1.Embun pagi

65 27 36
                                    

Hello pren👋
Salam kenal dari fly yang paling manis,dan baik hati.

Ramein kuy...
Moga suka yaa baby...(⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

"Tak semua hal harus kita ceritakan.
Terkadang, sesuatu memang lebih baik disimpan dan dipendam sendiri".
-Lara Atmaja-

05.00

Subuh hari yang begitu tenang,embun pagi menyapa dengan semelir angin yang terasa menyejukkan.

Orang-orang memulai aktivitas nya,berlalu lalang dijalanan.

Tak terkecuali gadis remaja cantik yang tampak berlari lari kecil mengelilingi taman,dengan earphone yang melekat sempurna di kedua telinga nya.
Entah sudah berapa kali ia mengelilingi taman itu,yang jelas keringat sudah tampak bercucuran dari pelipis nya.

Langkah nya terhenti,dan memutuskan untuk duduk dibangku taman.berusaha mengatur deru nafas nya yang sudah tak karuan.

Ia melepas earphone dari telinga nya,menatap kedepan mengamati orang-orang yang sibuk dengan aktivitas nya masing- masing.

"Lara Atmaja",gadis itu memeluk dirinya sendiri dengan senyum simpul yang tersemat indah di wajahnya." Kota baru berarti lembaran baru,kita mulai semuanya dari awal dan jangan pernah menoleh kebelakang lagi".gumam nya yang di maksudkan untuk dirinya sendiri.

****

Lara menatap bangunan bertingkat di depan nya,dengan gapura besar bertuliskan SMA BRAWIJAYA.

Lara menguatkan cengkeraman nya pada tali ranselnya, mengukir senyum di wajah cantik nan teduh yang ia miliki.
Ia membalikkan tubuh nya ,menatap pria muda yang juga menatap nya dari dalam mobil,tepat nya di kursi pengemudi.

"Lara masuk ya kak"

Pria itu mengangguk dengan senyum hangat diwajahnya,"semangat cantiknya Arka".ujar nya sebelum berlalu meninggalkan Lara.

Lara berjalan pelan memasuki SMA BRAWIJAYA,matanya mengedar mengamati tempat yang teramat asing untuk nya,ini hari pertama Lara menginjakkan kaki nya di sekolah itu dengan status siswi baru.

Tuk...

Lara mendesah pelan,sembari mengelus elus jidatnya yang terasa nyeri.

"Sialan" batinnya.

Kini matanya beralih melihat botol air mineral yang tergeletak tak jauh dari nya, Lara yakin benda itu yang baru saja menghantam jidat nya.
Ia berjongkok lalu meraih botol itu,tangan nya meremas botol itu kuat hingga tampak penyok tak karuan.

Setelahnya Lara mengedarkan pandangan nya,menerka neraka dari mana asal botol plastik itu,hingga matanya menangkap mobil mewah yang baru saja melewati nya.
Lara yakin pasti orang di dalam mobil itu yang sudah membuang sampah sembarang.

Lara mempercepat langkahnya menyusul mobil itu yang tampak sudah terparkir rapi di parkiran,namun si pengemudi belum juga keluar.

Wajah Lara tampak merah padam menahan emosi,begitu sampai di samping pintu pengemudi Lara langsung kembali memasuki botol itu kedalam kaca mobil yang hanya tertutup setengah.

Lara yang tak waspada langsung terhuyung kebelakang, ketika pintu mobil itu terbuka secara tiba-tiba.
Untung saja ia denga sigap kembali menyeimbangkan tubuhnya.

seorang pria dengan seragam sekolah yang jauh dari kata rapi,yang di balut jaket hitam dengan bordiran kepala singga di dada kiri keluar dari mobil itu.

LEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang