Kemarahan Mahesa

15 2 0
                                    

Holaa holaa

Kita ketemu lagi, ya? Kangen gue gak? Pasti kangen si, secara kan gue emang ngangenin orangnya:)

Selama datang kembali di part 4 kisah nya bara-kala:)

Tungguin teruss ya, sampai end
Terimakasih:)

*****

Seusai dari tempat jualan ibunya bara tadi, kini Niskala sudah tiba dirumah. Ia memang pulang sedikit lebih lama dari biasanya, karena tadi keasikan ngobrol bersama ibunya bara.

Ia berjalan masuk ke rumahnya, sebenernya ia sedikit takut untuk masuk, karena pasti ayahnya akan marah karena dirinya tidak menyelesaikan ulangan fisika tadi.

Pasti ayahnya juga sudah mendapatkan laporan dari Bu Reza tentang dirinya tadi. Niskala mengatur nafasnya, ia mencoba menenangkan dirinya bahwa semuanya pasti akan baik baik saja. Ia akan mencoba menjelaskan kepada ayahnya nanti, walau ia tahu ayahnya pasti tidak akan mendengarkan nya.

Ia perlahan membuka pintu rumahnya, dan hal pertama yang ia lihat adalah ayahnya yang berdiri dengan menatapnya datar. Niskala meneguk ludahnya kasar, ia benar benar takut sekarang.

Ia juga mendapati ibunya yang berada di belakang ayahnya dengan menatapnya penuh kekhawatiran. Niskala tersenyum tipis ke arah ibunya, memberi isyarat bahwa dirinya tidak apa apa.

"DARI MANA SAJA KAMU HAH? KENAPA BARU PULANG?" Tanya Mahesa dengan nada membentak membuat baik Niskala ataupun alesha kaget, seperti nya kali ini ayahnya benar benar marah.

"Mas, gak usah bentak bentak nisha. Kamu ini apa apaan sih." tegur alesha. Ini yang ia tidak suka dari suaminya. Suaminya tidak bisa mengontrol emosinya, ia jadi takut kalo suaminya akan mengeluarkan kata kata yang menyakitkan ketika di dengar.

Mahesa berbalik dan menatap istrinya tajam yang membuat nyali alesha sedikit mencuit.

"Kamu diam,  gak usah ikut campur." peringat Mahesa dingin.

Lalu ia beralih menatap niskala, putrinya dengan tatapan tajam yang membuat niskala menunduk takut. "Kamu ke ruang kerja ayah sekarang, ayah tunggu." ucapnya lalu pergi meninggalkan niskala yang tengah terdiam menatapnya.

Alesha langsung berlari memeluk anaknya, ia mengecup singkat kening putrinya sembari menenangkan nya.

"Nisha gak papa bunda." katanya menenangkan ibunya.

Alesha menggeleng, matanya sudah berkaca kaca seperti hendak menangis," kamu gak usah kesana ya? Nanti bunda coba ngomong sama ayah."

"Nanti kalo Nisha gak kesana, ayah bakalan makin marah. Nisha gak papa kok, kan Nisha kuat." jawabnya tersenyum manis. Walau sebenarnya ia takut, tetapi ia tak boleh menunjukkan rasa takutnya di depan ibunya.

"Ya udah, nisha pergi ke ruang kerja ayah dulu ya bunda." pamitnya, lalu ketika ia hendak berjalan, tangannya di tarik oleh alesha.

"Jangan sayang, bunda takut kamu kenapa napa." ujarnya khawatir. Ia sudah pasti tau apa yang akan di lakukan oleh suaminya. Karena ini bukan pertama kalinya.

Dulu pernah ketika niskala mendapat nilai 70, suaminya langsung marah. Dan Niskala di hadiahi dua kali tamparan. Belum lagi jam les nya di tambahkan, tidak di bolehkan keluar rumah. Itu sungguh berlebihan bukan?

Cafe Bintang Dan BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang