan.

Ela memang menyuruh Nouka untuk menjemputnya di depan komplek aja, dia gak mungkin ngebuat mama jantungan dengan ngeliat anaknya dijemput cowok lain sedangkan dia lagi di fase mau nerima perjodohan dari mama. Cari mati namanya.

Nouka dengan gayanya yang selalu cakep itu tentu saja bisa membuat Ela pangling. Ohh tidak, cowok sejenis begini biasanya lebih pro, dan sudah Ela tebak Nouka punya cewek lebih dari 3 tapi gak ada yang cocok buat dikenalin ke keluarga.

Dan tentu saja rules #1 dia harus menghindari cowok sejenis itu.

Cukup satu kali dia melakukan hal memalukan karena diselingkuhin.

"Lo beneran udah ga buka gf rent lagi? "

"Iya, ini terakhir. Dan selamat, lo jadi pelanggan pertama dan terakhir gue. "

"Gak tau gue seneng atau sedih dengernya. "

Ela terkekeh, "Entar kalau lo ditanyain nyokap lo masalah pacar lagi, lo nyari yang asli aja. "

"Susah. "

Ela mendengus, susah gimana? Cowok seganteng Nouka mana mungkin ga ada yang mengincar.

"Gue beneran gak perlu bawa apa-apa? "

"Ini kali pertama dan terakhir lo ketemu nyokap gue. Kayaknya ga perlu pencitraan. Entar nyokap gue suka sama lo lagi, kan berabe lo nya udah ga buka jasa lagi. "

Iya sih, Ela mengangguk dalam diam.

*

Ela belum pernah bertemu kedua orang tua mantan-mantannya. Makanya mungkin dia jadi keringat dingin karena hal ini, dia belum berpengalaman.

Nouka menarik tangannya ketika memasuki resto. "Tangan lo dingin banget, sakit? "

"Gak tau gue deg-degan. "

"Santai aja, nyokap bokap gue ga makan orang. "

"Kata-kata lo gak nenangin sama sekali. "

Nouka terkekeh, menarik tangan Ela untuk melingkari lengannya.

"Cocok ga sih kita? "

"Mungkin? Soalnya temen-temen lo percaya aja pas kita datang ke acara nikahan temen lo itu. " balas Ela,

"Bentar, Ka. " ucapnya tiba-tiba.

"Hah? Kenapa? "

"Ortu lo yang mana? " tanya cewek itu, berharap meja yang berisi tiga orang yang sedang duduk santai di depannya itu tidak  akan ditunjuk oleh Nouka.

"Meja depan kita, keluarga gue. "

"Mampus. " umpatnya. tidak peduli kebingungan Nouka saat ini.

"Lo anaknya Tante Nonik? " tanyanya kembali memastikan dan ia masih berharap Nouka menjawab tidak.

"Hah? Itu nama mama gue. Lo kenal? "

Dunia beneran sempit atau Ela yang memang kena sial?

Take a Chance with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang