"Ada ribut2 apa, sih?" Tanya Naura begitu Rasya dan Adara sampai dikantin
"Nau, cowok yang kemaren mau nyerempet Adara.. dia sekolah disini." Jawab Rasya
"Jadi, anak baru itu dia, Sya? Dia juga yang nabrak kamu malem2 itu, kan?" Balss Naura
Rasya mengangguk.
"Ra, lu keserempet? Ada yang luka, ga? Sakit, ga?" Tanya Gibran pada Adara
"Gua gpp. Ga sampek kena juga, kok." Balas Adara
"Vio, anak barunya emang cakep. Tapi sayang, nol adab." Lanjut Adara sambil matanya menatap Violetta yang duduk di sebelah Irsyad
"Awas aja, kalau lu berani deket2 sama dia." Ucap Mas Rasya pada Adara
"Ya enggak lah, Mas. Ga minat juga." Jawab Adara
"Tenang, Sya. Gua siap kok, jagain Adara." Sahut Gibran
"Yahh, lu mah. Kebanyakan modus." Ucap Naura
"Nah. Bukannya jagain, malah ngusilin Adara, tuh." Imbuh Irsyad
"Kalian tuh, kenapa ga bisa percaya sama gua, sih? Gua beneran ini. Rasya, gua beneran bisa dipercaya. Lu tau, dong? Gua saudara lu, bro." Ucap Gibran
Rasya hanya diam tanpa kata, melihat tingkah pacar dan saudara2nya.
"Apaan, sih? Lagian siapa juga yang mau dijagain sama lu? Ogah, ya." Sahut Adara
°°
Pukul 14.15
Parkiran SMA 12 JakartaAdara berdiri seorang diri di bawah pohon, tepat disamping mobil Mas Rasya terparkir. Gadis cantik itu tengah menunggu Kakak dan saudara2nya yang entah dimana keberadaannya. Kali ini mereka pulang tanpa Naura karena kekasih Mas Rasya itu ada acara keluarga yang mengharuskannya pulang lebih dulu. Vio? Ah, sahabatnya yang cerewet itu juga sudah pulang. Jadilah Adara menunggu saudara2nya sendiri.
"Yuk, balik bareng gua." Ucap Al yang tiba2 saja datang dengan motor besarnya
Adara terkejut, tapi gadis itu memilih tidak peduli. Gadis itu tetap saja asik menatap layar ponsel didalam genggamannya. Berikutnya, terlihat Al menurunkan standart motornya dan ikut berdiri disamping Adara. Diam2 Al tersenyum. Laki2 itu tengah menikmati kecantikan Adara dari arah samping.
"Adara." Ucap Al, mengeja nama gadis disampingnya itu
Adara menoleh. Menatap Al yang berdiri menjulang disampingnya. Keningnya berkerut. Merasa heran, mengapa laki2 disampingnya ini mengetahui namanya. Tapi lagi2, Adara memilih diam. Gadis itu kini kembali fokus pada layar ponselnya.
"Kok lu diem aja? Ohh, gua tau. Abang lu galak, ya." Imbuh Al, yang masih terus menatap Adara
"Apa sih. Ga nyambung." Balas Adara, ketus
Hal berikutnya, Adara memandang Al dengan keheranan. Pasalnya laki2 jangkung itu malah tertawa dengan kerasnya. Apa yang lucu?
"Pantes Abang lu galak. Adeknya gemesin gini." Ucap Al menatap Adara sambil tersenyum
Belum sempat Adara membalas ucapan Al, bunyi lock pada mobilnya lebih dulu menginterupsi. Dengan cepat Adara mengalihkan padangannya. Disana, beberapa langkah dari tempatnya berdiri.. ada ketiga saudara laki2nya yang tengah menunjukkan ekspresi wajah yang tak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDIRA
Teen FictionMungkin ini klasik. Tidak juga begitu menarik. Tapi aku sedang berusaha membuatnya istimewa, pun membuat kalian akhirnya mau menetap. Aku juga selalu berharap, kalian bisa suka pada peran yang telah aku beri nyawa. Selamat membaca:)