3. Kembali dari Jepang

44 20 6
                                    

Para wartawan pagi ini sudah memenuhi pintu kedatangan di bandara Incheon. Segala jenis kamera sudah stand by di sana untuk mengambil gambar seseorang yang sudah mereka tunggu-tunggu. Bukan hanya kamera, pecahayaan juga telah diatur sedemikian rupa agar mendapat hasil yang lebih bagus.

"Kenapa dia belum datang?" tanya salah satu wartawan.

"Bukankah ini sudah biasa terjadi. Lagi pula kita tidak menyesal, kok, menunggunya lama. Dia sangat baik dan loyal. Pasti memberi kesempatan buat kita untuk mengambil gambarnya. Sama  seperti sebelumnya," jelas wartawan   lain.

"Beruntung sekali yang bekerja dengannya pasti selalu diperlakukan dengan baik dan mendapat bonus." Wartawan sebelumnya mulai berkhayal disela-selanya menunggu.

Tulisan di monitor yang memperlihatkan daftar pesawat mendarat telah berganti. Kini di nomor urut pertama tertera nama pesawat seseorang yang mereka nanti-nantikan. Mereka pun sudah memasang posisi di belakang kamera. Tak ingin meninggalkan momen munculnya seseorang tersebut.

Tak lama berselang, pintu kedatangan terbuka. Tampak pria yang begitu tampan keluar dari sana didampingi beberapa bodyguard  memakai setelan serba hitam yang mengitarinya. "Itu dia," celetuk beberapa wartawan yang langsung mengambil gambarnya.

"Tuan, bagaimana kabar anda? Berapa lama anda di sana? Berapa perusahaan yang anda dirikan di sana dan kenapa memilih Jepang."

Sejuta pertanyaan menyerang pria itu. Meski tak menjawab satupun, pria itu tetap menampilkan senyum termanisnya. Visualnya begitu tampan mengalahkan lampu flash kamera. Sebenarnya pria itu tidak bermaksud mengabaikan pertanyaan wartawan, hanya saja dia sedang menggunakan headset untuk mendengar lagu di pesawat dan lupa melepasnya.

Tiga bulan sudah, semenjak kepergian Mira, Jimin pergi meninggalkan Korea ke Jepang. Selain untuk menenangkan pikiran, dia juga mendirikan saham di sana. Kepulangannya ke Korea pun mendapat sambutan hangat dari rekan sejawatnya. Dia memang bukan seorang idol, tetapi dia begitu terkenal melebihi idol. Hal itu karena perusahaannya sebagai perusahaan terbesar sekaligus founder termuda.

"Akhirnya dia pulang," seru seorang gadis yang sedang duduk santai di rumahnya. "Yumi, lihatlah. Dia sudah kembali," ucapnya melihat siaran televisi.

Dia adalah Yoona kakak perempuan satu-satunya dari Yumi. Dia sudah lama menjalin hubungan dengan Jimin. Berawal dari dunia maya, hubungan meraka terjalin. Berpacaran jarak jauh tak masalah untuknya. Yoona memiliki paras yang begitu cantik. Dia seorang wanita karir dan jarang di rumah. Akan tetapi, hari ini dia meliburkan diri hanya untuk bertemu kekasihnya yang baru kembali dari Jepang. Yoona dan Yumi hanya tinggal berdua di rumah yang begitu besar peninggalan mendiang kedua orang tuanya.

"Eonni, siapa yang kau maksud?" tanya Yumi yang sedang mengambil segelas air minum.

"Pacarku. Memang siapa lagi." Yoona tersenyum merekah apalagi melihat ketampanan kekasihnya dari siaran televisi.

"Ah, wajahnya tertutup. Dia berkaca mata hitam, memakai topi. Bagaimana aku melihatnya. Kenapa dia di sorot media? Memang dia idol?"

"Sini, duduklah. Jangan berdiri saja." Yumi pun duduk di samping Yoona sambil meminum airnya. "Apa kau tahu atau pernah mendengar Busan Corporation?"  Yumi menggeleng meletakkan gelasnya ke meja. "Yang benar saja. Kau tidak tahu perusahaan sebesar itu? Dia pemiliknya dan ternyata pacarku pemilik tunggal. Hebat, kan, dia." Yoona berbangga diri, kegirangan karena sebentar lagi akan bertemu sang kekasih.

"Senyumnya manis. Dia juga terlihat baik," puji Yumi menganalisis depan Yoona. "Bagaimana kau bisa memacari pria sepertinya?" tanyanya ikut kagum.

Yoona tak melepas pandangannya dari televisi. Ia pun menceritakan singkat. "Aku sudah lama mengenalnya. Pacaran pun hanya di dunia maya, jadi aku belum pernah bertemu langsung dengannya karena dia terlalu sibuk. Tapi, setiap hari dia meneleponku." Senyum Yoona semakin merekah karena begitu antusias menceritakan kisahnya.

My Name is Yumi || Park Jimin  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang