IOIH 8

324 31 1
                                    

Beomgyu berlari masuk kedalam kamar Yeonjun. Dia sudah berpakaian rapi, menggunakan setelan kaos berwarna hitam yang dipadukan dengan leather jaket dan celana jeans hitam serta sepatu berwarna putih.

"Kak Yeonjun!" Yeonjun yang sedang menyiapkan barang-barangnya menoleh kearah Beomgyu.

"Kak, masukin aja barang-barangnya ke ransel Beomgyu. Ini masih muat kok" Beomgyu memberikan ranselnya kepada Yeonjun. Yeonjun melihat isi ransel Beomgyu, hanya ada pakaian 1 stel dan beberapa camilan. Yeonjun menata barang-barangnya agar muat didalam ransel Beomgyu.

Hari ini mereka akan melakukan trip perjalanan ke sebuah pegunungan. Untuk merefreshing diri mereka. Rencananya mereka akan menginap disebuah villa satu malam. Yeonjun juga mengajak Soobin dan Hueningkai untuk ikut dan Beomgyu juga mengajak Taehyun. Beomgyu mengatakan jika aneh dia tidak membawa teman sebayanya, Beomgyu juga takut tidak ada orang yang bisa dia ajak bicara kecuali Yeonjun. Tidak banyak barang yang mereka bawa, hanya 1 stel pakaian ganti, sarung tangan, syal, obat-obatan, alat-alat mekanik karena mereka akan melakukan perjalanan menggunakan motor dan beberapa camilan.

Yeonjun semalam terkejut saat tiba-tiba Beomgyu menerobos masuk ke dalam kamarnya lagi. Dia masuk dengan mengeluarkan cengirannya, lalu dengan semangatnya dia mengatakan jika ayah mengijinkan mereka berdua pergi berlibur. Yeonjun tidak bisa untuk tidak menyembunyikan senyumannya. Dia senang karna akhirnya bisa berhenti sejenak untuk berhadapan dengan buku-buku yang membuatnya ingin muntah setiap hari.

Yeonjun melirik ke arah jam dindingnya, sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Dia bergegas menggunakan hoodienya. Dia menggunakan kaos putih polos dan celana ripped jeans serta menggunakan sneaker hitam. Yeonjun mengambil Slingbag nya yang berisi dompet, ponsel dan charger.

Beomgyu sudah turun kebawah terlebih dahulu untuk sarapan, Yeonjun menyusul turun kebawah. Dia melihat Beomgyu yang sedang memakan roti tawarnya.

"Kak sarapan dulu, ini udah beomie kasih selai roti tawarnya" Beomgyu menyodorkan piring berisi 2 buah roti tawar dan telur serta sosis.

Yeonjun duduk disebelah Beomgyu dan memakan sarapannya. Krystal turun kebawah dengan pakaian yang sudah rapi.

"Kalian berangkat jam berapa?" Beomgyu menoleh kearah Krystal.

"Bentar lagi mah, ini mau habisin sarapan dulu" Krystal mengangguk.

"Mamah mau kemana? Tumben weekend udah rapi aja pagi-pagi" Krystal tersenyum dan duduk di sebrang Beomgyu.

"Mamah mau pergi ke Paris sama ayah mu, ada pertemuan bisnis disana. Oh ya Yeonjun, ayah mu menitip pesan untuk tidak membawa motor ngebut-ngebut dijalan" Yeonjun mengangguk.

Mereka berdua menyelesaikan sarapannya. Beomgyu dan Yeonjun pamit kepada Krystal.

"Hati-hati dijalan ya" mereka mengangguk.

Yeonjun memakai helmnya dan pergi ke garasi untuk mengeluarkan motor sportnya. Setelah itu Beomgyu naik ke boncengan Yeonjun dan mereka pergi ke tempat janjian untuk bertemu dengan Soobin, Hueningkai dan Taehyun. Yeonjun menyarankan agar Taehyun membonceng antara Soobin dan Hueningkai saja. Awalnya Taehyun ingin menolak karena sedikit tidak enak namun Beomgyu memaksa dan merayu Taehyun agar Taehyun setuju untuk pergi. Akhirnya Taehyun pun mengiyakannya. Dia memilih untuk membonceng Soobin saja dan Soobin tidak keberatan untuk itu.

Yeonjun menuju ke taman dekat sekolah mereka. Soobin, Hueningkai dan Taehyun sudah menunggu disana.

"Ayo" mereka mengangguk. Motor Yeonjun memimpin di depan, disusul oleh Soobin dan yang paling belakang adalah motor Hueningkai.

Mereka akan menempuh perjalanan sekitar 4/5 jam untuk mencapai tujuan mereka. Mereka akan melalui beberapa jalanan naik turun dan memasuki kawasan beberapa hutan. Setelah keluar dari perkotaan, udara semakin dingin. Apalagi saat memasuki kawasan hutan.

Yeonjun memegang tangan Beomgyu yang melingkar di perutnya. Tangan Beomgyu terasa dingin, karena sudah memasuki kawasan hutan dan juga mereka menggunakan motor jadi angin yang menerpa terasa dingin di kulit.

"Gyu, kamu bawa sarung tangan?" Dirasa tidak ada jawaban, Yeonjun menepuk kaki Beomgyu. Beomgyu membuka kaca helm nya.

"Kenapa kak?!" Beomgyu sedikit memajukan tubuhnya. Karena mereka naik motor, ditambah menggunakan helm fullface pendengaran mereka sedikit berkurang.

"Kamu bawa sarung tangan gak?! Tangan mu dingin!"

"Aku gak bawa kak! Lupa tadi!"

Yeonjun melihat ke belakang melalui spion dan menyalakan lampu sen ke kiri. Dia menepikan motornya. Diikuti oleh Soobin dan Hueningkai. Beomgyu mengernyit bingung saat motor Yeonjun menepi. Yeonjun mematikan motornya, Beomgyu turun dari motor.

"Bawa sini ranselnya"

Beomgyu menyerahkan ranselnya kepada Yeonjun. Yeonjun membuka ranselnya dan mencari sarung tangan yang dia bawa. Dia menyerahkan kembali ransel itu kepada Beomgyu.

"Sini tangan mu" Beomgyu menyodorkan tangannya kearah Yeonjun dengan raut wajah bingung. Dia terkejut saat Yeonjun memakaikan sarung tangan itu ditangannya.

"Kok dipake aku? Kenapa gak dipake kakak aja?" Yeonjun tersenyum dibalik helmnya.

"Aku gapapa, ayo naik" Beomgyu naik keatas motor Yeonjun. Yeonjun kembali menyalakan motornya.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Sudah 2 jam mereka berjalan, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar sembari mendinginkan mesin motor mereka. Mereka berlima berhenti di sebuah warung kopi di dekat perkampungan daerah situ.

Beomgyu turun dari motor Yeonjun. Dia membuka helmnya, Yeonjun pun turun dari atas motor. Dia mengambil helm Beomgyu dan menaruhnya diatas motor, Yeonjun juga membuka helmnya.

Taehyun mendekat kearah Beomgyu, dia menaruh pundaknya di bahu Beomgyu.

"Punggung ku pegel banget Gyu" Beomgyu terkekeh.

"Aku gak terlalu sih"

"Ya iyalah, orang kamu boncengnya meluk kak Yeonjun jadi enak gak pegel" Taehyun menatap kesal kearah Beomgyu.

"Apa sih, enggak ya. Itu kak Yeonjun yang narik aku buat peluk dia soalnya katanya mau ngebut takut jatuh" elak Beomgyu. Padahal hatinya udah salting gak karuan. Beomgyu menyukai saat memeluk Yeonjun karna wangi parfum Yeonjun yang memabukkan.

"Halah alesan, modus itu" Taehyun mencibir Beomgyu.

"Kamu kenapa gak peluk kak Soobin aja?" Taehyun menatap datar kearah Beomgyu.

"Deket aja enggak, ngapain peluk-peluk?" Beomgyu tertawa.

"Oh jadi kalo deket mau ya dipeluk-peluk?" Taehyun memukul lengan Beomgyu.

"Gak gitu juga" Beomgyu tertawa ngakak.

"Kalian mau berdiri disitu terus?" Beomgyu dan Taehyun memandang bersamaan kearah Yeonjun. Lalu pergi masuk kedalam warung dan duduk disana.

"Kita mau ke gunung apa sih? Lama banget perasaan gak nyampe-nyampe daritadi" keluh Hueningkai.

"Ada gunung X di daerah A, disana bagus bagus banget pemandangannya. Aku dulu pernah pergi kesana beberapa kali" jelas Yeonjun.

"Kapan kakak pergi kesana?" Yeonjun menoleh ke arah Beomgyu.

"Dulu, saat masih ada ibu. Terus terakhir pas lulus SMP" Beomgyu mengernyitkan keningnya.

"Pergi sendiri?" Yeonjun mengangguk.

"Kalian mau pesen apa nih?" Mereka semua memandang kearah Soobin.

"Aku kopi susu hangat!" Seru Hueningkai.

"Aku juga" Taehyun mengikuti.

"Aku kopi hitam panas" Soobin mengangguk, dia menoleh kearah Beomgyu.

"Aku susu coklat aja" Soobin pergi menemui penjual tersebut dan memberitahu pesanan teman-teman mereka.

It's Okay, I'm Here [Yeongyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang