*CHAPTER 3 : Bag 2* PENASARAN (HADIR)

48 5 0
                                    

Tak terasa sudah seharian aku memainkan permainan ini tapi pria yang ada dalam mimpiku tidak merespon.

"hah..membosankan. kenapa dirinya tidak datang ya. hmm berarti itu hanyalah mimpi biasa, Ya sudahlah, lebih baik aku melupakanya"-ucapku

**

Pukul 23.00

Malam ini begitu menyeramkan. entah kenapa aku merasa malam ini sangat tidak mengenakkan. mungkin karena malam selasa jadi banyak sosok yang lalu lalang di sekitar rumahku. Terlebih keberadaan hantu perempuan yang sempat aku panggil tapi dirinya tidak ingin pergi, alhasil dia selalu menangis di sebelah jendela kamarku.

"hoamm..astaga hari ini sangat melelahkan. bisanya aku insomnia gara-gara mis kunti selalu menangis. hadeh untung aku ga ketempelan langsung, bisa gawat jika diriku kena tempel kuntilanak. aishh..sudah lah lebih baik aku tidur"-ucapku kesal sambil menarik selimut

Padahal aku berniat ingin melupakanya karena "pria" itu tidak meresponku. Tapi lagi-lagi aku bertemu denganya di mimpi. Aku merasa mimpi kali ini sangat aneh. Aku terbangun dari tidurku dan melihat pojok tempat tidur. Setelah aku perhatikan dengan seksama ternyata ada seorang laki-laki yang memakai kaos putih dan celana panjang putih. laki-laki itu terlihat berlumuran darah tergeletak dengan posisi duduk dan posisi kepala yang menghadap ke bawah juga. (seakan-akan seperti habis di aniaya ataupun di bunuh)

Tanpa rasa takut aku menghampiri dan hendak menyentuhnya, tetapi tiba-tiba ada yang menarik lenganku dengan paksa. Saat aku menoleh ternyata "Dia", pria itu menariku lagi. entah kenapa saat itu aku merasa seperti dirinya ingin aku menjauh dari laki-laki didepanku.

Karena penasaran aku sekilas menoleh ke laki-laki yang tergeletak itu, aku melihat tubuhnya perlahan hancur dan lenyap. Seakan tidak ada lagi tubuh yang tersisa. Entah kenapa aku merasa yang tergeletak itu adalah "Hifge", dengan jelas aku melihatnya, wujudnya sama persis seperti yang telah digambarkan oleh hantu itu sebelumnya.

Tapi disini aku tidak tahu kenapa dirinya bisa hancur seperti itu dan lenyap, entah kenapa Pria itu tiba-tiba muncul dan menarik lenganku seakan-akan dirinya marah padaku. Yang aku ingat setelah "Pria" itu menarikku dia sontak mendorongku kekasur, karena perlakuannya itu tanpa sadar aku langsung terbangun dari mimpiku.

**

Pukul 05.00

Di pagi hari aku seperti orang ling-lung. Aku sama sekali tidak tahu kenapa aku bertemu denganya lagi. Aku sama sekali tidak tahu apa tujuannya. Tiba-tiba hadir tanpa diundang. Apakah itu sungguhan nyata. Aku masih memikirkan tentang itu dulu.

Meski begitu aku tidak peduli. Aku justru ingin tetap memainkan permainan itu hingga tujuh hari lamanya. Tapi tetap saja tidak ada respon darinya.

Ini membuatku semakin bingung, yang datang padaku hanyalah entitas/makhluk tingkat rendah sebangsa kuntilanak putih dan hantu anak kecil. Meski begitu setiap kali aku bermain permainan itu, selalu saja aku merasa seperti diawasi. Entah kenapa perasaan tidak nyaman ada pada diriku.

**

Disekolahpun aku tetap saja merasa hal yang sama, entah karena kepikiran karena sosok "Pria" itu atau karena aku ketempelan kuntilanak.

Karena permainan itu aku jadi merasa insomnia, tidak bisa tidur sehari semalam. Karena kadang aku mendengar suara-suara aneh seperti bunyi anak ayam di tengah malam, bunyi perempuan menangis bahkan bunyi geraman dan lolongan anjing. Malam itu adalah malam yang aneh sekaligus menyeramkan bagiku.

Tapi aku tetap bermain permainan itu hingga hari ketujuh. Namun, disaat aku ingin menyudahi itu semua tiba-tiba sesuatu di luar kendaliku terjadi...

***BERSAMBUNG***

THE BLACK DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang