Bagian 6

194 34 11
                                    

Padahal seharusnya Nayla tidak perlu mencari Raja karena dia tahu bahwa cowok itu hari ini dispensasi karena akan turnamen siang nanti.

Namun, sejak awal masuk, istirhat, dan bahkan sampai sekarang di jam terakhir dia masih mencari-cari keberadaan Raja sampai celingak-celinguk seperti orang bodoh.

Ketika di dalam kelas, dia terus melirik ke arah jendela atau untuk melihat siapa yang lewat. Padahal tidak mungkin Raja, kan?

Sekarang, jam 11.30. Itu artinya setengah jam lagi bel pulang sekolah akan segera berbunyi.

Saat ini, Nayla tengah berjalan menuju ke dalam kelasnya kembali. Dia sengaja izin ke toilet pada guru pengajar agar dia bisa menjernihkan isi pikirannya.

Namun, ketika melewati lapangan, dia justru melihat anak-anak ekstrakurikuler volly sudah bersiap akan segera berangkat.

Akhirnya yang dia cari ketemu.

Cowok itu tengah duduk di atas motor nya dengan jaket tim yang ia kenakan dan juga tas punggung yang ia bawa.

Sepertinya dia juga sadar dirinya diperhatikan. Lantas, dia—Raja menoleh dan melebarkan senyumnya kala mendapati Nayla yang tengah menatap ke arahnya juga di kejauhan.

Nayla awalnya akan membalas senyum Raja dan hendak melambaikan tangannya. Namun, sayang sekali semuanya ia urungkan kala melihat Alya—orang yang digosipkan dekat dengan Raja alias ketua tim volly putri justru naik ke boncengan motornya.

Nayla membuang muka. Lantas, dia memilih berjalan menuju kelasnya.

"Lo kenapa, sih, Nay?" gumamnya merasa kesal pada diri sendiri.

•••

Sebenarnya, pertandingan sudah dimulai sejak jam 11 tadi. Untuk tim putri, mereka sudah bertanding sejak jam setengah 1 tadi dan masuk ke babak selanjutnya. Hanya saja, untuk tim putra kebetulan kebagian sekitar jam 2 siang. Iya, sebentar lagi.

Saat ini, Raja sedang pemanasan dengan teman-temannya yang lain.

Senyumnya merekah kala melihat banyak anak-anak dengan seragam sekolahnya berada di atas tribun.

Tentu saja dia bersemangat. Bukankah itu artinya Nayla juga datang?

"Gue ke sana dulu." Raja izin pada Alya.

Lalu, tanpa menunggu jawaban, cowok itu berlari ke arah teman-teman sekolahnya berada.

"Lihat Nayla, nggak?" tanya Raja pada Haikal dan juga Jason yang tengah sibuk ikut bersorak pada pertandingan Volly.

"Enggak," jawab Haikal.

Senyum Raja luntur. Cowok itu mengembuskan napasnya kesal..

Apa Nayla marah ya gara-gara dia berboncengan dengan Alya?

Mengingat, setelah semalaman mereka chattingan, gadis itu juga sempat menyinggung hubungannya dengan Alya.

Padahal sama sekali tidak apa-apa.

"Lo main kapan?" tanya Jason.

"Habis ini," jawab Raja.

Tak lama kemudian, Alya datang. Gadis itu langsung menarik Raja dengan tatapan yang jelas marah sekali karena cowok itu suka sekali keluyuran.

•••

Nayla mendengus pelan kala di kejauhan dia melihat pergelangan tangan Raja yang ditarik oleh Alya.

Mereka berdua baru saja sampai di pintu masuk yang jelas berbeda dengan Raja dan Alya.

Ayolah, biasanya Nayla sama sekali tidak perduli dengan hubungan mereka seperti apa. Kenapa sekarang dia jadi panas begini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAJA ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang