Assalamualaikum!
*****
Yana dan Revaldy tampak sedang mengeluarkan barang barangnya dari dalam mobil.mereka baru saja sampai dirumah sekitar 5 menit yang lalu.
Keadaan Yana sudah sangat membaik sejak mereka turun dari bus dan membubarkan acara di kampus tadi.
Hingga ia bisa membantu Revaldy untuk membereskan semua barang barang yang ada di dalam mobil.
Dertttt!
" Assalamualaikum."
" Waalaikumussalam, ada apa Cha ?"
" Na, revisi tugas aku yang kemarin kayanya ketinggalan di tas kamu deh."
" Cha, aku lagi beberes nih, belum masuk ke dalam rumah.coba entar aku cek yah, kalo ada ntar aku anterin kerumah kamu.sekalian ada yang mau aku omongin."
" Na, ga ngerepotin kan ?"
" Engga Cha...tapi agak sorean dikit gapapa yah, soalnya aku mah butuh istirahat dulu."
" Iya Na..yaudah kalo gitu, izin aku tutup yah Na..assalamualaikum."
" Waalaikumussalam."
Usai menutup telpon dari Echa, Yana kembali melaksanakan aktivitasnya.
Ia menghampiri Revaldy yang sedang mengangkat barang barang.
" Mas, boleh ga nanti Yana izin pergi kerumah Echa.buat antar revisi tugasnya Echa, Yana pinjam mobil mas Aiyy boleh ya☺️"
" Kamu masih sakit sayang..."
" Udah engga kok, nih buktinya Yana udah ga apa apa mas..mas, plisss...Yana janji bakal jaga diri.Yana juga sekalian mau pergi sebentar bareng Echa, boleh ya mas..."
" Emang kalo perginya sama mas, gamau sayang ?"
Yana tampak memuncungkan bibirnya.
" Emm..."
Setelah mencetus seperti itu, Yana memasuki rumah tanpa berkata apapun lagi pada Revaldy.
Revaldy yang saat itu keheranan dengan sikap istrinya yang tidak biasanya seperti itu.lebih sensitif dan ngambekan.
" Perasaan dia ga pernah begitu, apa karna faktor hamil ya." Revaldy bermonolog sambil menggaruk garuk kepala
Akhirnya ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dengan barang bawaan di beberapa sisi tangannya.
Bergegas masuk ke dalam kamar untuk berbenah diri karna sudah dengan pakaian tak layak lagi.
.....
Di dalam kamar, Revaldy sudah mendengar sayup sayup suara suara gaduh dari dalam kamar mandi.
Huekkk..Huekkk...Huekkk...🤮
Karna sudah jelas suara itu mendeskripsikan apa, alhasil Revaldy hanya terduduk diam di sofa sambil menunggu Yana yang ada di dalam kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, Yana keluar dengan piyama panjang dan rambut yang di gerai.ia tampak selesai mandi.
Revaldy sontak beranjak dari duduknya lalu hendak mendekat, namun alangkah terkejutnya ia dengan sikap Yana yang mengernyit kesal.
" Mas bau. Jangan dekat dekat.😖"
Revaldy terbelalak. Ia mengusap usap rambut Yana hingga terlihat berantakan.
" Mas ini suamimu. Apa hal mas mau dekat dekat itu hak Mas..." Ucapnya seraya memasuki kamar mandi
Yana mendengus kesal dengan tingkah suaminya barusan.karena merasa sangat pusing ia pun memutuskan untuk berbaring di kasur dengan memejamkan matanya sejenak.
Revaldy keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya dengan handuk, ia dengan celana pendek dan kaos oblong berwarna putih itu berdiri dengan senyum menggelegar melihat Yana terbaring dengan wajah cemberut.
Sesekali ia mendengar sedikit dumelan dari mulut Yana.
Ia meletak handuk di tempat biasa lalu memutuskan untuk ke dapur menemui Mbok Nur.
" Ehh..mas Valdy, sudah bersih bersih euyy..." Ucap Mbok Nur yang sedang memotong buncis
Revaldy tersenyum, ia mencium punggung tangan Mbok Nur.
" Iya Mbok, udah gerah banget saya."
" Mbok teh udah masak..soalnya kasian teh Yana pasti kecapean kalo nanti masak lagi, jadi Mbok aja yang masak semuanya hari ini mas.." ucap Mbok Nur
Revaldy mengambil segelas air minum lalu bersandar di dekat meja memasak di samping Mbok Nur.
" Mbok, kalo perempuan hamil tuh, emang suka ada perubahan ya ?" Tanya Revaldy membuat Mbok Nur terbelalak
" Teh Yana hamil mas ?! Alhamdulillah..Ya Allah..." Senyum berbinar dari raut wajah Mbok Nur terlihat sangat bahagia
" Stt..Mbok jangan keras keras..orangnya lagi tidur, nanti saya di omelin lagi nih."
Mbok Nur mengangguk.
" Eh iya iya,..gini nih ya mas, kalo perempuan hamil teh emang begituu, mood nya berantakan banget.ihh, kalo Mbok teh dulu beeuh sampe muak rasanya kalo ngeliat muka suami Mbok sendiri..beneran mas suer, perempuan hamil tuh emang sensitif parah mas, apapun yang dia mau mesti kita turutin euy..dijaga bener yah mas teh Yana nyaa..Mbok teh seneng pisan atuuh.."" Iya iya Mbok...saya kaget bener ngeliatnya berubah drastis, dia mah gapernah ngomel ngomel sama saya selama ini, eh tadi tuh saya deketin aja gamau Mbok..."
" Jadi teh Yana teh lgi pusing, begitu euyy ?"
Revaldy mengangguk.
" Iya Mbok..saya ga berani deketin, jutek banget tuh."" Di ambil hatinya mas...di elus kepalanya coba teh pake minyak kayu putih, emang butuh perhatian banget ini mah..lagi bulan bulanan nya..nanti teh Mbok bikinin jamu deh .."
Revaldy mengangguk mengerti.
" Yaudha Mbok kalo gitu saya keatas dulu ya Mbok."
" Iya iya mas, sok atuh...semoga berhasil..hihi..."
Revaldy pun bergegas memasuki kamar dan melaksanakan perintah Mbok Nur tadi.
Revaldy pun mendapati istrinya itu masih terbaring dengan wajah cemberut seperti tadi.
Ia mendekati Yana lalu mengelus elus kening Yana.Yana yang merasakan keberadaan sang suami pun mengerjapkan mata.
Dengan sontak Yana yang melihat Revaldy tengah duduk di sampingnya itu ia langsung memeluk tubuh Revaldy sambil merintih.
" Aaa mas..kepala Yana pusing banget rasanya mual terus dari tadi gaenak banget mas...hiks.." Yana menangis
Revaldy yang merasa berhasil dengan rayuan usapan tangannya itupun tersenyum, kini sang istri pun berada di dekapannya.
" Iya sayang....nanti kita kerumah Sakit yaah...mas elusin kening sama perutnya pake minyak kayu putih yaah..."
Yana hanya tampak mengangguk saja.ia sudah benar benar tak karuan dengan kondisi nya itu.
Revaldy pun mengelus dan mengusap usap kening dan perut Yana hingga Yana terlelap.lalu ia pun memeluk tubuh Yana semakin erat dngan dekapan hangatnya itu.
*******
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
"RENA"🌼✨(REVALDY YANA)
Jugendliteraturwanita yang dikisahkan sebagai seorang maha siswa yang bisa dibilang sedang masa hijrah.ia merupakan mahasiswa teladan di sebuah kampus islam,lalu ia ditugaskan untuk membujuk seorang lelaki keras kepala satu kampus dengannya. menjadi awal kisah mer...