Pertemuan

0 0 0
                                    

"HENTIKAN! jika tidak kau akan membunuhnya!!!"

"cih orang yang sangat menjengkelkan, padahal tidak akan ada yang mati juga!!"

Zasya segera melontarkan rantai untuk mengikat pemuda manik merag itu karna dia mencoba menyerang Zasya

Zasya melakukan telepati dan memasuki alam bawah sadar gadis yang kini sedang ia tahan

-🌙-

"Di...dimana aku?" tanya Cherly pada dirinya sendiri

Cherly melihat disekelilingnya hanya berwarna putih tanpa ada apa pun, ia berdiri dan berjalan perlahan di saat yang bersamaan asap hitam mendekati Cherly

"hei Cherly.. apakah kau ingin bertemu kembali dengan adikmu.."

kepulan asap itu membentuk menjadi wujud menyeramkan, tangannya terjulur menawarkan diri untuk di raih oleh gadis itu

"a..aku..." Cherly pun mulai menujulurkan lengannya untuk menerima lengan sosok itu

"adikmu pasti sudah menunggu mu, ayo ikuti aku, dunia ini terlalu kejam dan menakutkan untuk mu, tidak ada lagi yang peduli padamu.. ayo Cherly kemarilah..."

hanya beberapa inci lagi hingga Cherly mencapai lengan hitam itu namun tiba tiba sebuah panah biru menghujam asap hitam itu

"AARRGH!! Apa apa an ini!?"

"Kau tidak berhak mengambil jiwa gadis tak bersalah ini! " teriak pemuda bermanik safir itu sambil menodongkan busurnya ke arah roh itu

"Sialan! Lihat saja! Aku pasti akan menaklukan semua mahkluk di alam semesta ini!! Kau mungkin menang sekarang tapi tidak untuk nanti.. "

roh itu langsung lenyap begitu saja meninggalkan Cherly yang akhirnya tersadar dengan apa yang terjadi, seketika semuanya menjadi gelap, Cherly tidak dapat melihat apapun

"hah?! Tolong! siapapun tolong aku!! dimana ini.. aku takut..."

dia mulai menitihkan air mata karna takut dan gelisah

Tak lama kemudian Cherly merasakan lengannya di genggam oleh seseorang dari belakang lantas ia menoleh

"Cherly.. ayo kita keluar dari kegelapan ini bersama sama, dunia masih membutuhkan mu, ingat bahwa di luar sana masih ada yang menunggu mu di rumah" ucapnya sembari tersenyum, manik safirnya begitu memukau

Cherly terdiam, matanya perlahan menangis mengingat masih ada kakeknya yang senantiasa menunggu dan merawatnya selama ini, seketika kegelapan itu sirna pecah seperti kaca cahaya menyebar di seluruh penglihatan, pemuda bermanik safir itu menarik lengan Cherly dan mengeluarkannya dari kegelapan.

-🌙-

perlahan gadis itu kembali membuka matanya, ia melihat temannya yang kini terlihat bahagia saat mendapati dirinya sadar

"Cherly! oh aku mencemaskan mu.. ku kira kau akan mati di tangan orang aneh itu.. huhu..." pemuda bermanik merah pekat itu tersendu haru

sedangkan yang merasa tersinggung hanya menatap pemuda itu datar dan kesal

"dia menyebutku aneh ya -_-+"

Zavir'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang