kambuh

351 28 3
                                    


🌾🌾🌾

Riki berjalan keluar dari rumah menggunakan seragam sekolah yang melekat pada tubuh nya.

Ia berjalan santai untuk pergi ke warung ,untuk menitipkan barang dagangan nya.

"Bu Riki titip ini dulu ya Bu"ujar Riki sambil meletakkan dagangan nya ke meja.

"Oh ya nak Riki ,makasih ya"ujar ibu warung itu.

Riki hanya tersenyum lalu segera pergi ke sekolah,karna ia berlari tiba-tiba dada nya sakit membuat Riki menghentikan langkahnya.

Setelah dirasa mulai membaik,Riki langsung berlari lagi tapi karna tiba-tiba pandangan nya mengabur.
Riki tak sengaja menabrak seseorang.

"Aduh ,gimana sih pak. Hati-hati dong,pantat saya korban nya nih "dumel Riki.

Tunggu ia ingat bahwa ia yang berlari menabrak orang itu ,kenapa malah dia yang jatuh.

Riki segera berdiri dan menatap orang itu dengan alis terangkat,seolah mengatakan 'apa?'.

"Bukan nya kamu yang menabrak saya ,tapi kenapa kamu meminta saya untuk minta maaf"ucap orang itu.

"Yee pak ,bapak mah emang gede badan nya "ujar Riki menatap kesal kepada orang yang lebih tua dari nya .

Saat asik bantah bantahannya, dada Riki tiba-tiba sakit membuat nya menjerit "AKHH", membuat orang yang ada didepan nya khawatir.

Orang itu segera menggendong Riki ala bridal style dan masuk ke mobil nya untuk kerumah sakit.

Saat sampai di mobil ,orang itu segera menggendong Riki ala koala dan duduk di mobil.

"Bertahan lah , saya mohon"lirih orang itu sambil mengeratkan pelukan nya ke pada Riki.

Aneh.

Satu kata yang bisa diucapkan oleh orang itu untuk menyalurkan perasaan nya saat ini.

Biasanya dia paling tidak suka disentuh oleh seseorang kecuali keluarga nya setelah kehilangan anak bungsu nya ,tapi sekarang ia merasa bahwa ia harus melindungi anak ini.

Suara Mengi yang jelas , membuat orang itu panik sendiri. Mengingat kan dia kepada satu orang yang menjadi pokok pikiran nya.

Setelah sampai dirumah sakit dia langsung memanggil dokter untuk memeriksa anak tengil yang baru ia temui itu.

Hampir 15 menit pemeriksaan dokter tersebut keluar dan memberitahukan kondisi Riki.

Setelah dokter tersebut keluar,dia langsung pergi ke ruangan tempat Riki dirawat.

Menatap anak itu Lamat,hingga pandangan nya terjatuh pada gelang dan kalung yang anak itu pakai.

"Ga mungkin itu kamu kan "gumam orang itu.

Akhirnya setelah menimbang keputusan cukup lama ,orang itu memutuskan untuk tes DNA ,semoga anak itu adalah anak bungsu nya.

Tak lama mata anak itu terbuka membuat orang yang membawa nya dari rumah sakit menghela nafas lega .

"CK,om kan yang bawa gue kesini"kata Riki.

"Kamu tuh ya ,baru bangun langsung marah marah "ucap orang itu menyahuti perkataan Riki.

"Om Lo siapa sih ,gue kagak kenal "ucap Riki.

"Saya jaehyun "perkenalan singkat orang yang bernama jaehyun.

"Kamu?"

"Gue om ? ,Alvian Riki S. Panggil Riki aja"jawab Riki sukses membuat jaehyun mematung.

"Om halo ,om Lo ngelindur ya "tanya Riki sambil melambaikan tangannya pada wajah jaehyun.

"Oh maaf"kata jaehyun saat menyadari bahwa ia melamun.

"Gue boleh pulang kan om ,ga enak bau obat obatan "tanya Riki.

"Terserah kamu lagi pula kondisi kamu juga sudah setabil"jawab jaehyun.

"Oh yaudah gue pulang ya om "ujar Riki turun dari ranjang dan pergi ke luar ruangan.

Meninggalkan jaehyun yang sedang fokus dengan pikiran nya.

"Papa harap itu kamu Riki ,kami semua merindukan mu "lirih jaehyun.

Segera pergi dari sana

🌾🌾🌾
Sorry for typo
Vote and komen

Hilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang