Jatuh cinta

28 1 0
                                    

Hai hai

Udah cukup lama ya gue gak up? Wkwk, maapkan ketua ya.

Gimana hari hari kalian? Udah semakin lupa, atau malah semakin terluka?

Gue harap, jangan semakin terluka ya? jangan kaya gue yang hari harinya penuh luka terus.

Happy reading?

***

Matahari kembali menapakkan dirinya, dan di pagi yang terlihat begitu cerah ini bara tengah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia memang berangkat lebih awal dari biasanya, tidak ada alasan, hanya aja ia ingin datang lebih awal.

Sebelum pergi, tak lupa ia berpamitan kepada Naya, ibunya. Dan di saat itu pula Naya tengah sibuk untuk menyiapkan bekal untuk bara, dan sarapan untuk dirinya.

Saat ingin berbalik untuk memanggil bara, tiba tiba saja ia dikagetkan dengan kedatangan bara yang berada tepat di belakangnya.

"Kamu bikin ibu kaget aja." Ujar Naya pada bara.

Bara hanya menyengir, sehingga menampakkan deretan gigi yang tersusun dengan sangat rapi. Ia menjulurkan tangannya hendak menyalimi tangan Naya, ibunya.

"Aku pergi ke sekolah dulu, bu." Ucap bara lembut dengan senyuman yang mengembang begitu manis.

"Kenapa begitu cepat, Satya?" Tanya Naya dengan heran. Karena sungguh, jarang sekali anaknya pergi secepat ini kesekolah.

"Cuma kepengen aja, bu."

"Ya sudah, ini bekalnya ya. Jangan lupa di makan, dan ini juga ada bekal buat Aretha, jangan lupa kamu berikan pada nya nanti ya?" Ucap Naya, seraya memberikan dua kotak bekal pada bara.

Bara menerima kotak bekal yang di berikan Naya dengan senang, lalu setelahnya ia memasukkan kotak bekal itu pada tas miliknya.

"Terimakasih, bu." Ujar bara.

Naya mengangguk, dan tiba tiba ia teringat akan sesuatu." Oh ya, semalam Aretha kesini, dia nanyain kamu." Kata Naya, memberitahu bara.

Bara terdiam sejenak mendengar nya, pertanyaan seketika terlintas di benak nya. Untuk apa Aretha mencari nya semalam?

"Kamu pergi kemana semalam?" Tanya Naya, penasaran.

"Aku semalam ketemu dengan seseorang, bu." Jawab bara dengan jujur, karena buat apa juga ia berbohong kan?

"Yang kamu ceritain sama ibu waktu itu ya?" Tanya naya dengan semakin penasaran.

Bara tersenyum tipis." Iyaa, bu. Dan nanti aku akan bawa dia kesini, boleh kan?" Tanya bara, memastikan.

"Tentu saja boleh, ibu jadi penasaran seperti apa dia. Pasti dia sangat cantik kan? Sampai kamu jadi seperti ini." Jawab Naya sembari menggoda anaknya.

"Iya, bu. Dia itu cantik, cantik sekali." Jawab bara yang membuat naya tersenyum.

"Ya sudah, kamu berangkat sana." Bara mengangguk, dan setelah berpamitan ia langsung bergegas pergi menuju sekolah.

Cafe Bintang Dan BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang