O8 - (1) Ryujin

43 10 0
                                    

"Temuin gue nanti malem jam sebelas di deket sungai Muri."

"Ryujin."

Keduanya terperanjat kaget saat suara berat menginterupsi obrolan mereka.

"Ya Jisung? Kenapa?"

"Lo sebelum kejadian ada bareng korban kan? Ayo, lo dimintai keterangan."

Ryujin menatap Hueningkai sebentar lalu mengikuti Jisung di belakang.






















"Jadi kamu yang terakhir bersama dengan korban?"

Ryujin mengangguk singkat.

"Bisa ceritakan sesuatu yang kamu tahu?"

Ryujin diam dan melirik Jisung yang ada di samping polisi itu. "Jisung disini?"

Polisi itu menatap pria jangkung di sampingnya. "Tidak apa-apa. Jisung bisa bantu penyelidikan."

"Oh?"

"Udah, Jin. Sekarang jelasin dulu, apa yang terjadi sama Yuna."

Ryujin diam sembari mengelus dagunya, memikirkan kosa kata yang akan ia lontarkan.

"Saya nggak tahu."

Jisung dan polisi itu menatap bingung Ryujin yang hanya memberi laporan singkat.

"Kamu yakin?"

Ryujin mengangguk. "Iya, pak. Yuna bilang mau menghubungi ayahnya buat di jemput, tapi keadaan nggak ada sinyal. Makanya dia ke rooftop. Tapi dia suruh saya tunggu di depan kelas aja."

"Tapi, Jin. Tiap kelas kan di taruh wifi." Kata Jisung curiga.

"Sore itu lagi mati lampu, Sung. Cctv juga mati kan?" Kata Ryujin dengan tenang.

Polisi itu kemudian mencatat apa yang Ryujin katakan dan mengangguk. "Baik, nak Ryujin. Saya harap apa yang anda katakan ini benar. Kami sangat mengharapkan kerja sama semua orang agar proses penanganan berjalan dengan lancar."

"Jadi Yuna jatuh karena terlalu mepet sama pembatas?" Tanya Jisung pada polisi itu.

"Iya, kemungkinan karena terlalu fokus sama handphonenya."

Jisung lalu mengangguk.

"Yaudah, saya mau laporan. Terima kasih atas kesaksiannya."

Saat polisi itu pergi, Ryujin dan Jisung saling bertatapan mata.

Dengan segera, Ryujin pergi dari sana.

"Tunggu dulu."

Jisung segera menghadang langkah Ryujin. Gadis itu menghela napasnya lelah.

"Gue mau ngomong sesuatu. Ayo ikut gue, disini nggak aman."


























Ryujin dibuat kebingungan saat Jisung mengajaknya ke kebun belakang perpustakaan.

"Ada apasih?"

Jisung kemudian menatap Ryujin serius. "Lo beneran kan tadi?"

"Maksudnya?" Ryujin mengernyitkan alisnya bingung.

"Tentang kesaksian lo."

"Emang kenapa? Jawaban gue penting banget?"

Jisung menghela napas. "Penting, Ryujin."

Ryujin menatap Jisung dengan bingung saat melihat lelaki itu sangat frustasi. "Ini bukan urusan kita, Sung. Ini urusan polisi."

The Case | Hueningkai [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang