[7] Hari lelah untuk nya.

90 11 0
                                    

Cerita ini adalah Alternative Universe, bukan Fanfic ya~
.

.

.

.

.

.

Saat di hari selasa dengan cuaca yang sedang berawan, kita bisa melihat sosok yang sangat tidak asing lagi untuk kita. Pemuda yang tampan dan juga tidak terlalu tampan, terduduk di kursi.
Manik indah nya sibuk menatap layar laptop yang tidak dekat dengan posisi muka nya.

Pria bersurai navy itu terus menggerakkan mouse nya kesana kemari, dan tidak lupa memencet tombol-tombol yang ada di keyboard itu. Dia terlihat santai mengerjakan suatu pekerjaan yang pasti nya bukan milik nya, ia hanya membantu menyelesaikan.

Badannya yang sedari tadi menyandar pada sandaran bangku, kembali tegak untuk meregangkan badannya, entah leher, lengan, tangan, jari, pinggang yang ia regangkan, ia kembali menyandar dengan lega.

Terlihat pemuda itu sudah menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dia pikir, mungkin ia boleh beristirahat sejenak dengan meristirahatkan matanya.
Tapi sebelum melanjutkannya, ia sempat lupa pada sosok di sampingnya.

Manik gelap itu melirik pria di sebelah nya, posisi nya menaruh kedua tangan di meja dan melipatnya agar ia bisa menaruh kepalanya di sela tangannya, ia seolah memerhatikan isagi yang sedang sibuk sampai lupa untuk melihat padanya.

Disclaimer:: kepala kaiser itu ke arah kiri karna dari tadi kan dia natap isagi.

Isagi melihat nya saat sedang ketiduran, ia sangat bekerja keras untuk menyelesaikan semua tugas dan pekerjaan dia, isagi bisa melihat nya dari raut wajah lelah itu, tidur dengan isi kepala yang tidak bisa ia kendalikan, seolah mencoba untuk bermimpi indah, seperti tidur saja masing kurang cukup untuk dirinya, apa yang dia inginkan? Pikir isagi.

Isagi ingin menghapus semua pikiran yang terkait dengan nya, tapi di sisi lain, isagi juga peduli pada kesehatan nya. Isagi berpikir, pikirannya sangat jahat se waktu ia mengkhawatirkan keadaan orang lain, seolah pikiran jahat itu berusaha menjauhkan isagi dari seseorang yang ia kenal agar isagi tidak lagi merasakan trauma nya.

Isagi tidak akan menyadari itu.

Dan yang pasti, isagi pikir ini sudah sangat umum dan sering terjadi pada orang-orang di sekitarnya maupun tidak.

Hanya kamu yang akan tau mengenai hal ini, dan dia yang sudah tau mengenai hal ini.

Isagi sempat memikirkan sesuatu sejenak sembari menatap muka tampan itu.

'Tinggalin aja, biarin dia tidur tenang dulu, kamu tadi sempet mikir dia capek kan?'

'Bangunin aja, dia kan ketos, harus ngerjain pekerjaan nya, lo cuma wakil nya, jangan terlalu empati sama dia.'

Dan akhirnya pemuda itu memilih pergi dan meninggalkannya. Ia segera berdiri dari tempat duduk nya dan mengambil almamater berwarna merah maroon gelap milik nya, lengan nya menelisik masuk pada lubang kiri almamater yang pastinya untuk lengan, bukan kaki.

(Sorry agak nyempil, soalnya malah kepikiran ini pls, wkwkwwk almamater nya mirip mirip gitu lah)

Ia merapikan sisi-sisi almamater itu.

Angin berhembus kencang, sehingga menerpa kulit nya, manik pemuda itu teralih kan, ia memandang luar jendela. Cuaca yang sedikit mendung, serta dengan angin dingin yang menyerbak rambut nya, tapi mata nya kembali melirik pria di samping nya yang tidak terlalu dekat.

Isagi berbalik badan, menutup jendela itu, mungkin nanti akan ada hujan, maka ia tutupi jendela di ruangan ini agar terasa hangat.

Lalu isagi berbalik lagi dan berjalan menuju pintu, menyentuh gagang pintu itu dan menarik nya ke bawah.

Membuka nya dan-

'Jlak'

Ia menutup pintu nya kembali.

Terlihat di tengah ruang tidak ada orang lain, mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing, biasanya akan sangat ramai di pelajaran kedua.

Ia keluar dari ruangan itu.

Lalu berjalan tak menentu arah, ia juga tidak lupa mencegah murid bolos atau lainnya.

"Hm?"

Isagi mendengar suara yang cukup berisik. Segera ia mengecek ke kantin.
.

.

.

.

Sampainya, ia melihat tidak terlalu banyak siswa sedang jajan di kantin, itu semua adalah adik kelas nya.

Ia berdehem dengan keras agar mengalihkan perhatian mereka, dengan spontan siswa-siswi itu terdiam seketika dan menoleh pada sumber suara.

"Enak jajannya? Sekarang waktu nya apa? Hm?"

Ia menyilang lengannya di depan dada.

Dengan suara yang tidak terlalu tegas, tapi mampu membuat mereka ciut.

'Ini dari tadi ada yang patroli harusnya.' Batin isagi.

"Sekarang balik ke kelas, jangan keluar lagi."

Mereka dengan gelisah berjalan cepat dan sedikit menunduk saat melewatinya, dan setelah itu berlari menuju kelas mereka masing-masing.

"Kak ganteng, mau kenalan dong?"

Merasa ada yang memanggilnya, ia sontak menoleh kebelakang, terlihat 6 siswi yang lumayan cantik mendekati nya.

"Kenalannya kapan², sekarang kalian semua balik ke kelas cepat."
Ia dengan tidak ragu membalasnya.

"Ihh... Kakak mahh.. Jangan kapan² dong.. Boleh ya?" Mereka membuat wajah imut untuk memperlambat waktu.

'Teknik jadi fangirl centil kah? Cantik sih iya, tapi sia-sia juga. Kegoda enggak, ilfeel iya.'

"Lo lo pada mending balik ke kelas, atau mau gue jual ke pabrik lonte?"
Ia melantangkan suaranya, walaupun akan bergema tapi isagi tidak peduli, dia gak bisa diginiin.

Sontak cewek-cewek itu pun mundur dan lari dan kembali pada kelas mereka, sebenarnya isagi gak sopan sama adik kelas nya, tapi kalo di ladenin terus, malah makin menjadi-jadi.

Ia menghela nafas lelah, adik kelas nya pasti banyak yang bandel tapi gak kelihatan aja sosok nya, tapi selagi posisinya lebih tinggi dari mereka, ia tidak akan takut.

TBC..

Ide gw mentok, langsung di publish awokawok.



For Me And For You... [KaiSagi. By-MyruLYx]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang