IOIH 10

361 42 1
                                    

Setelah selesai makan malam, mereka memutuskan untuk kembali ke kamar kecuali Yeonjun. Mereka berempat memutuskan untuk merebahkan tubuhnya diatas kasur karna udara sudah semakin dingin dan sudah malam juga. Mereka fokus bermain dengan ponsel masing-masing. Beomgyu menoleh kearah kanannya, dia tidak mendapati Yeonjun disampingnya.

"Dimana kak Yeonjun?" Soobin menoleh kearah Beomgyu.

"Kayaknya tadi dia pergi ke halaman belakang deh" Beomgyu bangkit dari duduknya, dia mengambil jaketnya dan pergi keluar untuk menemui Yeonjun.

"Kak Yeonjun" Yeonjun menoleh ke arah Beomgyu.

"Ngapain kakak duduk disini sendirian? Disini dingin" Yeonjun tersenyum sembari menatap keatas langit.

"Pemandangan disini bagus, aku suka"

Beomgyu ikut duduk disamping Yeonjun dan memandang ke atas langit malam. Disana banyak sekali bintang-bintang berkelipan. Beomgyu menoleh kearah Yeonjun yang sedang mendongak menatap bintang-bintang. Dari samping Yeonjun terlihat sangat tampan, hidung mancungnya, mata tajamnya dan senyuman manisnya terlihat sangat sempurna untuk seorang Choi Yeonjun.

Yeonjun yang sadar jika dirinya sedang ditatap intens oleh Beomgyu pun menoleh.

"Kenapa?" Beomgyu menggeleng.

"Kak, boleh beomie tanya sesuatu?" Beomgyu agak ragu sebenarnya ingin menanyakan hal ini, tapi dia juga sedikit penasaran.

"Tanyain aja"

"Eum.. kenapa ayah Siwon selalu maksa kak Yeonjun buat belajar lebih giat? Padahal menurut ku nilai kak Yeonjun bagus-bagus disekolah" Yeonjun meletakkan ponselnya, dia menekuk lututnya dan memeluknya.

"Karna ayah bilang suatu saat nanti aku bakal jadi penerus perusahaan ayah, ayah gak mau punya pewaris yang bodoh dan gak tau apa-apa. Itu yang aku tahu si, tapi kayaknya juga karena ibu ku" Beomgyu mengerutkan keningnya.

"Karena ibu?" Yeonjun mengangguk, dia memandang keatas langit.

"Yang aku tahu dulu pas aku umur 5 tahun ibu sempet berantem sama ayah sebelum mutusin buat ninggalin aku dirumah berdua sama ayah dan yang aku ingat waktu itu ibu bilang kalo dia gak mau hidup miskin sama ayah karena ayah orang yang bodoh dan gak tau apa-apa, mungkin karena itu ayah selalu maksa aku buat belajar dan belajar" Yeonjun menghela nafasnya. Dia meluruskan kakinya dan meletakkan kedua tangannya di belakang sebagai tumpuan.

"Dulu aku gak tahu dan selalu marah kalo ayah suruh aku belajar terus terusan, tapi sekarang aku tahu alasan kenapa ayah selalu maksa aku buat belajar. Biar suatu saat nanti kalo ibu kembali, ayah bisa pamerin ke ibu kalo ayah juga bisa didik anak mereka dengan baik" Yeonjun tersenyum miris. Dia memandang lurus ke depan.

"Jujur kadang aku iri sama kamu yang punya ibu sebaik dan sesayang kayak mamah Krystal" Beomgyu terkejut dengan perkataan jujur dari Yeonjun. Dia memandang sendu kearah Yeonjun.

"Kak, mamah ku juga sekarang adalah mamah kak Yeonjun. Kalo kak Yeonjun mau minta perhatian ke mamah beomie, beomie gak marah kok. Beomie malah seneng" Yeonjun menoleh kearah Beomgyu dan tersenyum.

"Aku ingin ngelakuin itu, tapi rasanya gak segampang itu Gyu. Udah bertahun-tahun aku gak punya mamah, tiba-tiba Dateng mamah kamu dan kamu rasanya aneh banget ada keluarga baru di rumah"

"Aku seneng sebenernya karna akhirnya aku punya mamah dan saudara baru, cuman rasanya aneh. Ayah terlalu ngekang aku dirumah sampe aku gak punya waktu main sama temen-temen dan aku jadi gak pernah bersosialisasi sama siapapun" Yeonjun kembali mendongakkan kepalanya. Jika dia mengingat kehidupannya saat dia kecil rasanya dia ingin menangis saja.

"Soobin dan Huening satu-satunya temen yang bertahan temenan sama aku, kalo yang lainnya milih pergi karna tahu aku bukan orang yang bisa diajak main" Beomgyu mendengarkan cerita Yeonjun dengan fokus. Dia tidak menyangka sebegitu beratnya menjadi sosok Choi Yeonjun. Yeonjun menghela nafasnya, dia menekuk lututnya dan menundukkan kepalanya.

"Pasti dulu kamu mikirnya aku benci kamu dan mamah mu ya?" Yeonjun melirik kearah Beomgyu, Beomgyu mengangguk pelan.

Yeonjun tersenyum tipis, "Aku gak pernah benci kalian, justru aku bahagia karna dari sekian lamanya ada orang yang perhatian sama aku lagi"

"Kak, sebenernya beomie juga bahagia banget kok bisa jadi bagian dari keluarga kak Yeonjun" Yeonjun menoleh kearah Beomgyu. Beomgyu mendongak menatap keatas langit.

"Dulu sebelum mamah nikah sama ayah Siwon, beomie juga punya ayah. Tapi ayah beomie gak sayang beomie sama mamah" mata Beomgyu sudah berkaca-kaca saat mengingat kejadian dulu dimasa lalu.

"Beomie inget dulu ayah pernah bilang kalo beomie itu anak haram. Ayah beomie gak ngakuin beomie anaknya, juga selalu mukulin mamah" tak terasa air mata yang daritadi Beomgyu bendung, meluruh begitu saja. Dia mendongakkan kepalanya agar air mata itu tidak tumpah lebih banyak.

Yeonjun yang melihat itu langsung memeluk Beomgyu. Beomgyu semakin menangis di pelukan Yeonjun.

"Udah gapapa, kamu udah punya keluarga baru kamu udah punya ayah baru dan juga kakak baru. Gak usah sedih lagi ya" Beomgyu mengangguk dipelukan Yeonjun.

Yeonjun mengusap-usap lembut punggung Beomgyu. Beomgyu semakin memeluk erat Yeonjun. Yeonjun tersenyum samar dan menumpukkan dagunya diatas kepala Beomgyu sembari memandang kearah langit dimalam itu.

It's Okay, I'm Here [Yeongyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang