Sudah yakin

17 1 0
                                    

Allo semuaa
Sebelumnya, mau ngucapin makasii banyak buat yang udah baca cerita akuu☹️❤️

Makasii buat yang selalu nunggu aku update, whehe.

Happy reading?

***

Dikoridor yang cukup ramai sekali, athala berjalan sendirian dengan begitu santai, namun matanya tak henti melihat ke sekeliling area koridor seperti tengah mencari seseorang. Ia berhenti melangkah, lalu berdecak kesal.

"Nisha kemana sih?" Kesalnya seraya menggertak kakinya ke lantai koridor SMA cakrawala.

Saat ingin kembali melangkah pergi untuk mencari Niskala, tiba tiba saja ada yang merangkul bahunya. Athala terkejut, lalu sedetik kemudian ia memelintir kan tangan seseorang itu dengan cukup kuat.

Ringisan mulai terdengar yang membuat athala tersenyum kemenangan, namun seketika ia kembali di kejutkan ketika mendengar suara seseorang itu.

"Shitt, ini aku sayang." Ucap seseorang itu dan di iringi dengan ringisan seperti tengah kesakitan.

Seseorang itu, adalah Marchel Darwin, kekasih athala sekaligus ketua OSIS SMA cakrawala.

Marchel juga merupakan The most wanted SMA cakrawala, seseorang yang selalu menjadi kebanggaan karena ia selalu mendapatkan juara olimpiade matematika dua tahun berturut turut.

Athala terkejut, sungguh. Ia langsung berhenti memelintir tangan seseorang itu dan menatapnya dengan tatapan mata yang penuh dengan rasa bersalah. Ia tak bermaksud untuk menyakiti kekasihnya.

"Eh, maaf sayang." Ucap athala penuh dengan rasa bersalah sembari ia mengusap dengan lembut tangan kekasihnya.

Marchel, kekasihnya tersenyum tipis, ia mengusap dengan lembut pipi athala menandakan bahwa dirinya baik baik saja.

"Gak papa, sayang." Jawabnya dengan nada begitu lembut, yang membuat athala langsung memeluk erat tubuh kekasihnya itu.

"Maaf, aku kira tadi orang lain. Pasti tangan kamu sakit banget, ya?" Tanya athala dengan menyembunyikan kepalanya di dada bidang marchel.

"Gak sakit, sayang." Jawab marchel, menenangkan kekasihnya, agar tak merasa bersalah lagi.

Athala menggeleng." Bohong, pasti itu sakit banget, kan? Aku minta maaf." Ujar athala dengan mata yang berkaca kaca.

"Aku gak bohong, ini beneran gak sakit, sayang. Jangan nangis ya? Aku gak suka ngeliat kamu nangis." Jawabnya dengan memeluk erat tubuh kecil athala dan sesekali ia mengecup singkat rambut coklat terang milik athala.

Pemandangan itu tak lepas dari pandangan murid murid disana, itu sudah bukan pertama kalinya, namun sudah kesekian kalinya mereka semua menyaksikan pemandangan romantis seperti itu. Athala dan marchel adalah pasangan terfavorit disana, banyak sekali yang iri dengan hubungan mereka. Apalagi ketika melihat marchel memperlakukan athala seperti ratu.

"PACARAN TERUS!"

Pelukan itu tiba tiba saja terlepas ketika keduanya mendengar teriakan yang begitu nyaring dari seorang wanita yang berkaca mata dengan tatapan mata yang menatap tajam kearah mereka berdua.

Cafe Bintang Dan BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang