5. kesedihan

46 17 20
                                    

Holla pren 🤍👋
Ketemu lagi kitaaa...

Typo langsung tandai aja

Boleh kali ya vote and komen yang banyak hehe😅

Kuy... selamat membaca

"aku terlalu perasa dan pemikir,namun aku kesulitan untuk berbicara apa yang aku rasakan dan apa yang aku pikirkan"
-Lara Atmaja-

Secangkir coklat panas tampaknya mulai mendingin karena tak kunjung disentuh oleh sang empuh.

Lara duduk seorang diri diteras rumah,sembari menatap kosong kedepan.udara malam yang begitu dingin tak membuat Lara menyingkir dari tempatnya.pikiran Lara justru malah berkelana kemana-mana.

"Nurut sama gue atau lo abis ditangan gue!".

"Cewe jalang".suara menggelegar yang disusul oleh tamparan keras.

"Ngelawan lo sama gue...."
BUGH...

"Berapa harga lo?,gue bayar Ra!".

"MATI LO!",cengkraman tangan kekar dileher Lara.

"Lo ga akan pernah bisa lepas dari gue!",Dagu lara dicengram erat.

Lara memejamkan kedua matanya, kemudian tangannya bergerak menutup telinganya rapat-rapat.

Sekelibat ingatan Lara tentang perlakuan kasar,brutal ,juga umpatan yang terlontar dari pria yang pernah sangat ia cintai terus berputar dikepalanya.

Lara menggeleng cepat."BAJINGAN LO VIN!,BAJINGAN!....PERGI LO!", Lara berteriak histeris bak orang kesetanan.

"Hay...tenang Ra tenang",Arya langsung berlari kearah luar setelah mendengar teriakan Lara.
Lalu menarik Lara masuk kedalam dekapannya.
Tangan Arya bergerak mengelus-elus punggung Lara yang bergetar hebat.

Lagi-lagi tangis Lara pecah didalam dekapan hangat Arya,satu-satunya tempat ternyaman untuknya sekarang.
Arya sadar betul bagaimana rapuhnya Lara,terlalu banyak luka dan trauma yang Lara simpan sendiri.

"Kevin brengsek!",Lara terisak dalam tangisnya.

"Apa yang bisa gue lakuin supaya Lo bisa lupa sama semua masalah itu Ra", batin Arya,kemudian mengecup singkat pucuk rambut Lara.
Ia turut merasakan kesedihan Lara.

Kesedihan tentang kehilangan, hubungan toxic,juga tempat pelampiasan dendam.

"Kevin kak... Kevin dateng lagi",ucap Lara lirih,dengan suara serak dan isakan kecil."tadi dia ngehubungin Lara pakai nomer fake ".

"Dia ngomong apa Ra?".Kini Arya menangkup kedua pipi Lara,menatap mata sendu Lara yang tampak sembab karena air mata.

Lara menggeleng pelan."dia gak ngomong macem-macem kak,tapi..",Lara menjeda ucapannya kemudian menghela nafas dalam."Lara ngerasa lagi diawasin kak", mata Lara menyorot penuh ketakutan.

"Kalau dia berani nyentuh lo lagi Ra,gue sendiri yang bakal ngabisin dia dengan tangan gue sendiri",ucap Arya dengan mantapnya.

LEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang