IOIH 3

415 48 1
                                    

Jam 10 malam Beomgyu melongok ke kamar Yeonjun. Dia gelisah didalam kamarnya karna Yeonjun masih demam. Saat Beomgyu masuk kedalam kamar Yeonjun, kamar Yeonjun gelap gulita. Dia meraba tembok disekitar pintu lalu menyalakan saklar lampunya. Dapat dilihat jika Yeonjun sedang meringkuk didalam selimutnya.

"Kak Yeonjun" Beomgyu mendekat kearah ranjang Yeonjun.

Dia agak ragu untuk membuka selimutnya, takut jika malah membangunkan Yeonjun yang sedang tidur. Tapi semakin dekat dengan ranjang Yeonjun, dia semakin mendengar rintihan kesakitan dari Yeonjun. Beomgyu membuka selimutnya, dia terkejut. Tubuh Yeonjun sudah basah akan keringat.

Beomgyu memegang tubuh Yeonjun, tubuhnya kembali panas.

"Dingin sekali" Yeonjun bergumam, dia kembali meringkuk menaikkan selimutnya.

"Kak, tubuh mu panas sekali" Beomgyu mengambil termometer dan menjepitkan di ketiak Yeonjun. Dia terkejut saat suhunya kembali diangka 40°.

"Matikan AC nya tolong, dingin sekali" Beomgyu memandang khawatir Yeonjun.

"Kak, AC nya sudah mati sejak tadi" Beomgyu ingin membangunkan mamah nya tapi mengingat sudah jam 10 lewat pasti Krystal sudah tidur dan dia tidak ingin menganggu Siwon juga.

Beomgyu pun membuka selimut Yeonjun, dia berbaring disamping Yeonjun dan memeluk Yeonjun erat. Dia berharap agar demam Yeonjun segera turun esok pagi. Beomgyu juga berharap agar besok Yeonjun tidak memarahinya karena sudah memeluk dirinya dengan lancang.

🐻🐻🐻🐻

Paginya, Yeonjun merasa ada tangan seseorang yang memeluk dirinya. Dia membuka matanya, pemandangan pertama yang dia lihat saat membuka mata adalah tubuh seseorang. Dia mendongak, dia melihat wajah seseorang yang sekarang sudah menjadi adiknya untuk beberapa tahun terakhir.

'Apa dia memeluk ku semalaman?' batin Yeonjun.

Yeonjun melepaskan pelukan Beomgyu secara perlahan-lahan. Dia melirik jam di dindingnya, sudah menunjukan pukul 06.18 pagi. Dia harus mandi dan segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Demamnya sudah turun, namun dia masih sedikit pusing.

Yeonjun melirik Beomgyu yang masih tertidur pulas, dia akan membangunkan Beomgyu nanti setelah dia selesai mandi.

Beomgyu bangun dari tidurnya, dia merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Tidur semalaman sembari memeluk seseorang membuat tubuhnya sedikit kaku. Dia melirik ke sebelah ranjangnya, tidak ada Yeonjun di ranjangnya.

"Oh kamu sudah bangun, pergilah mandi dan bersiap-siap untuk sekolah" Yeonjun muncul dari closet room dengan menggunakan seragam sekolah yang sudah rapi.

"Kakak mau berangkat sekolah? Memangnya sudah sembuh?" Yeonjun mengangguk.

"Sudah lumayan" Beomgyu pun mengangguk dan hendak pergi keluar kamar Yeonjun.

"Gyu" Beomgyu menoleh.

"Terima kasih sudah merawat ku dengan baik" Yeonjun tersenyum hangat. Beomgyu mengangguk kaku. Dia buru-buru keluar kamar Yeonjun.

'Astaga senyumnya manis sekali, aishh ada apa dengan ku ini' Beomgyu senyum-senyum sendiri. Krystal yang melihat Beomgyu tersenyum sendiri didepan kamar Yeonjun mengernyitkan keningnya.

"Beomgyu" Beomgyu berjengit kaget mendengar panggilan mamahnya.

"Astaga mamah! Bikin kaget aja deh"

"Kamu ngapain pagi-pagi didepan kamar kakak mu?" Krystal menatap penuh tanya kepada Beomgyu.

"A-anu--" belum sempat Beomgyu menjawab pertanyaan Krystal, Yeonjun keluar dari kamarnya. Yeonjun memandang bingung Krystal dan Beomgyu.

"Yeonjun? Kamu mau berangkat ke sekolah? Memang demam mu sudah turun? Udah gak sakit lagi?" Yeonjun tersenyum, dia menggeleng.

"Aku sudah mendingan, terima kasih sudah merawat ku" Krystal tersenyum.

"Ayo turun ke bawah, kita sarapan bersama" Krystal memandang Beomgyu.

"Kamu mandi sana, nanti telat lho. Udah jam setengah 7 lewat kok belum apa-apa" Beomgyu langsung berlari pergi ke kamarnya.

Krystal dan Yeonjun turun ke bawah bersama menuju meja makan. Siwon yang melihat Krystal berjalan bersama Yeonjun menaikkan sebelah alisnya.

"Kalian sudah dekat eh?" Yeonjun hanya memandang datar Siwon. Krystal tersenyum tipis.

Mereka berempat memakan sarapan mereka dengan khidmat. Yeonjun sudah menyelesaikan sarapannya. Dia melirik Beomgyu yang juga sudah menyelesaikan sarapannya.

"Aku berangkat dulu" Yeonjun hendak berjalan keluar, tapi suara Siwon menghentikan langkahnya.

"Beomgyu, kenapa kamu tidak berangkat bersama dengan Yeonjun saja? Daripada kamu naik taksi atau bus kan lebih enak berangkat bersama Yeonjun" Beomgyu menatap Yeonjun yang juga menatapnya.

"Emm.. tidak usah ayah, Beomie bisa berangkat naik taksi kok" Yeonjun menghela nafas pelan.

"Ayo ikut aku" Yeonjun berjalan keluar, Beomgyu buru-buru menegak habis susunya dan berpamitan kepada Krystal dan Siwon.

Beomgyu berjalan keluar menyusul Yeonjun yang sudah berdiri bersandar di body motor sportnya. Beomgyu mendekat kearah Yeonjun. Yeonjun memberikan Beomgyu helm yang sama seperti miliknya. Yeonjun menaiki motornya, disusul dengan Beomgyu yang membonceng di belakangnya.

Yeonjun melajukan motornya dengan kecepatan penuh karena waktu mereka yang sudah mepet.

"Pegangan, aku mau ngebut" Beomgyu agak ragu untuk memegang pinggang Yeonjun.

Yeonjun yang merasa jika Beomgyu tidak segera memeluknya pun menarik tangan Beomgyu agar memeluknya. Beomgyu menahan nafasnya saat memeluk Yeonjun. Aroma parfum Yeonjun menguar ke dalam indra penciuman Beomgyu. Dia tanpa sadar tersenyum dibalik helm nya.

🐻🐻🐻🐻

Seluruh siswa di SMA Hearles menatap penuh tanya saat motor sport Yeonjun memasuki pekarangan sekolah dengan membonceng seseorang. Karena pasalnya Yeonjun tidak pernah sama sekali berboncengan dengan seseorang saat menuju ke sekolah, kecuali Soobin dan Hueningkai.

"Itu siapa yang dibonceng sama Choi Yeonjun?" Lia memicingkan matanya.

"Jangan-jangan pacar kak Yeonjun?!" Lia langsung menabok lengan Yeji. Dia mengkode Yeji untuk melihat ke arah Yuna yang seperti sedang menahan emosinya.

"Bukannya dia Choi Beomgyu ya? Anak kelas sebelah" Lia sedikit melirik Yuna yang masih menatap kesal kearah Beomgyu.

"Ayo masuk" Yuna masuk kedalam sekolah mendahului teman-temannya.

Beomgyu turun dari motor Yeonjun, dia melepaskan helmnya dan dia berikan kepada Yeonjun. Soobin dan Hueningkai menghampiri Yeonjun.

"Buset gebetan baru nih" Huening menggoda Yeonjun dengan menaik turunkan alisnya.

"Gebetan siapa?" Yeonjun bertanya bingung.

"Loh ini siapa kalo bukan gebetan mu?" Tunjuk Huening kepada Beomgyu. Yeonjun menghela nafasnya.

"Dia Beomgyu, adik ku" Huening memandang tak percaya kearah Yeonjun.

"Serius dia adikmu? Kamu kan anak tunggal, kok bisa punya adik?" Soobin memijat pangkal hidungnya sedangkan Yeonjun menatap datar Huening.

"Ning, nenek aku aja bisa tahu kenapa anak tunggal punya adik" Huening hanya menggaruk-garuk pelipisnya saja.

Yeonjun menoleh kearah Beomgyu, "Masuk sana, nanti pulang sekolah aku tunggu disini" Beomgyu mengangguk.

"Terima kasih tumpangannya kak" Beomgyu tersenyum dan berlari kecil masuk kedalam sekolah. Yeonjun tersenyum.

"Aduduh senyumnya, bikin semua siswi meleleh deh" goda Soobin. Dia merangkul Yeonjun untuk masuk kedalam kelas, meninggalkan Hueningkai yang masih berpikir keras bagaimana bisa anak tunggal seperti Yeonjun memiliki adik.

"Ning! Mau terus-terusan berdiri di parkiran?!" Huening yang sadar akan teriakan Soobin langsung berlari menghampiri mereka.

"Sialan! Aku ditinggal!"

Yeonjun dan Soobin hanya terkekeh.

It's Okay, I'm Here [Yeongyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang