2.DERMAGA

46 26 43
                                    

Hello pren👋
Fly baik kan langsung post 2 part sekaligus...
Ini baru pemanasan pren,bakal lebih banyak kejutan di part-part selanjutnya.

"Terlampau lelah untuk selalu terlihat baik-baik saja"
-Lara Atmaja-

"masih hidup lo ternyata,kirain udah kembali kepangkuan ilahi".ucap verel sarkas,yang kini tengah duduk di bagian dashboard mobilnya bersama seorang pria.sembari menatap hamparan gedung-gedung yang menjulang tinggi.

"Ckk..lo ga pernah berubah Vel,mulut lo masih pedes,kayak cabe-cabean".

"Arya...aryaa...kemana aja Lo?".

"Itu gak penting.yang terpenting sekarang,gue butuh bantuan Lo".Arya menatap serius Verel.

Verel terkekeh pelan."lama ngilang dateng-dateng ngerepotin Lo".

Arya menjulurkan handphone nya, memperlihatkan foto gadis perempuan cantik dengan rambut panjang tergerai, kulit putih bersih,bibir pink alami serta pipi merona."Adek gue, sekarang dia satu sekolah sama Lo".

Verel menatap foto itu lama,alis nya terangkat sebelah.

"Jangan lama-lama liatnya,entar lo naksir sama adek gue,kan repot urusannya".Arya kembali mamasukkan handphone nya kedalam saku celana nya.

"Cewe caper itu adek Lo? Pantes rada-rada kayak Lo".ucap Verel enteng, sebelum merotasi matanya kearah lain.

"Adek gue beda,jangan lo samain sama cewe-cewe yang suka caper ke Lo",kecam Arya

Verel hanya menatap malas ke arah Arya.

"Jagain dia buat gue", Tatapan Arya lurus ke depan."kalau lo masih anggap gue sebagai sahabat".

"Gue bawa dia kabur dari bandung,gue bawa dia kabur dari semua masalah dalam hidup nya ".
Arya menghela nafas dalam,matanya terpejam menikmati semelir angin.
"Gue gak tau, keputusan gue buat bawa dia kabur dari bandung udah bener atau justru bakal buat semuanya makin rumit.tapi untuk sekarang gue cuman mau adek gue tetap waras".

Arya menepuk bahu Verel pelan."bahaya lagi gintai dia,dan gue gak sanggup jaga dia sendirian.bantuin gue man".

Verel menoleh, menatap Arya penuh tanya.

"Lo punya Jervanos,se-enggak nya gue bisa lebih tenang setelah nitipin adek gue ke Lo".

****

"Enggak lah sayang,mana mungkin aku duain kamu"

Restu seolah ingin memuntahkan semua isi perut nya mendengar ucapan Saka yang sedang berbicara lewat telfon,entah dengan pacarnya yang keberapa.

"Mene Mengken eke mendueken keme seyeeng...", Ghani meniru gaya bicara Saka."mainin cewe Mulu,kena karma mampus Lo".ngani melepar Saka dengan kulit kacang yang ada di tangan nya.

"Ini bukan mainin cewe bro,tapi menyeleksi ".ucap Saka santai,sambil menyeruput secangkir kopi dihadapan nya.

"Lo kire kontes kecantikan? Pake seleksi segala".Restu menoyor pelan kepala Saka.

"Lah gue emang cari yang cantik buat memperbaiki keturunan ".

Fagas geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu."susah sih kalau gen dari bapak nya gak ngedukung ". ujarnya sebelum kembali fokus dengan buku cetak biologi yang ada di tangannya.
Yaa maklum lah cindo satu ini memang tak pernah lepas dari buku.

Tawa Restu pecah saat itu juga."kali ini gue setuju sama lo gas".

"Brisik lo pada",Verel yang tengah menelungkupkan tubuhnya di salah satu sofa panjang tampak terusik dengan obrolan unfaedah sahabat-sahabat itu.

LEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang