Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
>Evan William Jaspers< [Lee Heeseung] —— Evan Working as a model Photographer 23 Y.O
<•>——————<•>
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
>Katherine Angelina Whitney< [Yu Jimin/Karina] —— Kate Working as a model and actor 25 Y.O
<——————–––––>
100% Fiction. Maaf kalau ada typo yang tak disengaja dan membuat kalian risih. Sedikit harsh word And Little bit nsfw (dikit 🤏)
<——————–––––>
"Ahh, Evan! Stop biting my neck!" Aku mencoba mendorong dadanya sekuat tenagaku, tapi apalah dayaku tak kuat melawan seorang pria yang memiliki tenaga yang sangat kuat dibanding kebanyakan wanita.
"I really miss you Kate." Pria itu mendongakkan kepalanya menatapku dengan tatapan sendu nya.
Tak lama wajahnya mulai beranjak mendekati wajahku, sangat dekat hingga kedua hidung mancung kami saling bertabrakan, ia menatap mataku begitu lekat, namun aku tak berani menatap kembali mata tajamnya itu, dari sini aku bisa merasakan deruhan napas yang ia keluarkan begitu berat, entah apakah pria ini begitu bernafsu ingin melakukan "itu" atau karena ia gugup berdekatan dengan ku seperti ini, tapi ku rasa ia lebih ke perasaan nafsu, pria mesum.
"I love you Katherine." Ucapan yang selalu aku hindari untuk ku balas, ia mencintaiku, tapi apakah aku juga sama? Aku pribadi juga bingung dengan perasaan ini, kami sudah sedekat ini, aku hanya takut jika Evam hanya mencintaiku untuk sementara, sebab aku dan dia berbeda, bahkan kami berdua melakukan ini diam-diam di kamar ganti di sebuah studio foto.
/Cup~/
Aku mencium pipi nya sedikit lama, itu lah balasanku untuk pertanyaan seperti yang ia berikan itu. Lebih baik membuatnya tergantung hingga menyerah denganku, dari pada kami nekat untuk melanjutkan hubungan, meski sekarang aku dan Evan tanpa status, tapi ia tetap saja tidak berhenti untuk mengambil hatiku. Sial kau Evan, jika begini aku juga lelah untuk terus bersembunyi dari orang-orang konglomerat di luaran sana yang sudah memiliki pasangan, apalagi orang-orang yang seumuran denganku, mereka selalu membawa pacarnya ke sebuah jamuan makan malam yang biasa diselenggarakan oleh para konglomerat.