kembali

278 26 4
                                    


Setelah hampir satu Minggu arka menempati tubuh Riki akhirnya sekarang yang menempati tubuh Riki adalah Riki sendiri.

Riki berjalan keliling di kosan nya sendiri "kamu ngelakuin apa aja arka"
Gumam Riki.

Setelah puas berkeliling keliling di kosan nya Riki duduk di kasur sambil memegangi kalung yang ada di leher nya.

"Arka belum ketemu sama kalian __,apa Riki bener bener dibuang "lirih Riki.

"Jangan sedih Riki ,ayo main aja.
Sekolah kan lagi libur"ucap Riki sambil menghapus air mata yang turun tanpa seizin nya.

Riki ke kamar mandi untuk mengganti pakaian yang menurut nya cocok dengan nya.

Keluar dari kamar mandi menggunakan kaos berwarna hijau tosca ,dengan celana pendek berwarna hitam.

Ia segera mengambil uang dan kunci untuk mengunci kosan nya.

Setelah mengunci kosan nya Riki langsung pergi kelapangan untuk bermain bola, sebenarnya Riki ingin sekali bermain basket namun karna tinggi badan yang terbilang tidak cukup untuk bermain basket, akhirnya Riki memilih untuk bermain bola saja.

Ke lapangan dia disambut oleh teman teman nya ,bermain bola dengan riang dan penuh tawa.

"Kalian ,Riki pamit mau pulang dulu ya"pamit Riki pada teman teman nya.

Dalam perjalanan pulang Riki melihat seseorang duduk di kursi taman,karna penasaran Riki ingin mendekat namun ia tidak punya alasan agar bisa dekat.

Bingung.

Muncul ide di kepala Riki, akhirnya Riki membeli es krim dan menghampiri pemuda itu.

"Ekhem ,bang gue ikut duduk ya"ijin Riki pada pemuda itu.

"Lo Riki"pekik pemuda itu.

"Hmmm iya kak ,gue Riki. Bang Jovan ya?"ucap Riki.

"Iya ,sini duduk"titah Jovan.

Sambil memakan es krim,Riki bertanya kepada Jovan.

"Lo kenapa bang "tanya Riki memulai pembicaraan.

"Gue bimbang Ki ,kemaren yang nyulik adek gue ngirim pesan kalau adek gue masih hidup . tapi keluarga gue belum ketemu sama dia"ujar Jovan.

"Yaudah cari aja,kalau penculik nya bilang dia masih hidup cari bang , jangan nyerah.mungkin kalian mau nyerah nyari dia ,tapi ga menutup kemungkinan kalau hidup nya lebih sakit dari pada kalian "

"Kalian bisa makan enak tiap hari,tapi kalau dia hidup dijalanan gimana?.cari dia bang di butuh keluarga lo "ucap Riki menatap penuh Jovan.

"Gue kagak tau Ki ,jujur gue masih percaya adek gue hidup tapi ga menutup kemungkinan bahwa dia udah pergi"lirih jovan.

"Sekarang itu terserah Lo bang ,tapi inget seorang anak masih butuh seorang keluarga gue ga mau takdir dia kayak gue ,yang harus dibuang sama keluarga"kata terakhir yang hanya bisa diucapkan lewat batin.

"Gue pergi bang "pamit Riki sambil memakan es krim nya yang hampir meleleh , meninggalkan Jovan yang sedang bimbang.

















Riki segera masuk kerumah,mencari benda yang sangat penting baginya.

Nafas nacula.

Setelah menemukan benda itu Riki langsung memasangnya di hidung nya .
Seperti nya ia kelelahan bermain sehingga penyakitnya kambuh.

Riki ingin sekali ada sebuah keluarga yang membantu nya saat penyakit nay kambuh,namun apa boleh buat keluarga nya membuang nya.

"Gue capek sama penyakit ini "gumam Riki.

pergi ke kamar mandi dan bersih bersih ,Riki segera menaiki kasur dan memeluk boneka yang ia punya sejak kecil.

"Kenapa ,kalian ga nyari Riki ?,apa Riki nakal Sampek segitu nya . Riki masih butuh kalian"lirih anak itu sambil memejamkan mata agar cepat tertidur.

🍃🗿
Sorry for typo
Vote and komen

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang