Jaewon high school

18 5 0
                                    


" Ini...BENAR-BENAR KEREN!! "

Kucing putih yang gembul itu sontak terkejut dan menutup telinganya mendengar teriakan Sahara- tidak Rashel saja.

" Hei hei! Pelankan suaramu, ini masih malam! "

" Hehe~ maaf aku terlalu senang!! Baiklah, kalau begitu aku akan tidur saja, besok sekolah ya? "

" Yap, dan kau tidak lupa jurusanmu kan? Ingat, jangan nyasar kejurusan lain walaupun banyak cogannya "

" Siap bos!! "

......

Hari sudah berganti, dan pagi ini Rashel sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dengan menggunakan seragam, jaket dan bando di kepalanya.

" Baiklah, aku udah siap tinggal sarapan lalu berangkat "

Rashel pergi ke ruang makan dan memakan makanan yang sudah ia siapkan sebelum dia mandi tadi.

Setelah itu, Rashel memakai sepatunya dan berangkat ke sekolah.

..........

" Wow~ ternyata Jaewon lumayan besar juga "

Rashel saat itu menggunakan bahasa Indonesia karena tak ingin didengar oleh orang lain.

Fyi : Rashel bisa menggunakan 4 bahasa, Korea, Rusia, Indonesia dan Jepang. Karena saat Rashel masih di dunianya yang dulu dia bisa menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia, selebihnya bawaan dari sistem.

Saat ini Rashel sedang melewati lorong SMA Jaewon. Saat berjalan, semua orang melihat ke arahnya. Ada yang dengan tatapan tak suka, tatapan suka dan lainnya, tapi lebih banyak tatapan tak suka sih.

Tapi Rashel hanya mengabaikannya saja. Rashel akhirnya tiba di depan ruang kelasnya. Ia memasuki kelasnya dan semua orang hanya mengabaikannya.

Dia tak memperdulikan itu dan langsung duduk di bangku yang kosong. Pelajaran dimulai dan selesai dengan baik tanpa kendala apapun, dan istirahat pun tiba.

Rashel pergi ke kantin yang situasinya cukup ramai untuk seorang introvert seperti Rashel. Rashel pergi mengambil nampan dan mengambil makanannya juga.

Dia duduk di tempat yang cukup sepi karena dia memang tidak suka keramaian, dan dia lebih menghindari bertemu dengan orang-orang karena kemampuan special yang dimilikinya.

' sejauh ini aku belum melihat tanda sih...jadi aman-aman aja, namun harus tetap berjaga-jaga. '

Setelah makan Rashel langsung pergi ke kelas, meninggalkan kantin yang ribut minta ampun karena kedatangan siswa pindahan dari jurusan fashion. Ya, MC dari manhwa ini, Park Hyungseok.

Karena ingin menghindari masalah dan keramaian lebih baik Reshel pergi secepatnya kan?

Saat berjalan di lorong yang di bilang cukup sepi karena rata-rata murid SMA Jaewon sedang berada di kantin, tiba-tiba Rashel melihat sebuah tanda yang menandakan hal buruk akan terjadi.

Tanda tersebut berupa seekor cicak yang ada di dinding saat ini.

' ah menjengkelkan...hmm, siapa targetku ya...? '

Saat sedang celingak-celinguk, Rashel menemukan sebuah target, yaitu pelaku pembullyan yang sedang membully seseorang di dalam toilet.

Tanpa pikir panjang, Rashel langsung saja menghampiri pembully tersebut dan menghentikannya dengan menepuk bahunya.

" Permisi, apa aku boleh bertanya? Aku tak bermaksud mengganggumu "

Rashel berkata dengan senyum di wajahnya. Lalu pembully itu menatap Rashel dengan tatapan sinis.

" Apa huh? Kau mau menghentikan ku? "

" Ah tidak~ aku hanya ingin bertanya, apa kau melihat temanku? Dia bilang mau ke toilet tapi...oh itu dia yang temanmu injak, hei kau ngapain aku disitu? Kau cosplay jadi keset kaki? "

Rashel mengambil tangan siswa yang sedang di bully itu dan menariknya.

" Ayo ke kelas, tapi sepertinya kau terluka, mau ke UKS dulu? "

Rashel berkata seolah-olah mengabaikan ekspresi marah dari pelaku pembullyan tersebut.

" Hei kau! Kalau kau ingin mengambil temanmu itu aku harus berurusan dengan kami! Dasar cewek jalang! "

" Oh? Maaf, aku gak ngerti apa yang kau katakan soalnya aku gak bisa bahasa hewan~ "

Karena tersulut emosi, pembully tersebut menatap mata Rashel dengan tatapan tak suka dan kejadian tatap menatap itu terjadi selama 10 detik, sesuai syarat agar nasib buruk itu berpindah ke orang lain yang menatapnya.

Alhasil saat pembully itu ingin menghampiri Rashel, dia terpeleset jatuh dan dia menarik kain pel dan membuat kain pel yang tersangkut di ember yang berisi air kotor bekas pel jatuh mengenai kepala dari pembully tersebut.

...

Semua orang yang ada di dalam kamar mandi terdiam melihat kejadian tersebut.

" Pfft ... HAHAHAHA JATUH MU GAK ELIT BANGET! HAHAHAHA "

" Ugh! AWAS KAU YA, KAU AKAN MEMBAYAR SEMUA INI!! "

" HAHAHA, HEY AYO KELUAR! PENYIHIR SEDANG MARAH TUH~ HAHAHAH "

Rashel lalu menarik tangan siswi yang menjadi korban bully tersebut dan lari dari toilet secepat mungkin.

Mereka pun akhirnya berhenti di rooftop, angin sepoi-sepoi menerpa rambut dan wajah mereka dan membuat suasana menjadi tenang.

" Hah~ enak juga ya anginnya. Oh ya, namamu siapa? Sepertinya kau anak kelas fashion ya? "

" Ah iya...namaku Park Jiho.... ngomong-ngomong... terimakasih soal yang tadi...aku pasti akan terluka lebih parah jika kau tak menolongku... "

" Gak masalah~ lagian pembullyan iiu bukanlah hal yang boleh di normalisasikan. Jadi apa salahnya aku menolongmu? "

Jiho, pemuda bermarga park itu masih terdiam dengan perkataan dan senyuman yang Rashel tunjukkan padanya. Dia tak pernah sedekat ini untuk mengobrol dengan gadis seumurannya.

" Se-sekali lagi terima kasih! A-aku tak pernah punya teman sebelumnya...a-apa kau mau jadi temanku? "

" Oh? Teman beda kelas? Sepertinya seru juga! Oke, mulai sekarang kita teman ya! "

Mereka berjabat tangan tanda pertemanan mereka sekarang. Rashel memang berniat untuk mengubah nasib dari seorang Park Jiho. Salah satu karakter villain yang akan bernasib buruk kedepannya.

Rashel cukup berteman dengannya dan menjauhkan Jiho dari tokoh-tokoh utama lainnya. Atau mungkin Rashel akan sedikit mengajari Jiho soal bela diri agar Jiho bisa membela dirinya jika saat sedang di bully.

Jaewon High School : end.

Loser People?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang