[6] Pekerjaan isagi #2

98 16 6
                                    

Author dah sembuhh yeeyyy
Makasih untuk doa dan supportnya
.

.

.

.

.

.

"Lu pas di sana ngapain aja?"

"Nemenin dia doang, gue sempet tidur karna ngantuk."

Kini kurona tau, kalau ketos itu yang bilang isagi sedang sibuk ternyata cuman prank belaka.

"Njirlah? Shilit bet tu ketos."

Isagi bertanya-tanya pada kurona, memangnya ada apa saat ia sedang tidur? Padahal tidurnya nyenyak aja tuh, kok tiba-tiba sampai Kelas jadi begini.

"Anu sa, kan gue nelpon elu, tapi yang ngangkat telpon nya si ketos itu, gue tanya elu dimana, lagi ngapain, ketos nya jawab lagi di ruang osis, sibuk, padahal mah elu nya lagi turu di sana."

Isagi menganggapinya dengan mengangguk.

"Oh, yaudah."

"Muncung mu lama lama gue sempitin anj."

"Udah udah, benerin lagi tempat duduk nya, bentar lagi guru dateng."
Karna tidak ingin adanya banyak debat, rin menyuruh mereka untuk duduk manis saja.

"Sa, bolos aja yok, gue males belajar."

Isagi yang sudah merapikan tempat duduknya, menoleh pada kurona.

"Anj1ng, gila lu, gue waketos cok, lo aja sono."

Kurona seketika memasang muka cemberut seperti bocil gak di kasih kinderj0y

"Aahh... Isagi mahh gituu >:(" kurona merengek.

"Lagian nanti gue juga gak belajar karna bakal di panggil ketos, wle." Senyum jahil terpasang di mukanya sambil mengeluarkan lidah nya untuk mengejeknya.

Perlakuan nya membuat kurona memanas, ia segera memeluk isagi seperti isagi mau di bawa pergi.

"Isagi jangan pergi dong... Nanti gue sendiri, gue nyontek sama siapa? Tega lu sa." Ia memasang muka seperti ingin menangis, isagi yang melihat itu hanya datar dan menghela nafas.

"Gue bolos ya sa, pleasee~" ia memohon pada isagi untuk membiarkan nya bolos agar tidak menderita di kelas tanpa isagi.
Isagi sebenarnya ingin membiarkan temannya ini bolos, tapi ia bukan tipe yang berkhianat. Tapi isagi kasian juga sama dia.

"Lo kira gue waketos apa?"

Kurona semakin meronta-ronta, entah memohon sekali lagi, membuat nangis palsu, merengek, tapi isagi tetap tidak meresponnya dan hanya melihat nya dengan wajah lelahnya.

"Kalo gini terus, lo gue jauhin."
Setelah mendengar kalimat yang di keluarkan isagi, kurona sontak terdiam, dan sudah tidak banyak tingkah.

"Iya-iya, gue diem." Kurona kembali duduk di tempat nya sambil diam, tidak banyak bicara dan bergerak.

Lalu datang seorang guru B. Inggris, menyapa semua murid dengan bahasa Inggris nya, dan di jawab oleh semua murid.

Tapi mata isagi sempat tertuju pada orang yang di kenalnya, ia sudah izin pada guru untuk membawa isagi bersamanya, isyarat tangannya seolah-olah meminta isagi untuk ikut dengannya, dan yang pasti itu adalah kaiser. Isagi langsung mengambil almamater nya dan melihat kurona untuk terlahir kali.

For Me And For You... [KaiSagi. By-MyruLYx]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang