Up lagiii nih pren....
Ramein yaaa
Kalau boleh sih bantu promosiin dong sama teman-teman kalian hehe...Happy reading gays....
"Aku tidak ingin menjadi sebab orang lain terluka"
-Lara Atmaja-"mana tu orang Ver!".kedua mata Arya memerah, bersamaan dengan amarah yang berkecamuk dibenaknya."BILANG SAMA GUE!!".Arya mencengkram kerah jaket kulit milik Verel,yang kini duduk dihadapan Lara.
"Udah pergi!",Verel manatap nyalang Arya."LO TELAT!,KAKA MACAM APA LO?!".kini Verel ikut berdiri, kemudian balik mencengkram erat kerah kaos Arya."LARA HAMPIR DILECEHIN ANJING!".tangan Verel terkepal erat.
"UDAH!....".bentak Lara,ia menatap Verel dan Arya bergantian.mata gadis itu tampak sembab bahkan sudah mulai membengkak."gue benci kekerasan!,kalau mau berantem diluar...jangan dihadapan gue!".
Arya dan Verel saling beradu tatapan sengit, sebelum akhirnya melepaskan cengkraman mereka.
"Tenang Ra,udah yaa....".Anggisa mengelus-elus pundak Lara dengan lembut, berusaha memberikan ketenangan dan kehangatan.kini Anggisa duduk disisi kiri Lara, sedangkan Visa disisi kanan.
"Maaf Ra...tadi kita udah berusaha buat nyamperin lo ketoilet karena kita khawatir Lo gak balik-balik,tapi ada dua orang yang ngehalangin kita didepan pintu".Visa mengengam erat kedua tangan Lara."jadi kita balik kemeja lagi , untung tadi ada Verel yang buru-buru nyamperin lo ketoilet".jelas Visa panjang lebar,yang tak henti-hentinya menatap Lara dengan tatapan iba dan penuh kekhwatiran.
Lara mengangguk singkat dengan tatapan kosong."gue mau pulang..."ucapnya lirih.
"Anter Lara pulang Ver,gue mau bikin perhitungan sama Kevin".Arya menepuk pelan pundak Verel.
"Jangan gegabah",ujar Verel penuh penekanan.
Arya melangkah pelan kearah adik kesayangannya yang kini tampak begitu terpuruk.Arya berjongkok kemudian manatap Lamat wajah sang adik.Arya benci ketika melihat raut wajah Lara yang memancarkan ketakutan, kekhwatiran,dan trauma yang terpatih begitu jelas.
Arya meraih kedua tangan Lara, kemudian mengecupnya singkat.
Ibu jari Arya bergerak mengelus lembut jari-jari lentik Lara."harus gue apain Kevin Ra?".tanya Arya pelan.Lara diam tanpa berucap sepatah kata pun, gadis itu hanya menggeleng pelan masih dengan tatapan kosong yang terus memandang lurus kedepan.
Arya berdiri kemudian mengecup singkat pucuk rambut Lara penuh sayang.sebelum ia memutuskan untuk berbalik.tatapan Arya yang tadinya penuh kehangatan dan begitu tenang,seketika berubah memancarkan dendam.
Kaki jenjang Arya melangkah dengan gagahnya meninggalkan meja pojok caffe Lavender itu."Abis Lo bajingan!",batinnya.
****
Hening....tak ada obrolan yang terjalin antara Verel dan Lara.
Keduanya sibuk mengamati suasana jalanan yang selalu ramai dipadati oleh berbagai kendaraan.Sesekali Verel mencuri-curi pandang kearah Lara,melalui kaca spion.
Begitu banyak pertanyaan yang bersarang dibenaknya,dan hingga sekarang Verel tak kunjung menemukan jawabannya.Mulai dari, apa alasan Arya membawa Lara ke Jakarta?. Terlebih mereka hanya berdua, memangnya kemana orang tua mereka?
Siapa laki-laki yang hampir melecehkan Lara tadi?
Apa Lara mengenal pria itu?
Kenapa Lara begitu terlihat ketakutan?
Dan berbagai pertanyaan yang terasa janggal dihatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/370651639-288-k210715.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVER
Teen FictionVEREL CAKRA BIMANTARA Ketua JERVANOS dengan segala kekuasaan nya. LARA ATMAJA Gadis yang hidup dengan luka,trauma dan rasa takut yang mendominasi