SIXTEEN¹⁶

26 9 0
                                    

Musim panas tiba dengan cepat, membawa aroma rerumputan kering dan angin hangat yang berhembus dari jendela-jendela terbuka Hogwarts. Neville duduk di dekat jendela asrama Gryffindor, memandangi langit senja yang mulai berubah jingga. Di tangannya, tanaman kecil pemberian Lily masih tumbuh subur, menjadi pengingat diam-diam tentang perasaan yang ia simpan rapi di hatinya.

Suara ketukan ringan di pintu mengalihkan perhatiannya. Lily Lovegood berdiri di ambang pintu asrama laki-laki Gryffindor dengan senyum cerah, diikuti oleh Luna yang melangkah santai di belakangnya. Pixie kecil masih setia bertengger di pundak Lily, mengepakkan sayap mungilnya dengan malas.

"Hai, Neville," sapa Lily ceria. "Kami ingin bertanya sesuatu padamu."

Neville bangkit, menaruh tanamannya di meja. "Eh… ada apa?" tanyanya, berusaha terdengar santai meski jantungnya berdetak lebih cepat. Bagaimana dua Ravenclaw bisa sampai di asrama Gryffindor?

Lily bertukar pandang cepat dengan Luna, lalu kembali menatap Neville. "Kami berencana melakukan perjalanan selama liburan musim panas. Ayahku, Luna, dan aku akan menjelajahi tempat-tempat magis di seluruh Inggris. Kami akan meneliti tanaman langka dan makhluk sihir yang sulit ditemukan."

Luna menambahkan dengan suara lembutnya yang khas, "Kami bahkan merasa ada kemungkinan bertemu Snorkack Bertanduk—makhluk yang sangat langka, kau tahu."

Neville mengangguk, masih bingung. "Kedengarannya luar biasa… tapi kenapa kalian memberitahuku?"

Lily tersenyum lebih lebar. "Karena kami ingin kau ikut bersama kami. Kau hebat dalam Herbologi, dan kami butuh seseorang yang mengerti tentang tumbuhan langka. Selain itu, akan menyenangkan jika kau ada di sana."

Neville terdiam. Hatinya berdebar kencang mendengar ajakan itu. "Aku… aku harus tanya nenekku dulu," jawabnya pelan.

Lily tertawa kecil. "Tentu saja. Tapi kupastikan ini akan menjadi petualangan yang tak terlupakan. Aku akan meminta ayahku mengirim surat untukmu. Sejujurnya aku juga mengajak Ron, Harry dan Hermione tidak lupa Cho dan Marietta tapi mereka ingin datang ke pertandingan Quidditch tahun ini."

"Baiklah Neville sampai jumpa di platform."

......

Stasiun King’s Cross dipenuhi suara gemuruh orang-orang yang terburu-buru. Neville berdiri di peron, membawa koper kecil dan tanaman Lily yang tetap dirawatnya dengan hati-hati. Saat sampai di rumah nya Neville memberitahukann tentang undangan Lily, Neneknya sempat terkejut saat Neville memintanya izin untuk ikut, tapi setelah melihat antusiasmenya, ia akhirnya setuju. Ia menerima undangan dari Xenophilius Lovegood yang akan menjemput cucuknya dua hari lagi.

Mrs. Long bottom berharap cucuknya tidak terluka selama perjalan.

Beberapa hari kemudian dari  kejauhan, Lily melambaikan tangan. Ia berdiri di samping ayahnya, Xenophilius Lovegood, yang mengenakan topi berbentuk aneh seperti tanduk spiral. Di samping mereka, ada Luna.

"Hai, Neville!" seru Lily ceria. "Kau siap?"

Neville menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk. "Siap."

Petualangan Dimulai

Perjalanan mereka dimulai di Hutan Dean, tempat yang dikabarkan memiliki reruntuhan kuno yang tersembunyi dan tanaman magis langka. Mereka berjalan melewati jalur-jalur sempit, ditemani suara dedaunan yang bergesekan pelan.

Xenophilius berjalan di depan, sering berhenti untuk mengamati pola lumut di batu atau mendengarkan suara burung aneh. Lily sesekali mencatat sesuatu di jurnalnya, sementara Luna dan Neville berjalan berdampingan, mengobrol tentang makhluk magis yang ingin mereka temukan.  Neville yang baru pertama kali mengikuti penjelajahan, terkagum-kagum dengan pemandangan dan kebersamaan mereka.

Di sebuah celah berbatu yang tertutup tanaman merambat, Lily berhenti dan berjongkok. "Neville, coba lihat ini!"

Neville mendekat, mengamati tanaman dengan daun berkilauan seperti kristal ungu. Ia mengenali tanaman itu dari buku Herbologi—Glacies Flora, tanaman langka yang hanya tumbuh di tempat dengan energi sihir tinggi.

"Ini luar biasa," gumam Neville, matanya berbinar. "Daunnya bisa digunakan untuk ramuan pendingin alami. Tapi harus hati-hati saat memetiknya."

Xenophilius mengangguk setuju. "Kau benar, Neville. Aku terkesan dengan pengetahuanmu."

Pujian itu membuat Neville merasa bangga. Ia mulai lebih percaya diri, bahkan sesekali berbagi pengetahuannya tentang tanaman lain sepanjang perjalanan.

Namun, petualangan mereka tidak selalu mudah. Di sebuah rawa tersembunyi di Wales, mereka hampir terjebak dalam jebakan makhluk rawa bernama Grindylow. Lily hampir tergelincir ke dalam air, tapi Neville dengan sigap menarik tangannya, menyelamatkannya dari bahaya.

Setelah kejadian itu, mereka duduk di tepi rawa, mengatur napas.

"Terima kasih, Neville," kata Lily, menatapnya dengan mata penuh rasa terima kasih. "Kau benar-benar berani."

Neville merasakan wajahnya memanas, tapi ia hanya mengangguk pelan. "Aku hanya… tidak ingin sesuatu terjadi padamu."

Luna dan ayah nya berbagi pandangan melihat interaksi antara Neville dan Lily.

Malam itu, mereka berkemah di tepi danau yang tenang. Cahaya bintang memantul di permukaan air, menciptakan pemandangan yang indah. Suara jangkrik dan riak air menjadi latar yang menenangkan.

Xenophilius sibuk mendiskusikan peta magis di dekat api unggun dengan dirinya sendiri, sementara Luna tertidur dengan Pixie kecil di pelukannya. Lily duduk di samping Neville, membungkus dirinya dengan selimut tipis.

"Indah, bukan?" bisik Lily.

Neville mengangguk, tapi matanya tertuju pada wajah Lily yang diterangi cahaya redup api unggun.

"Lily…" suaranya nyaris berbisik. "Aku ingin bilang… terima kasih. Ini pengalaman luar biasa."

Lily menoleh, menatap Neville dengan lembut. "Senang kau menyukainya, kau menjadi dirimu sendiri saat bersama kami, maksudku aku kadang melihatmu menjelaskan tanaman dengan mata berbinar seperti yang kau lakukan selama perjalanan. Itu hal yang menyenangkan di lihat."

Jantung Neville berdebar kencang. Ia ingin mengatakan lebih banyak, tapi semua kata seakan menghilang. Sebagai gantinya, ia hanya tersenyum, dan Lily membalasnya dengan senyum hangat yang membuat dunia di sekitar mereka seakan mengabur.

Ketika liburan musim panas berakhir, mereka membawa Neville kembali ke neneknya, nyonya longbottom menghargai perubahan Neville yang tampak lebih percaya diri dan lebih bugar tentu saja mereka banyak berjalan melakukan hal-hal fisik.

Ketiganya reuni di Stasiun King’s Cross, bersiap untuk berangkat menuju Hogwarts.

"Aku senang kau ikut petualangan keluarga kami tahun inj, Neville," kata Lily, suaranya lembut. "Kau membuat perjalanan ini lebih menyenangkan."

Neville merasa dadanya sesak, tapi juga penuh kehangatan. Ia tahu bahwa petualangan ini bukan hanya tentang tanaman atau makhluk magis, tapi tentang menemukan dirinya sendiri—dan seseorang yang membuatnya percaya bahwa ia lebih dari sekadar anak pemalu yang sering diremehkan.

 Ia tahu bahwa petualangan ini bukan hanya tentang tanaman atau makhluk magis, tapi tentang menemukan dirinya sendiri—dan seseorang yang membuatnya percaya bahwa ia lebih dari sekadar anak pemalu yang sering diremehkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐎𝐅𝐓 𝐒𝐏𝐎𝐓ೃ‧₊›-NEVILLE LONGBOTTOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang