Pukul 06.12
Kediaman Keluarga Sanjaya"Morning, sayang." Ucap Papa menyambut bungsunya di meja makan. Tak lupa sebuah kecupan hangat Papa berikan pada permata hatinya itu
"Morning, Pah. Adara kayaknya ga sempet sarapan deh, Pah. Mepet banget jam, nya. Oh, Mas Rasya udah jalan, ya?" Balas Adara sambil tangannya sibuk membuat simpul dasi pada seragamnya
"Minum susunya aja, Non." Sahut Mbok Tun. Salah satu pekerja dirumah Sanjaya, yang juga merawat Adara sedari kecil
Mendengar itu, Adara mengangguk. Dengan cepat gadis itu duduk dan meneguk susu coklatnya.
"Pelan2 aja, sayang." Ucap Papa
"Mas Rasya tadi juga buru2, makanya ga nungguin Adara. Mau ada rapat osis katanya." Imbuh Papa"Oke, deh. Adara berangkat sama Pak Harun, aja. Bye, Pah." Pamit Adara kemudian berlalu dari ruang makan
"Hati2, sayang." Balas Papa
Adara sudah bersiap memanggil Pak Harun untuk mengantarnya ke sekolah. Tapi niatnya itu urung karena gadis itu mendengar deru mobil porsche keluaran terbaru berjalan memasuki pelataran rumahnya. Tak lama setelah mobil itu berhenti tepat di depannya, kaca bagian kemudi perlahan terbuka. Menampilkan sosok laki2 tengil yang langsung membuat Adara menampilkan senyumannya.
"Good Morning, Princess." Sapa Gibran dengan wajahnya yang penuh dengan senyuman
Gibran Afandra Adijaya. Saudara sepupu Rasya dan Adara yang mempunyai banyak sekali tingkah ajaib. Si tengil yang juga selalu ada untuk Adara. Lahir sebagai putra satu2nya di keluarga Adijaya, Gibran akhirnya melimpahkan seluruh kasih sayangnya pada Adara. Meski usia mereka hanya terpaut beberapa bulan saja, tapi Gibran benar2 berperan sebagai sosok Kakak untuk Adara. Sama seperti Rasya, apapun akan Gibran lakukan agar Adara selalu tersenyum.
"Widiihh, mobil baru nihhh." Seru Adara sambil mengamati mobil baru milik Gibran
"Hahah tau aja, lu. Yuk, masuk. Kita berangkat bareng." Balas Gibran
"Yeyy!! Ke sekolah naik mobil baruu." Seloroh Adara kemudian dengan cepat masuk ke dalam mobil dan mengambil tempat di sebelah Gibran yang berada dibelakang kemudi
"Siap berangkat?" Tanya Gibran
"Lest, go!!" Balas Adara bersemangat
°°
Pukul 06.54
SMA 12 JakartaKedatangan mobil baru Gibran di sekolah mereka, sudah jelas akan menyita banyak perhatian dari warga sekolah. Selain ini adalah mobil keluaran terbaru, yang baru ada beberapa saja di Indonesia.. dengan aksi ajaibnya, Gibran malah membuka kaca mobilnya dan menebarkan senyuman sok gantengnya itu. Kan,, sepupu Adara yang satu itu benar2 selalu di luar nalar. Melihat itu, dengan sengaja Adara memberi cubitan pada lengan kiri Gibran. Membuat laki2 itu mengaduh kesakitan.
"Tutup ga, kacanya!?" Ucap Adara yang belum melepaskan cubitannya
"Aw, aduhh. Iyaa. Iya, Aduhh." Racau Gibran sambil jari nya menekan tombol untuk menutup kaca mobilnya
"Dasar narsis." Ucap Adara setelah gadis itu melepaskan cubitannya pada lengan Gibran
"Kalau cemburu bilang aja, Ra. Ga usah cubit2. Merah nih, tangan gua." Balas Gibran sambil melirik gadis disampingnya, yang kini menampilkan wajah cemberutnya
"Gue? Cemburu? Ga penting banget." Sahut Adara yang malah membuat Gibran terkekeh gemas
Sungguh Gibran benar2 sangat menyayangi Adara lebih dari apapun. Bahkan setiap gadis itu terlihat dekat dengan laki2 lain, entah mengapa Gibran sering merasa gerah sendiri. Gibran jelas tau bahwa mereka adalah saudara. Sebuah ikatan yang membuat Gibran bisa berada lebih dekat dengan Adara, melebihi siapapun. Tapi entahlah, terkadang Gibran justru mengutuk adanya persaudaraan diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDIRA
Teen FictionMungkin ini klasik. Tidak juga begitu menarik. Tapi aku sedang berusaha membuatnya istimewa, pun membuat kalian akhirnya mau menetap. Aku juga selalu berharap, kalian bisa suka pada peran yang telah aku beri nyawa. Selamat membaca:)