Rencana

1 0 0
                                    

"Aakh!!" pemuda bermanik safir itu mulai kewalahan dengan setiap serangan dari lawan

"Wow mengagumkan! Kau masih bertahan ya.. "

"Aku.. Tidak akan pernah menyerahkan busur itu pada bajingan seperti mu!" Zasya langsung menyerang kembali menggunakan pedangnya

Pertarungan semakin sengit, namun nampaknya pihak lawan lebih unggul di bandung dirinya

"Masih ingin bertarung dengan keadaan lemah seperti itu? Huft! Dasar bodoh!" pria bertopeng itu langsung mengarahkan pedangnya ke arah kepala Zasya

*Bruk*

Zasya terjatuh, mulutnya mengeluarkan darah dan beberapa anggota tubuhnya juga yang ikut terluka karna goresan dari pedang pedang itu

"Menyedihkan! Kenapa kau harus menjadi penyihir bulan sabit? Kau sungguh tak layak!! Bahkan untuk hidup saja kau tidak berhak!!"

Zasya terbatuk lagi karena pria bertopeng itu menginjak tubuhnya layaknya serangga pengganggu

"Ugh... " Zasya menahan kaki pria itu dengan tangannya namun dia tidak mampu, tenaganya sudah benar-benar habis

"Berikan busur itu atau kau akan tiada"

"Aku... Ti.. Dak.. Akan pernah.. Menyerah kannya.. Padamu.. Meskipun.. Aku harus mati!"

Pria itu langsung menarik kasar rambut Zasya dan membuatnya menatap pria jahat itu

"Apa perlu aku menyakiti teman vampire mu itu agar kau menyerah.. "

"Jangan.. Berani.. Beraninya kau menyentuh anak itu!!"

"Ahaha lucu sekali.. Ini benar-benar menghiburku, untung aku tidak menggunakan semua sihir ku.. Lebih baik aku membawa mu hidup hidup ke markas."

Pria itu melemparkan tubuh Zasya menjauh, lalu mulutnya mulai berkomat kamit membaca mantra. Lantas kemudian sebuah simbol muncul di bawah tubuh Zasya, simbol itu berwarna hitam pekat lalu mengikat tubuh Zasya

"Bagus.. Dengan begini kau tidak akan bisa menggunakan sihir atau apapun itu.. "

"Ugh.. Hh... " pemuda bermanik safir itu mencoba menetralkan pernafasan nya

"Aku tidak bisa melakukan apa apa sekarang, apakah ini akhir dari kehidupan ku sekarang? Tidak! Aku tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti di kehidupan sebelum nya!"

Pria itu mengangkat tubuh Zasya dengan sihir nya lalu membawa nya pergi

-🌙-

"Mana sih? Kenapa tidak ada ya? Aku lelah mencari nih.."

Pemuda manik merah darah itu kewalahan karna tak kunjung mendapatkan buku yang dimaksud

"Sebaiknya aku kembali saja! Aku khawatir pada Zasya, bisa saja dia tiba tiba mati karna terpeleset babi, atau lebih buruknya dia mati karna terkena lampu jalanan.."

Ya terkadang bocah satu ini agak lain, bukannya berpikir Zasya bisa saja mati di tangan penyihir jahat itu tapi malah memikirkan hal hal di luar nurul

Pemuda itu pun langsung pergi, dia berlari menuju bangunan tempat mereka beristirahat sebelum nya

"Hah!? A.. Apa itu!?" Stofert membelalakan matanya ketika ia melihat penyihir jahat itu yang sudah terbang menuju hutan dengan membawa Zasya yang sudah terikat tak berdaya

"Sialan! Dia menangkap Zasya!!"

Stofert akhirnya memakai kekuatannya dan berubah menjadi kelelawar, dia terbang di dalam hutan agar tidak terlalu terekspos oleh sinar matahari

-🌙-

Pemilik manik safir itu perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya sudah terikat di kursi di dalam ruangan yang gelap dan minimal cahaya

"Di.. Dimana ini..?" Zasya melihat ke sekeliling nya, kepalanya masih sakit sehingga penglihatan nya masih agak buram

"Xeon! Dia sudah sadar!!" teriak seorang wanita remaja yang berada di balik kegelapan

Tak lama kemudian orang yang dipanggil nya pun datang, ternyata dia adalah pria bertopeng jahat tadi yang menangkapnya

"Bagaimana kabarmu Zasya.. "

Pria itu mendekat dan berdiri di hadapan Zasya saat ini

"Lepaskan aku brengsek!!"

"Hehe.. Tenanglah, aku akan melepaskan mu besok malam, sebelum itu kau harus menunggu untuk besok malam"

Pria itu membuka topengnya dan tersenyum jahat

"Di.. Dia kan laki laki yang waktu itu aku segel di dalam gua! Bagaimana dia bisa keluar!?"

Zasya tidak menyangka akan kembali bertemu dengan laki-laki yang dulu pernah dia taklukan di kehidupan sebelumnya saat masih menjadi Lina

"Perkenalkan, namaku Axxeon Pradica. Salam kenal Zasya Minamoto.. "

"...... " tidak da kata kata yang terlontar dari pemuda manik safir itu, saat ini pikirannya masih berputar dan mencerna apa yang sedang terjadi

"Mungkin nenek mu tidak menceritakan apa pun tentang ku bukan? Kau tahu, gadis itu cukup pemberani, dia tidak pernah menyerah atas keinginan nya dalam menegakkan keadilan, tapi sayang nya dia terlalu lemah dan sangat mudah di percaya oleh orang, dia terlalu buta untuk dapat melihat keadilan apa yang dimaksud"

"Dia tidak buta!! Hanya karna dia membuat suatu kesalahan fatal bukan berarti dia adalah orang hina!! Tolong koreksi lagi pemikiran anda! Dia bukan orang serendah itu! Apakah karna dia hanya ingin membuat derajat antara manusia, vampire dan penyihir setara membuat kalian membenci nya!? Kalian lah yang buta anjing!!"

Zasya kesal dan marah, dia berteriak meluapkan kekesalannya

"... Jangan mengajariku mana yang salah dan benar! Ingatlah bahwa penyihir akan selalu memiliki kedudukan tinggi! Vampire hanyalah hama menjijikan dan manusia adalah budak yang sangat hina!"

"Mereka tidak seburuk itu! Kau sudah terlalu dibutakan dengan kekuasaan dan keserakahan akan kekuatan!! Dasar iblis kafir!!"

"Really.. Seandainya kau bukan dari golongan manusia dan keturunan vampire mungkin kau akan kami hormati dan menjadi pemimpin, namun kau terlalu munafik!!"

"Walau aku memang seperti apa yang kau katakan aku tetap tidak akan pernah sudi menjadi pemimpin untuk bajingan sialan seperti kalian!!!"

Pria itu mendengus kesal, dia menghela nafas panjang

*Plak!*

Pria yang dipanggil Xeon itu menampar pipi Zasya dengan kencang hingga meninggalkan bekas merah di pipinya, detik kemudian darah mengalir dari hidung Zasya

Kemudian pria itu pergi meninggalkan ruangan

"Sialan.. Aku harus pergi dari sini.. Tunggu, besok malam bukankah.."

Zasya menatap atap yang terbuat dari kaca itu hingga sinar rembulan mampu menembus nya, manik safir itu melihat sangat rembulan berwarna biru

"Jangan bilang! Dia.. Menunggu bulan sabit hitam.. Malam ini bulan berwarna biru itu artinya besok bulan akan tertutup seperempat nya dan membentuk bulan sabit, bulan yang selalu di tunggu para penyihir gelap untuk menyalurkan kekuatan sihir dari bulan sabit hitam... "

Zasya mencoba memakai sihirnya namun dia tidak mampu mengaktifkan sihirnya

"Ugh.. Aku sudah terlalu lama tidak memakai sihir ku... "

-🌙-

Zavir'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang