εννέα

440 72 34
                                    

"Unnie lihat."

"Owhh!! Noumu kiyowoo!!"

Rora tersenyum melihat ekspresi Rami saat dia memperlihatkan gantungan kunci berbentuk Panda dan juga Anjing laut.

"Yang ini untuk mu." kata Rora sambil memberikan ganci yang berbentuk Anjing laut pada kakaknya.

"Benarkah?!!"

Rora mengangguk lalu tertawa.

"Kau memang adik ku yang paling terbaik Rora."

Rami membawa tubuh Rora ke dalam pelukannya, Rora membalas pelukan kakaknya dengan tak kalah eratnya.

Saat ini mereka semua sedang berada disungai Han, awalnya Chiquita hanya ingin pergi bersama Rami tapi dengan bantahan yang tegas dari Rora mereka semua terpaksa ikut.

"Lalu bagaimana dengan ku unnie? Apa aku juga adik terbaik mu?"

Rami terkekeh dia juga menarik tangan Chiquita agar ikut masuk kedalam pelukannya.

"Kau juga adik terbaik ku Chiki sama seperti Rora, kalian adalah adik-adik terbaik ku."

Chiquita tersenyum dia semakin mengeratkan pelukannya.

"Asa."

"Hmm?"

"Kau sedang memikirkan sesuatu?"

Asa menggelengkan kepalanya, Ahyeon menghela nafasnya dia tau jika Asa tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Katakan, aku tau kau sedang menyembunyikan sesuatu dari kami. Kau tidak pandai berbohong Asa."

Asa menundukkan kepalanya, berkali-kali dia menghela nafasnya lalu dia menatap langit sore yang menenangkan untuknya.

"Aku bimbang Ahyeon-ah."

"Hm, Bimbang?"

"Iya."

Ahyeon membenarkan posisi duduknya lalu menoleh ke belakang dimana Rami sedang bercanda dengan Rora dan Chiquita.

Rami merasa jika ada yang memperhatikan dirinya lantas mendongak, ternyata benar dia melihat Ahyeon yang tengah melambaikan tangan kepadanya.

Rami melihat ke arah Pharita dan memberi kode pada kakaknya, untung saja Pharita mengerti akan maksudnya.

"Rora, Chiquita ayo kita membeli ice cream." ajak Pharita.

"Ayo unnie!!"

Rami mengangguk sambil tersenyum dia lantas berlari menghampiri kedua temannya, dia duduk disamping Asa membuat teman kecilnya itu berada ditengah-tengah dirinya dan Ahyeon.

"Ceritakan pada kami." elus Rami pada bahu Asa.

Asa hanya diam dan itu juga membuat Rami dan Ahyeon ikut terdiam, mereka akan menunggu Asa sampai dia siap untuk bercerita.

"Aku sedang bimbang Rami." kata Asa.

"Karna apa kau bimbang?"

"Pagi tadi aku bermimpi bertemu dengan bunda, lalu bunda mengatakan jika aku salah. Aku salah dalam pandangan ku bunda bilang semua itu bukan kesalahan Ruka unnie seluruhnya, bunda bilang aku hanya melihat sebagian dari ceritanya."

Rami dan Ahyeon saling pandang lalu mengangguk.

"Lalu?"

"Bunda bilang disini bukan hanya aku yang terluka tapi Ruka unnie juga, Ruka unnie juga terluka yang bahkan melebihi aku. Bunda juga mengatakan padaku agar aku menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Ruka unnie, tapi aku takut. Aku takut jika aku berhadapan denganya membuat kejadian mengerikan itu kembali menghantui pikiran ku."

SILENT (enami asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang