Jam menunjukan pukul 22.00 WITA. Selesai belajar aku ingin segera tidur. Hari ini aku sangat cape, mungkin karena ada tugas yang banyak apalagi tugas MTK. Jujur aku tidak menyukai pelajaran MTK dulu. Itu hanya membuatku pusing melihat angka. Apalagi gurunya yang killer. ☹
"Hmm..malam ini malam sabtu. Semoga aku bisa tidur nyenyak hoammm" - ucapku sambil mengantuk
**
Ketika ku berpikir mimpi pertama itu hanyalah imajinasiku atau khayalanku, ternyata aku salah. Aku bertemu Kembali dengan "Dia" di alam mimpi. Benar-benar sangat jelas dan terasa kehadirannya.
Masih dengan alur yang sama, Dirinya menggandeng tanganku. Tetapi kali ini dengan setting tempat yang sedikit berbeda. Di sini aku juga sadar jika aku mengalami Lucid Dream.
Aku seperti tersesat di suatu tempat dan melihat beberapa gedung tinggi dan mewah. Baru kali ini aku melihat gedung secantik itu, sebelumnya juga belum pernah aku lihat di alam nyata. Bangunan gedungnya berwarna putih terlihat klasik namun terkesan modern dengan beberapa pilar yang menjulang ke atas yang berdiri dengan kokoh.
Aku juga melihat begitu banyak orang-orang seperti manusia pada umumnya. Aku ingin menghampiri dan bertanya pada mereka tetapi aku melihat ada seseorang yang datang kearahku dan langsung menarik tangan kiriku secara paksa.
Entah kenapa lagi-lagi diriku menurut padanya, aku berjalan dengan cepat mengikuti langkah kakinya. Di Saat aku berjalan tiba-tiba aku merasa air hujan turun dari atas. Ya itu benar-benar hujan padahal sebelumnya aku melihat sinar matahari yang cerah.
Di sini aku tidak tau kenapa dia menarik tanganku sangat kuat. Aku ingin mengatakan sesuatu, tetapi mulutku seakan terkunci. Aku tidak bisa mengatakan sepatah katapun dan aku hanya diam sepanjang jalan. Aku melewati sebuah jalan kecil yang dipenuhi rerumputan, dan Ketika aku melihat keatas ternyata langit sudah cerah. Aku berpikir hujan sudah berhenti. (kami jalan sekitar 15 menit di sini dan lumayan lama)
Aku lagi-lagi hanya melihat punggungnya tanpa mendengarkan sepatah kata ataupun kalimat darinya. Dia terus berjalan dan menuntunku. Disisi lain aku merasa genggaman tangannya begitu hangat. Sekilas aku melihat wajahnya dari samping, dia memiliki warna kulit putih pucat dan tanpa ekspresi. Rambutnya pendek dan berwarna hitam, jika dilihat ternyata dia memiliki belahan rambut tengah namun agak ke kanan sedikit. Dirinya juga masih tetap memakai pakaian berwarna putih, dan terlihat seperti mantel yang panjang sampe mata kakinya. Benar-benar sama persis dari mimpi pertama.
Aku hanya menatap sekeliling yang dipenuhi rerumputan. Setelah aku melihat jalan raya besar yang kurasa aku mengenal jalan itu, ternyata aku melihat kedua orangtuaku. mereka seakan-akan sedang menungguku.
Tapi disaat aku menoleh ke belakang untuk melihat dirinya. "Dia" sudah pergi dan menghilang. Aku ternyata diantar pulang olehnya, pikirku kala itu.
**
Di pagi hari aku termenung kembali dan berpikir sejenak.
"Apa ada sesuatu yang salah pada diriku kenapa aku bermimpi lagi malam tadi, dan bertemu dengan 'Pria' itu lagi" -pikirku keheranan
"Mungkin itu hanya pikiranku yang sedang kalut gara-gara membahas pacar kemarin. Lupakanlah, aku tidak ingin fokusku menjadi terganggu gara-gara mimpi aneh itu" ucapku kesal
***BERSAMBUNG***
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLACK DRAGON
NonfiksiApa jadinya jika makhluk tak kasat mata memiliki ikatan dengan manusia ? Dia merupakan sosok yang aku kenal hingga sekarang ini, entitasnya dapat aku rasakan meski aku tahu jika dia bukan sepertiku. Siapa dirinya? Darimana asalnya? Bagaimana dia bis...