IOIH 1

461 50 1
                                    

"Choi Yeonjun!! Apa-apaan ini hah?! Kenapa nilai semester mu seperti ini?!" Siwon berteriak murka di depan Yeonjun. Suaranya menggelegar di seluruh ruangan. Dia membanting buku nilai raport semester 1 milik Yeonjun diatas meja kerjanya.

"Ayah sudah bilang kan, belajarlah lebih giat lagi! Kamu ini kelak akan menjadi penerus perusahaan ayah! Apa yang akan kolega ayah katakan jika ayah memiliki penerus yang bodoh!"

Perempatan siku-siku menyembul di dahi Yeonjun. Dia sudah berusaha keras selama ini, lalu apa? Apakah usahanya tidak pernah dihargai? Yeonjun berdecih. Benar, usahanya selama ini tidak pernah dihargai oleh ayahnya.

Padahal Yeonjun sejak kecil hanya tau belajar, belajar dan belajar. Dia tidak diberi waktu untuk sekedar bermain dengan teman-temannya. Siwon mengurungnya di dalam rumah. Memang semua fasilitas yang diberikan Siwon kepada Yeonjun tidak main-main tapi apa artinya jika Yeonjun tidak memiliki kebebasan apapun untuk dirinya.

"Keluar dari ruangan ayah, ayah mau nilai mu sempurna di ujian semester kedua nanti"

Yeonjun keluar dari ruangan Siwon. Dia melirik ke pilar yang berada tak jauh dari ruangan Siwon. Yeonjun tau jika Beomgyu sedang berdiri disana. Ya, selama ini Yeonjun tahu jika diam-diam Beomgyu selalu memperhatikannya. Saat di sekolah pun seperti itu. Yeonjun menghela nafasnya dan pergi kembali ke kamarnya.

Seluruh keluarga Choi sedang berkumpul di ruang makan untuk makan malam, kecuali Yeonjun. Krystal yang menyadari jika Yeonjun tidak datang untuk makan malam pun mengernyit heran.

"Sayang, dimana Yeonjun? Apa dia akan melewatkan makan malamnya lagi?" Krystal memandang penuh tanya ke arah Siwon. Krystal tahu jika Siwon sangat mendidik keras Yeonjun.

"Biarkan saja, nanti kalau lapar juga dia akan turun kebawah untuk makan" Krystal menghela nafasnya. Dia memandang Beomgyu yang nampak tenang memakan makanannya.

Setelah makan malam, Krystal berinisiatif untuk datang ke kamar Yeonjun sembari membawa makanan untuk Yeonjun. Dia mengetuk kamar Yeonjun.

"Yeonjun? Bolehkah aku masuk?" Setelah mendengar Yeonjun mengatakan ya, Krystal membuka pintu kamar Yeonjun. Dapat dilihatnya jika Yeonjun sedang belajar diatas tempat tidurnya.

Yeonjun menoleh kearah pintu masuk kamarnya, disana terlihat mamah tirinya membawa sebuah nampan berisi makanan. Krystal tersenyum kepada Yeonjun.

"Aku membawa makanan untukmu, kamu melewatkan makan malam mu lagi" Ini sudah yang kesekian kalinya Yeonjun melewatkan makan malamnya. Yeonjun melirik ke arah jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Krystal menaruh nampan itu diatas meja belajar Yeonjun. Dia menatap Yeonjun iba. Karna tekanan yang diberikan oleh Siwon membuat Yeonjun sering melupakan jam makannya.

"Jangan terlalu memforsir dirimu Yeonjun, tubuh mu juga butuh istirahat dan makan" Yeonjun hanya melirik sekilas Krystal dan kembali berkutat di depan laptopnya. Krystal tersenyum tipis.

"Jangan lupa dimakan ya makanannya, maaf jika aku menganggu mu" Krystal membalikkan badannya dan pergi dari kamar Yeonjun. Yeonjun menatap punggung Krystal.

"Terima kasih atas perhatiannya" lirih Yeonjun.

Beomgyu yang melihat Krystal keluar dari kamar Yeonjun pun memanggilnya.

"Mah, mamah ngapain dari kamar kak Yeonjun?" Krystal tersenyum kearah Beomgyu.

"Mamah habis nganter makan malam buat Yeonjun, kasihan dia selalu melewatkan jam makannya" Krystal berkata lirih.

"Ayah Siwon terlalu keras mendidik kak Yeonjun, padahal disekolah nilai kak Yeonjun benar-benar bagus. Bahkan setiap penilaian tengah semester kak Yeonjun selalu mendapat peringkat 1" Beomgyu menghela nafasnya.

"Bagaimana kamu tahu soal nilai Yeonjun sayang?" Beomgyu mengangguk.

"Nilai itu selalu dipajang di Mading sekolah mamah, Beomie selalu memperhatikan nilai kak Yeonjun darisana" Krystal hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ya sudah sekarang waktunya kamu tidur ya" Beomgyu mengangguk dan kembali masuk kamarnya.

Kamar Beomgyu dan Yeonjun bersebrangan hanya terpisah oleh tangga penghubung yang berada di tengah-tengah.

🐻🐻🐻🐻

Yeonjun sedang berada di kantin bersama dengan kedua sahabatnya, Choi Soobin dan Huening Kai. Soobin memandang jengah Yeonjun yang terus memperhatikan ponselnya.

"Choi Yeonjun, makan lah dulu! Jam istirahat sebentar lagi berakhir" Yeonjun hanya mengangguk.

Dia memakan makanannya namun setelah itu dia kembali fokus kepada ponselnya. Ingin rasanya Soobin memukulnya saat itu juga karna Yeonjun adalah orang yang sangat keras kepala.

Kai melirik ke arah ponsel Yeonjun, dia membolakan matanya.

"Yeon, sumpah.. ini jam istirahat dan kamu bisa-bisanya masih belajar di jam istirahat seperti ini" Yeonjun mengabaikannya. Soobin yang kesal pun merebut ponsel Yeonjun.

"Soobin! Kembalikan ponsel ku!" Yeonjun berusaha meraih ponselnya yang direbut oleh Soobin.

"Makan dulu, aku akan memberikannya setelah kamu selesai makan" Yeonjun memandang malas Soobin. Dia pun terpaksa memakan makanannya.

Beomgyu yang melihat itu hanya menghela nafasnya. Yeonjun benar-benar tidak memberi istirahat pada tubuhnya. Taehyun yang sedari tadi memperhatikan arah pandang Beomgyu pun mengernyitkan kening.

"Gyu" Beomgyu menoleh kearah Taehyun.

"Kamu menyukai kak Yeonjun ya? Aku perhatikan sejak kita menjadi murid baru SMA Hearles, kamu selalu memperhatikannya" Beomgyu menggeleng.

"Mana mungkin aku menyukainya, dia begitu populer seperti itu yang ada aku dibully sama fans mereka" Taehyun mengangguk.

"Benar, geng mereka sangat populer karena mereka bertiga sama-sama tampan dan dari keluarga kaya" Beomgyu kembali memandang ke arah Yeonjun yang sudah memegang ponselnya kembali.

"Apalagi kak Yeonjun yang sangat pintar, prestasinya banyak. Aku jadi iri dengannya karna otaknya bisa sepintar itu dan nilainya selalu sempurna" Beomgyu menghembuskan nafasnya kasar.

'Andai kamu tahu Hyun, perjuangan seperti apa yang kak Yeonjun lakukan dirumah hingga sepintar itu. Aku justru kasihan dengan kak Yeonjun karena tekanan demi tekanan yang dia dapatkan dari ayah Siwon' batin Beomgyu. Dia memandang nanar ke arah Yeonjun.

Dulu Beomgyu mengira Yeonjun adalah sosok yang arogan, sombong dan kasar mengingat selama Krystal menikah dengan Siwon tak sekalipun mereka pernah saling sapa walaupun satu rumah. Tapi ternyata semua pikirannya salah. Alasan Yeonjun jarang keluar dari kamarnya karna dia selalu belajar didalam sana, terkadang Yeonjun juga belajar di ruang perpustakaan pribadi didalam mansion.

Beomgyu pernah memergoki Yeonjun menangis didalam perpustakaan pribadi. Dia terkejut saat mendengar perkataan yang Yeonjun ucapkan didepan foto seorang wanita. Beomgyu yakin itu adalah foto ibunya.

"Bu, aku lelah. Ayah terus menyuruh ku belajar dan belajar tanpa pernah memperhatikan ku. Aku harus selalu dituntut sempurna karena aku adalah pewaris perusahaan Ayah, tapi aku juga butuh waktu bermain dengan teman-teman ku Bu"

"Setiap hari rasanya kepala ku semakin pusing melihat setiap kalimat dalam buku Bu, bahkan aku tidak nafsu untuk makan karna setiap hari aku selalu membaca buku-buku sialan itu. Aku lelah Bu"

Itu kalimat yang Beomgyu dengar, karena setelahnya Beomgyu pergi meninggalkan perpustakaan itu. Beomgyu bahkan bertanya kepada Krystal, apakah dia pernah bertegur sapa dengan Yeonjun atau tidak? Krystal mengatakan, Ya dia beberapa kali bertegur sapa dengan Yeonjun dan Yeonjun sebenarnya bukan orang yang sedingin itu.

It's Okay, I'm Here [Yeongyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang