Bertemu lagi

29 3 2
                                    

Kiw kiw, hello welcome back gess

Ahaha, kembali lagi dengan aku:)

Selamat datang lagi di part 5 kisah bara-kala:)

*******

Langit yang awalnya berwarna jingga lembut tadi kini telah berganti menjadi warna hitam pekat, yang menandakan bahwa malam telah tiba, waktu yang ditunggu tunggu oleh semua manusia.

Setelah diobati oleh ibunya tadi, kini niskala tengah bersiap siap untuk pergi ke luar. Berhubung malam ini adalah malam Minggu, jadi ia berencana untuk menghabiskan waktu nya di luar. Tadi ia sudah mengajak athala untuk menemani nya, tetapi karena athala sedang ada acara keluarga jadi mau tak mau ia harus pergi sendiri.

Kemudian ia membuka lemari pakaian nya dan mengambil sebuah jaket kulit berwarna hitam miliknya, ia memang sengaja memakai jaket karena ingin menutupi luka di bahunya itu.

Setelah memakai jaket nya, ia bergegas untuk turun ke bawah karena jika terlalu lama ia takut hari semakin larut malam. Ia berjalan dengan sedikit terburu-buru sampai ia tak sengaja berpapasan dengan ayahnya.

"Mau kemana kamu malam malam begini?" tanya Mahesa singkat, ia baru saja keluar dari kamarnya hendak pergi menuju ke meja makan.

Niskala menatap ayahnya, lalu ia tersenyum tipis," Nisha mau keluar sebentar ayah, mau nyari angin."

"Gak makan malam dulu?"

Niskala menggeleng singkat," enggak. Nisha makan di luar aja nanti"

Mahesa mengangguk,"Jangan pulang terlalu lama, kamu perempuan gak baik pulang larut malam"

"Iyaa, ayah,"

Setelah mengucapkan itu, Niskala pergi meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuju keluar.

*****

Kini, Ia tengah berada di dalam mobil, menikmati jakarta malam itu, jalanan begitu padat dihuni oleh pengendara yang entah hendak pergi ke mana.

Suasana tenang, itu yang Niskala rasakan. Tujuannya kali ini adalah ke cafe bintang tempat biasa ia dan athala datangi. Dan kebetulan sekali, cafe itu adalah milik tantenya sendiri.

Karena jaraknya tak terlalu jauh, Niskala akhirnya sampai di depan cafe bintang itu. Perlahan ia mulai turun dan berjalan masuk ke dalam cafe itu. Banyak pasang mata yang menatap niskala dengan tatapan kagum, namun ada juga yang menatap niskala dengan tatapan sinis.

Namun Niskala tak menghiraukan tatapan mereka yang menatapnya, ia terus berjalan dengan santai menuju ke tempat duduk di dekat jendela cafe. Setelah ia duduk, seketika tangannya terangkat memanggil pelayan lalu ia untuk memesan makanan, ia memesan mie pedas level tertinggi dan segelas jus mangga favoritnya.

Padahal ia mempunyai penyakit lambung akut, namun ia tak peduli yang penting sekarang ia hanya ingin melampiaskan semuanya dengan memakan mie pedas favorit nya.

Setelah memesan, ia memilih memainkan ponsel nya seraya menunggu pesanan nya datang. Namun seketika matanya langsung tertuju pada seorang laki laki yang sangat ia kenali.

Sudah tahu kan siapa laki laki itu? Ya, laki laki itu adalah bara.

"Ngapain dia kesini?" batinnya heran.

Niskala terus menatap kearah bara, lalu ia melihat bahwa bara mulai meninggalkan cafe itu dengan membawa sebuah kantong plastik yang entah apa isinya.

Niskala bergegas mengikuti kemana arah bara pergi, persetanan dengan makanan yang ia pesan tadi. Lagian cafe ini punya Tante nya. Jadi gak masalah kan? Ia akan menghubungi tante nya nanti.

Cafe Bintang Dan BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang