Hari yang melelahkan

36 4 0
                                    

Sepi nih gak ada yang vote....
Tapi gapapa, masih awal awal.
Aku juga masih ngerasa ada yang kurang di ceritanya. Jadi aku bener bener butuh saran dari kalian sebagai pembaca.
Tapi kalian udah baca juga aku senang kok.

Happy Reading ✨

Namaku Nayyara Mulan. Aku adalah anak kedua dari empat bersaudara. Umurku 11 tahun. Banyak orang bilang, kalau aku itu adalah orang yang selalu menebarkan kebahagian. Mereka bilang aku ini happy virus. Tapi sebenarnya tidak seperti itu, mereka hanya melihat luarnya saja tidak dalamnya.

Brakk

Suara keras itu membuatku terbangun dari tidurku. Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, aku melihat ada seseorang yang melihatku dengan tajam.
Pusing, kepalaku sangat pusing aku tidak bisa jika dibangunkan seperti ini.

"Kenapa gak ada makanan? kamu mau saya mati kelaparan hah."

"Maaf Nek tadi Nay ketiduran."

"Saya gak mau mendengar apapun alasan kamu. Bangun dan buatlah makanan untuk saya. Gak pake lama, mengerti?"

"Iya Nek."

Brakk

Pintu kamarku ditutup sekerasnya, bagaimana dengan keadaanku? tentu saja aku tidak apa apa. Aku sudah terbiasa dengan hal ini. Aku melihat kearah jam.

9.32 PM

Masih malam rupanya, besok pasti aku akan terlambat. Aku segera beranjak dari tempat tidurku dan langsung berjalan ke dapur. Aku tidak tahu apa yang harus aku buat malam ini. Aku mengambil nasi yang tersisa dan telur di kulkas. Aku akan membuat nasi goreng saja.
Setelah selesai membuat nasi goreng, aku langsung memberikannya kepada nenekku yang sedang terduduk di sofa ruang tamu.

"Ini Nek."

"Lama banget kamu, sini makanannya."
"Oh iya jangan tidur dulu, kamu gak liat rumah ini kotor. Kerjakan pekerjaan rumah dulu, baru kamu bisa tidur."

"Tapi Nek besokkan Nay sekolah."

"Saya tidak peduli. Ingat kamu itu cuma beban disini. Jadi buatlah diri kamu agar sedikit bermanfaat."

Jujur kata kata itu menyakitiku, tapi aku tidak bisa menyangkalnya karena semua yang dibilang nenek itu benar. Aku memang beban untuk keluarga.

"Iya Nek"

"Yaudah sana pergi jangan ganggu saya."

Aku segera melaksanakan tugasku membersihkan rumah, Karena aku ingin segera menyelesaikannya. Aku ingin cepat cepat tidur agar tidak terlambat besok.

***

Selasa
6.49 AM

Seorang gadis masih terlelap di atas sofa dengan kemoceng di tangannya. Gadis itu adalah Nayyara. Dia tidak menyadari jika dia akan terlambat ke sekolah.
Sampai seseorang datang untuk membangunkannya.

"Kak Nay bangun." ucap seorang gadis kecil yang tengah membangunkan kakaknya dengan menggoyang goyangkan kan tubuh kakaknya.

"Hm kenapa?" gumam Nayyara.

"Kak Nay gak sekolah kah, udah mau jam tujuh?"

"HAHH." Nayyara terperanjat kaget. Tidak, dia tidak mau jika dihukum karena terlambat.

Nayyara langsung berlari kearah kamar mandi, meninggalkan gadis kecil yang kini menatapnya keheranan.
"Gak jelas banget sih kak Nay ini."

Dengan secepat kilat Nayyara mandi dan memakai seragamnya, lalu ia berangkat dengan menenteng tas sekolahnya.
Ia berangkat menggunakan sepeda.
Dengan secepat kilat ia mengayuh sepedanya. 10 menit kemudian, Nayyara sampai disekolah dengan napas terengah-engah. Beruntungnya gerbang sekolah belum ditutup dan ia pun sampai tepat waktu. Jadi ia diperbolehkan masuk dan tidak di hukum.

Warna Baru di HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang