Setelah mengangkat panggilan telepon, Devan merapihkan pakaian ayyara yang sudah tidak beraturan , kemudian tangannya kembali memeluk tubuh gadis nya.
" Sayang mas pulang dulu ya "
Ayyara menatap Devan dari bawah, sedikit tidak rela kalau pergi, gadis itu mengeratkan pelukannya dan mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan lelaki itu.
" Mas mau kemana " Ayyara menduselkan kepalanya di dada bidang Devan.
Devan terkekeh geli melihat Ayyara ternyata gadis nya ini memiliki sifat manja dan menggemaskan.
" Mas mau ke kantor sayang, barusan sekretaris mas telpon katanya ada meeting " Ucap Devan dia menangkup kedua pipi Ayyara lalu mengecup keningnya beberapa kali.
Kan kalau seperti ini Ayyara tidak mau di tinggal Devan, memiliki sifat yang sweet membuat Ayyara semakin berbunga-bunga.
" Kantor?, Mas kerja di kantor juga " Tanya Ayyara penasaran.
" Iya sayang, punya Mas sendiri "
Dalam hati Ayyara berdecak kagum ternyata selain jadi guru, lelaki di hadapannya ini di rektur perusahaan nya sendiri, dia jadi insecure pasti di luaran sana banyak perempuan yang menyukainya, secara tidak langsung Devan sangat sempurna dan tidak mempunyai kekurangan di matanya.
" Mikirin apa hmm " Devan melihat muka Ayyara yang di tekuk masam.
Ayyara menggeleng " Enggak ada, yaudah katanya Mas mau ke kantor " Gadis itu berdiri dari pangkuan Devan, dan menjadi duduk di sebelahnya.
Devan tersenyum, dalam hatinya terheran melihat perubahan sikap Ayyara. " Beneran Mas tinggal nih " Matanya melihat Ayyara yang di sebelahnya.
" Iya ih " Cemberut Ayyara tanpa melihat ke arahnya.
" Kok cemberut gini mukanya, peluk dulu sini sayang " Devan kembali menarik tubuh Ayyara dan memeluknya.
Tanpa penolakan gadis itu membalas pelukannya tak kalah erat, kepalanya kembali mendusel manja di dada bidang lelaki itu, membuat Devan tersenyum dia sangat suka dengan sifat manjanya.
" Mas pulang ya sayang " Devan menyudahi pelukannya, mukanya di dekatkan dengan muka Ayyara dan bibirnya kembali mengecup bibir mungil itu dengan sayang.
Ayyara bersemu lalu mengganggukan kepalanya tanda iya, kalau boleh jujur dia tidak ingin Devan pulang, namun lelaki itu harus pergi ke perusahaannya.
Setelah tadi Devan pulang, Ayyara kembali ke kamar nya dan mengunci rapat pintu, dia berjalan ke arah cermin di sana, bawah nya terasa masih berdenyut dan sedikit lembab.
Ayyara menatap pantulan cermin, baru saja tubuh nya di jamah oleh lelaki yang ada di hatinya dan anehnya tidak menolak, malah terulang kembali seperti kejadian waktu Devan mengantarkannya pulang.
Rasanya luar biasa, Ayyara tidak menyangka bahwa fantasi nakal nya akan kejadian nyata dan membuat nya hilang akal sehatnya, membuat nya kecanduan apalagi yang melakukan nya Devan.
" Emhh kok masih tegak ya " Kedua tangan Ayyara memegang dada nya, jari telunjuk dan tengahnya menjepit ujung pucuk yang masih keras.
Kancing baju tidur itu kembali Ayyara lepaskan dan baju nya kembali dia buka sehingga menjadi setengah telanjang, memang bra nya tidak dia pakaikan kembali, jilbab yang menutupi kepalanya dia buka sehingga terlihat rambutnya yang lurus dan panjang.
" Keras banget, mana bengkak lagihh "
" Pasti gara-gara Mas Devan "
" Tapi rasanya geli-geli enak ummh "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayyara's Story
RomanceCERITA INI ADEGAN DEWASA ⚠️⚠️ YANG DI BAWAH UMUR SKIP ⚠️⚠️ Orang bilang yang tertutup itu selalu baik dan alim kan, seperti dengan gadis yang bernama Ayyara seorang siswi yang masih duduk di kelas 12 SMA. Orang-orang menganggapnya baik dan selalu ja...