Malam berganti pagi, Galaksi mengerjakan matanya perlahan. Ia melirik ke samping kirinya. Ia mengulas sedikit senyuman.
Perasan apa ini yang muncul dihatiku batin Galksi saat menatap wajah manis Dhiva.
Dhiv terbangun dari mimpi mimpinya. Netra mereka bertemu.
"Udah baikan?" Tanya Galaksi.
"Udah, makasih ya" jawab Dhiva dengan mata yang berbinar.
"Aku siap siap dulu" ujar Galaksi lalu beranjak dari ranjang lalu menuju ke kamar mandi.Saat keluar, seragam dan semua perlengkapan terbangnya sudah di siapkan oleh Dhiva. Ia mengedarkan pandangannya ke semua arah, namun tak ditemukan sosok yang dia cari, Galaksi segera bersiap-siap untuk penerbangannya ke Palembang. Tiba-tiba indra penciumannya di sapa oleh aroma masakan khas oma nya, dendeng balado yang begitu menggoda. Kemudian ia turun ke dapur berencana untuk sarapan.
"Eh Gala udah rapi,sini kita sarapan bersama sama" sapa oma dengan lemah lembut. Galaksi mengangguk.
Dhiva mengambilkan secentong nasi dan satu sendok dendeng.
"Ini Dhiva loh yang masak" sambil menarik kursi untuk oma duduki.
"Serius?" Tanya Galaksi. Dhiva mengangguk sambil tersenyum.
Galaksi menyuapkan makanan ke mulutnya. Oma dan Dhiva mengamati raut wajah Galaksi untuk mengetahui apa komentarnya tentang dendeng balado buatan Dhiva.
Galaksi mengunyah dengan pelan,merasakan tiap sensasi dari mulutnya. Lalu mengacungkan jempolnya pada Dhiva.
"Persis seperti buatan oma" tutur Galaksi.
Dhiva dan oma tersenyum lega.
Kemudian mereka melanjutkan sarapan bersama."Hari ini jadwal penerbangan kamu kemana?" Tanya Dhiva sambil mengambil piring dari hadapan Galaksi.
"Jakarta-Palembang habis itu Jakarta lagi" Jawab Galaksi. Dhiva mengangguk paham.
"Hari ini aku mau ke Taman Belajar, mungkin sampai sore, kalau kamu ada waktu kamu mau datang ke taman belajar setelah pulang nanti?" Tanya Dhiva. Galaksi mengangguk.Setelah keberangkatan Galaksi, Dhiva bersiap siap untuk pergi ke Taman Belajar.
Ting...
Tiba tiba ada notif di handphone nya.
Selamat siang, saya dari manager Rumah sakit Jaya Mentari mengucapkan, anda telah diterima kembali di rumah sakit kami. Untuk itu anda di persilahkan untuk datang ke rumah sakit hari ini
Sekian terimakasih.Dhiva mengembangkan senyumnya. Ia sangat bahagia bisa mulai bekerja lagi di rumah sakit. Untuk itu dia segera bergegas untuk pergi, tak lupa ia berpamitan dengan oma dan Izora.
Sesampainya di jalan ia menunggu bus di halte sambil memainkan handphonenya.
Ini pasti karena Galaksi batin Dhiva.
Tiba-tiba ada sebuah mobil Alphard hitam yang berhenti di depannya. Kaca depan terbuka memperlihatkan laki laki paruh baya yang memakai jas hitam.
"Sedang nunggu bus mba?" Tanyanya
"Iya pak" Dhiva menjawab sembari mengangguk.
"Ayo bareng saya saja" Tawar laki laki itu.
"Sebelumnya terimakasih pak,tapi saya nunggu bus saja" tolak Dhiva halus.
"Udah kamu tidak usah takut,di belakang ada istri saya kok. Lagin jam segini gak ada bus lewat, paling nanti jam 11 atau 12." lalu kaca mobil terbuka memperlihatkan wanita paruh baya dengan gaya minimalisnya.Mungkin bapak ini benar Dhiva membatin sambil menengok ke jam tangannya. Lalu Dhiva menaiki mobil Alphard itu.
"Kamu mau kemana nak?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Ke rumah sakit bu?" Jawab Dhiva ramah
"Wah kebetulan sekali, kami juga mau kesana" Ujarnya. Dhiva tersenyum lalu mengangguk.Setelah itu tidak ada pembicaraan antara mereka. Namun tiba-tiba, wanita itu membekap Dhiva dengan sapu tangan yang sudah terkena obat bius. Dhiva tak sempat memberontak lalu iya tak sadarkan diri.
Laki laki dan wanita itu bertos ria, lalu dibawanya Dhiva ke rumah kosong.
----
Akhirnya Galaksi telah sampai kembali di Jakarta setelah melakukan penerbangan dari Palembang. Ia tak lupa untuk mendatangi Taman Belajar sembari menjemput Dhiva.
Ia telah sampai di Taman belajar, namun suasananya sedikit sunyi. Ia berjalan ke pintu gerbang lalu di sambut Oleh Ciko. Tak lupa penghormatan yang Ciko berikan pada Galaksi.
"Capt, kakak dokter dimana?" Ciko bertanya. Galaksi mengerutkan dahinya.
"Bukannya Dhiva disini?" Galaksi menimpali dengan pertanyaan, namun Ciko menggeleng."Capt, dokter Dhiva belum kesini, saya kira bersama Captain" perempuan tiba-tiba datang. Dia adalah Una, sahabat Dhiva.
"Tidak, coba tanya dimana dia sekarang!" Seru Galaksi.
"Sudah Capt, namun sampai saat ini belum ada jawaban" Una tak kalah khawatir.
"Coba saya telfon orang rumah" Namun oma mengatakan kalau Dhiv tengah pergi ke rumah sakit Jaya Mentari. Tanpa pikir panjang lagi Galaksi segera pergi ke rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit, Galaksi mencari manager, apakah benar Dhiva menemuinya atau tidak. Namun ia berpapasan dengan Dr. Andriana.
"Permisi dok" Galaksi menyapa
"Iya Capt,adakah yang saya bisa bantu"
"Apa benar, Dhiva tadi kemari menemui Manager?" Dr. Andriana menggeleng.
"Tidak Capt,dari tadi saya meeting bersama namun tidak ada Dhiva" Jelas Dr. Andriana.Galaksi menjadi kalang kabut pasalnya tak dapat menemukan Dhiva. Setelah pamit ia segera pergi dari rumah sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/305637609-288-k884687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You,Capt(Ending)✔️
RomantizmPerjalanan kisah asmara antara seorang pilot dan dokter.Banyak sekali rintangan yang mereka hadapi. Apakah mereka bisa melewatinya?