Malam ini sang rembulan memancarkan keindahannya, angin berhembus menerpa wajah pucat nya. mata biru safirnya dapat membuat semua orang terpana, dia terus melamun tanpa memperhatikan bahwa ada seseorang yang sedari tadi memanggilnya
"Zasya! hei sayang.. ayo kita makan malam, ayahmu sudah pulang loh"
seorang wanita paruh baya menghampiri nya, ia menepuk pundak anaknya secara perlahan
"sayang.. tidak baik melamun, ibu tau kau pasti merindukan kakek mu tapi.. tolong jaga kesehatan mu juga, ibu masih ada disini, dan jika kau sakit pasti disana kakek mu juga sedih.."
Keheningan menyapa mereka, angin terus berhembus dengan dingin yang menembus kulit
"aku baik baik saja ibu, aku akan menyusul nanti ibu duluan lah.."
"Zasya..." wanita itu mengusap pucuk kepala anak lelakinya dengan lembut dan mata yang penuh simpati
"baiklah.. ibu mengerti"
wanita berambut sebahu itu pun melangkah pergi meninggalkan anaknya yang selalu merenung di balkon rumah setiap harinya
mata biru safirnya menerka sang rembulan yang bersinar
"malam ini, malam dimana dia selalu memberiku semua yang ku inginkan, malam dimana dia akan meluangkan waktunya dari pekerjaan hanya untukku"
pemuda itu beranjak dari tempatnya menuju dapur.
"Zoya.. ibu benar benar minta maaf karna merahasiakan semuanya darimu nak.. ibu juga tidak pernah berpikir bahwa ibu akan seperti ini..."
setetes air mata membasahi pipinya, sejenak ia memandang punggung wanita yang kini berstatus sebagai ibunya sendiri
hingga ia merasakan sebuah tepukan di pundaknya
"hei nak ayo kita makan, ayah membawakan pizza malam ini! lihat betapa antusias nya adikmu itu hehe"
"ya ayah, ayo."
-🌙-
Zasya Minamoto
Kichiro Itakura
Vancika Addiona
KAMU SEDANG MEMBACA
Zavir's
VampireDi abad modern ini siapa sangka Vampire ternyata masih bertahan dan berkembang di beberapa penjuru dunia, namun ada salah satu Vampire dengan kekuatan unik yang tak pernah di ketahui kaum Vampire maupun manusia. manusia yang terlahir dengan keturuna...