10 Mencoba

23 14 0
                                    

"Sayang,kamu kenapa?" Oma menghampiri Dhiva dengan raut wajah khawatir. Dhiva yang kaget dengan kehadiran oma pun segera menyeka air mata dan mematikan keran wastafel. Kemudan menggeleng sambil tersenyum.

"Lama banget-" Ucap Galaksi terpotong ketika melihat oma di sana dengan tatapan tajam.
"Kamu apakan Dhiva?" Tanya oma.
Galaksi melirik ke arah Dhiva yang sedang menyeka air matanya.
'Drama apa yang dia lakukan?' Batin Galaksi.

"Galaksi gak ngapa-ngapain oma, dianya aja yang bersandiwara!" Tegas Galaksi.
"Tidak mungkin, bersandiwara di belakang kamu Gala!" Nada oma meninggi.
Kemudian muncullah Kariel di ambang pintu dapur.
"Ada apa bian kok ribut ribut?" Tanya Kariel lalu netranya melirik ke oma. Senyumnya mengembang, ia menghampiri lalu berniat menyalami oma. Namun oma menghindar. Senyum Kariel luntur.
"Ooo jadi karena perempuan ini Dhiva jadi menangis?" Sambil menunjuk ke arah Kariel oma berseru.
"Maksud oma?" Tanya Kariel dibalas decakan oleh oma.
"Sudah berapa kali saya peringatkan ke kamu untuk tidak mengejar Galaksi lagi. Apalagi sekarang Galaksi sudah menikah dengan Dhiva" Jelas oma.

Kariel melotot di buatnya. Matanya berkaca-kaca lalu menengok ke arah Galaksi meminta penjelasan.
"Kariel aku bisa jelaskan semuanya" Sargah Galaksi.
"Kamu sudah membohongi ku Bian" Kariel pergi meninggalkan Galaksi.
"Tunggu Riel" Galaksi menatap tajam Dhiva lalu pergi mengejar Kariel.
"Berhenti Galaksi" Cegah oma, namun Galaksi sudah menghilang dari pandangannya.

Oma memeluk Dhiva untuk memberikan kekuatan padanya.

"Riel aku bisa jelasin semuanya, aku sama sekali gak cinta sama dia" Ucap Galaksi seraya mengejar Kariel yang hendak naik taxi.

Galaksi berhasil mencekal tangan Kariel. Kariel mencoba melepas, namun genggaman itu terlalu kuat.
"Kalo kalian gak saling suka, kenapa kalian menikah" bentak Kariel
"Kita di jodohkan, dan aku juga nikah cuma satu tahun setelah itu kita pisah.
"Tapi kenapa kamu gak bilang aja dari awal"  Kariel menyeka air matanya.

Galaksi menunduk dalam. Kariel melepaskan tautan di tangannya lalu masuk ke dalam mobil. Sebisa mungkin Galaksi mencegah namun Kariel tak menghiraukan.

----
"Bisa gak si gausah drama di depan Oma. Ingat kita gak ada hubungan apa-apa" Galaksi mendobrak pintu kamar mendapati Dhiva tengah duduk di meja rias. Kemudian Galaksi pergi menggunakan Dhiva. Air mata Dhiva kembali menetes. Oma datang menghampiri.

"Kamu mulai mencintai Gala?" Tanya oma yang di angguki Dhiva.
"Kamu harus bisa mendapatkan hati Gala, jangan pernah menyerah" sambil memegang tangan Dhiva,oma berucap.

"Bagaimana oma, Gala saja sudah mempunyai kekasih, bagaimana Dhiva bisa mengambil hati Galaksi dari orang lain?" Tanya Dhiva dengan tatapan sendu.

"Kamu harus lebih perhatian dengan Gala" Jawab oma dengan semangat. Dhiva menggeleng kecil.

"Perjuangankan apa yang ada dihatimu Dhiva, kamu pasti bisa. Batu yang ditetesi air terus menerus bisa juga berlubang " ucap oma meyakinkan.

"Lalu darimana Dhiva memulai ini oma?"
Kemudian oma membisikan sesuatu pada Dhiva. Senyum Dhiva mengembang lalu mengangguk di akhiri dengan pelukan hangat dari oma.

I Love You,Capt(Ending)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang