Heyyooow pren 🤍..
Ketemu lagi kiteee....Jangan bosen-bosen yaa,semuanya baru permulaan pren,masih banyak kejutan yang menanti dipart part selanjutnya
Sayang kaliiiaaan....
Muuch....
"brengsek lo!,baji-"
"Gila lo!". Verel dengan cepat mencekal kedua tangan Lara,yang terus memukulinya dengan ransel.
"Ve-Verel?",mata Lara membulat sempurna setelah menyadari bahwa orang yang ia pukuli ialah verel,benar-benar diluar dugaannya.
Verel menatap lekat wajah Lara.Verel bisa melihat dengan jelas raut panik dan ketakutan dari wajah gadis itu.
Bahkan kedua tangan Lara yang kini ia genggam terasa begitu dingin."Lepasin".Lara menarik paksa kedua tangannya, kemudian mengambil ranselnya yang sempat terjatuh,dan kambali menggunakan nya dengan benar.
"Lo kenapa?".
"Gue? Kenapa?",tanya balik Lara.
" Takut?",Verel menatap Lara penuh intimidasi.
"G-gak gue biasa aja kok",elak lara."lagian Lo ngapain sih? ngagetin gue aja".
"Kenapa belum pulang?".bukannya menjawab pertanyaan Lara,Verel malah balik bertanya.
"Nungguin kak Arya". bohong Lara, padahal sejak tadi ia menunggu takxi.
"aaww...sakit Ver!",Lara mendengus kesal ketika Verel tiba-tiba menarik paksa dirinya kembali masuk kedalam sekolah."mau kemana Ver?".Lara terus memberontak,namun ia sadar bahwa tenaganya tak mungkin bisa menandingi tenaga Verel.Lara tak punya pilihan lain kecuali mengikuti kemana arah Verel membawanya.
Hingga langkah keduanya terhenti di parkiran ,lebih tepatnya di samping motor Verel.
Verel segera naik , kemudian menyalakan motor miliknya .
Sedangkan Lara,gadis itu masih setia berdiri ditempatnya.
"Naik".ujar Verel Tampa menoleh kearah Lara."Gue bisa pul-"
"Ini perintah,bukan permintaan!".ujar Verel mutlak.
"Arya nitip lo ke gue".****
Rintik-rintik hujan tampak mulai turun membasahi bumi.suasana awan mending dengan gemuruh kilatnya.
Hujan yang turun dengan derasnya,mampu menghentikan aktivitas sebagian manusia.Lara dan Verel tampak berteduh dihalte bis,berbeda dari Verel yang tampak kesal karena perjalanan tertunda disebabkan hujan,Lara malah terlihat antusias melihat hujan yang semakin deras.
"Lara suka hujan",gumamnya.
Lara tampak ingin melangkahkan kakinya,namun Verel mencegahnya,pria itu lagi-lagi mencekal legan Lara .
"Mau kemana?,buta lo? gak lihat hujan lagi deras?".Alih-alih menjawab pertanyaan Verel,Lara malah memasang wajah jahilnya.
Membuat Verel memandangnya binggung.Sepersekian detik kemudian Lara dengan sekuat tenaga menarik Verel kejalan,membuat keduanya diterpa hujan begitu saja.
Setelahnya Lara tertawa penuh kemenangan,melihat mimik kesal Verel."Lo jelek kalau marah Ver",masih dengan tawanya yang sulit terhenti.
Verel menghela nafas dalam,berusah meredam emosinya."neduh Ra!",kini Verel ingin menarik paksa Lara lagi.
Namun,siapa sangka kalau Lara akan mengigit legan Verel,agar lepas dari cengkraman pria bertubuh atletis itu.
Lara merasa benar-benar puas menjahili Verel,bahkan sekarang ia sedang menjulurkan lidahnya meledek Verel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVER
Teen FictionVEREL CAKRA BIMANTARA Ketua JERVANOS dengan segala kekuasaan nya. LARA ATMAJA Gadis yang hidup dengan luka,trauma dan rasa takut yang mendominasi