Disini Dhiva berada, stasiun kereta api. Selepas dari taman, Dhiva langsung menuju stasiun, ia berencana untuk pulang ke Surabaya tanpa berpamitan dengan oma. Sungguh hatinya benar benar sakit. Ia pun tak membawa baju lain hanya yang ia kenakan.
Setelah 30 menit menunggu, akhirnya kereta yang akan membawanya ke Surabaya sudah tiba. Ia langsung masuk dan duduk di dekat pintu. Ia duduk sambil menyapu pemandangan yang hanya berisi gedung-gedung tinggi.
See you, Jakarta batin Dhiva sambil tersenyum getir.
Tak ada sesuatu yang menarik perjalanan ini. Akhirnya Dhiva sampai di tempat kelahirannya, Surabaya.
Hatinya sudah tak karuan, ia segera mencari angkot untuk membawanya ke rumah sakit. Sepanjang jalan ia berdoa semoga ibunya baik baik saja.
Sampailah Dhiva di depan gedung putih yang menjulang tak terlalu tinggi. Ia segera bergegas masuk mencari kamar ibunya.
Terlihat wanita yang sudah cukup berumur, kisaran 28 tahun. Rahma-adik dari ibunya Dhiva.
"Bi, bagaimana keadaan ibu?" Dengan menahan tangis Dhiva menghampiri Rahma.
"Sedang di tangani dokter, semoga mba Ratna baik baik saja" tatapan Rahma tertuju pada Ratna- sang kakak yang tengah di tangani oleh dokter.Saat di taman tadi, Dhiva mendapatkan kabar bahwa ibunya mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor. Untuk itu Dhiva segera pulang untuk melihat kondisi ibunya.
Dhiva mendudukan dirinya ke kursi, memegangi kepalanya yang amat pening. Hari ini adalah hari terberat baginya.
Dokter keluar dari ruangan Ratna.
"Dok bagimana kondisi kakak saya?" Dengan raut wajah khawatir Rahma menanyakan kondisi Ratna pada dokter."Pasien sudah siuman, hanya saja kaki dan tangan sebelah kanan mengalami keretakan yang cukup parah, mungkin satu atau dua bulan pasien harus menggunakan kursi roda" jelas dokter
"Tapi ibu saya bisa sembuh kan dok?" Dhiva memelas.
"Asal mengurangi pergerakan pada kaki,mungkin akan mempercepat pemulihan. Saya pergi dulu" setelah itu dokter beranjak pergi.
Di dalam kamar tak henti hentinya Dhiva menangis. Meskipun sudah di tenangkan oleh ibu dan bibinya.
Semenjak ia bertugas di Jakarta, ia tak pernah bercerita kepada siapa siapa tentang lukanya, entah itu dahulu yang belum pulih ataupun lukanya sekarang. Ia ingin sekali menceritakan pada ibunya tentang pernikahannya dengan Galaksi. Namun ia tahan, ia tak mau ibunya mengetahui pernikahan palsu yang telah ia lakukan.
"Maafin Dhiva bu" ucapnya di sela tangis.
"Kamu gak salah nak, kamu sama sekali gak salah" Ratna mengelus lembut rambut Dhiva dengan tangan kirinya.----
Sepulang dari taman, Izora mencari keberadaan Dhiva di rumahnya. Galaksi berkata kalau Dhiva pulang ke rumahnya. Namun nihil, tak ditemukan Dhiva di seluruh sudut rumah dan taman.
Izora menangis lalu dihampiri oma.
"Zora,kamu kenapa kok nangis?" Tanya oma
"Kak Dhiva dimana?" Tanya Izora, oma mengerutkan dahinya.
"Loh bukannya tadi pergi sama Zora?"
"Iya, tapi tadi kak Dhiva pergi ninggalin Zora dan abang sambil nangis. Kak Dhiva gak pamitan sama Zora. Terus kata abang, kak Dhiva pulang kerumah, tapi gak ada" jelas Izora kemudian kembali menangis."Dimana Dhiva!" Sentak oma pada Galaksi yang sedang menghampirinya dan Izora.
"Gala juga gak tau oma, tiba-tiba dia pergi, gak jelas banget deh" Jawabnya sambil bercedak kesal.
"Apa yang telah kamu lakukan padanya, oma tau kamu belum mencintai Dhiva. Tapi sungguh tak pantas jika kamu melukai perempuan dengan kata-kata mu itu Galaksi" amarah oma memuncak.
"Cari Dhiva sampai ketemu" tekan oma lalu berlalu pergi sambil menuntun Izora.
"Arghhhh" teriak Galaksi frustasi.
"Dasar ratu drama" lanjutnya
Kemudian ia pergi ke taman belajar. Mungkin dia berada disana.Sesampainya disana ia mengamati tak ada sesosok yang dia cari.
"Captain!" Seru bocah sambil membawa mainan pesawat.
"Ciko, kak Dhiva ada disini?" Tanya Galaksi lalu di balas gelengan dari Ciko.
"Ya udah, saya lanjut pergi dulu ya?"
"Permisi capt" langkah Galaksi terhenti saat ada seorang yang memanggil namanya.
"Anda mencari Dhiva?" Galaksi mengangguk.
"Mungkin dia pulang ke rumahnya, kemarin dia bilang kalau ingin pulang." Terangnya
"Dimana rumahnya?""Surabaya Capt"
Galaksi menghela nafas panjang, apakah ia harus ke Surabaya sekarang.
"Terimakasih" ucap Galaksi lalu melenggang pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/305637609-288-k884687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You,Capt(Ending)✔️
RomantikPerjalanan kisah asmara antara seorang pilot dan dokter.Banyak sekali rintangan yang mereka hadapi. Apakah mereka bisa melewatinya?