10. Kiwi atau Kepala

11.7K 961 17
                                    

19.30

Saat ini semua orang tengah berada di ruang tamu lantai 1,sebelum itu Lean dan Ranta berserta teman-temannya telah selesai dengan kegiatan membersihkan kekacauan yang mereka sendiri perbuat. Ada yang duduk dan ada pula yang berdiri sementara itu, Dihadapan mereka nampak Gavin yang tengah duduk sambil memberikan tatapan datar namun juga tajam

Wira?. Ia sudah pulang duluan dengan di jemput supir pribadinya sebelum mereka selesai membersihkan Halaman dan sebelum terjadi adegan yang tidak ingin ia lihat lagi tentunya itu sebabnya ia cepat-cepat pergi sebelum terseret lebih jauh dalam...urusan keluar?. Yah mungkin kurang lebih seperti itu

Gavin menghela nafas berusaha tetep tenang menghadapi orang-orang didepannya yang sudah kicep tanpa suara, dengan suara beratnya Gavin mulai berbicara menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Ia tak ingin kejadian hari ini terjadi lagi kedepannya atau lebih tepatnya saat ia ada di tempat kejadian itu, tentunya hal itu langsung membuat mereka kompak menganggukan kepala tak berani protes dan tak ada yang melawan pula ucapan sosok didepanya

Gavin menyuruh teman-teman Lean dan Ranta untuk kembali kerumah mereka atau Markas mereka. Tidaka ada nongkrong atau kunjungan seperti yang dipikirkan mereka sebelum datang ke Mansion ini. Lebih tepatnya mereka di usir oleh Gavin karna ia muak dengan tingkah mereka tadi yang membuat panik satu penghuni Mansion

Alhasil teman-teman dari Lean dan Ranta pun pergi dari sana dengan agak berlari mereka ingin cepat-cepat keluar dari kandang Singa ini menyisakan Lean dan Ranta yang duduk sambil menundukan kepalanya di hadapan Gavin. "Udah puas mainnya?" Tanya Gavin dengan nada sarkas yang langsung di Angguki oleh Lean dan Ranta

"Yang disekolah so-sorry bang" lanjut Ranta dengan menatap kearah Gavin

"Soal?" Heran Gavin mengangkat sebelah alisnya

"Kata-kata gue bang" ucap Ranta mengingat setiap katanya yang terlesan songong ke Gavin saat di sekolah

"It's okay. I so know what your attitude is like"
(Gpp. Gue jadi tau kaya gimana sikap lo)

Balas Gavin yang seketika membuat tubuh Ranta menegang.

"Makan malam?" Tanya Gavin kesalah satu Maid yang ada disana. "Sudah siap Tuan muda" balas salah satu Maid

Gavin berdiri hendak menuju ruang makan dilantai 2,namun baru beberapa langkah ia kembali menoleh kebelakang. "Ayo!,ngapain malah diem" ucap Gavin ke kedua adiknya yang langsunh membuat Lean dan Ranta mengikuti dirinya

Saat ini perutnya sudah agak mendingan daripada tadi sore,ia juga menyuruh Koki untuk membuat makanan yang mudah dicerna dan nyaman diperut untuknya,sementara untuk Lean dan Ranta terserah mau menu apa saja

Merekapun makan bersama dengan tenang tanpa adanya suara kecuali suara alat makan yang terdengar di panca indra mereka. Beberapa menit setelah itu mereka selesai makan dan para Maid membersihkan piring ataupun gelas yang ada dimeja, Gavin yang duduk di tempat duduk Samuel sementara Lean dan Ranta di sisi kanan dan kirinya

"Kok Ayah gak bilang apa-apa sih bang kalo dia mau tinggal disini. Lama lagi" ucap Lean menunjuk kearah Ranta

Gavin menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan dari Lean, "Bilangnya ke gue"

"Kok gue gak dikasi tau"

"Kalopun tau emang lo setuju?"

"Ya gak lah" "Makanya gak dikasi tau" Gavin langsung membalas perkataan Lean

"Biar kalian akur"

"Gak akan/Najis" kompak Ranta dan Lean secara bersamaan membuat Gavin menghela nafasnya lagi melihat tingkah kedua adiknya ini

Additional CharactersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang