Dua Belas

592 19 1
                                    

Hari ini kelas Ayyara akan mengadakan ulangan harian mapel matematika, membuat semuanya yang ada di kelas menjadi males dan ingin menghindari satu pelajaran keramat ini.

" Bjir mana gue kaga belajar cuy "

" Sok iye banget biasanya juga bodo amat "

Tyara menatap jengkel soal ulangan yang ada di tulis di depan " Ini ada di brainly gak si " Membuka layar hp nya.

" Kayak gak tahu aja lo , ini tuh soal contoh di jadiin soal sama si botak biar kita kaga nyari di google " Jawab Azka yang duduk di belakang.

" Yauda karena kita gak tahu mending samain aja jawabannya " Kata Vina dengan menyalin jawaban dari Ayyara.

" Yang punya otak pasti mikir "

" Kecuali yang ngga punya, otak nya google semua "

" Apasi kayak yang bisa aja " Julid Tiara kepada Gio sang ketua kelas.

Ayyara menggelengkan kepalanya sebetulnya dia juga tidak tahu, tapi sebisa mungkin mengerjakannya entah bener atau salah yang penting selesai.

" Ayy lo udah anjir " Tiara menilisik satu persatu jawaban Ayyara dan ikut menyalin seperti yang di lakukan Vina.

" Dari pada lama kan, yauda apa aja jawab yang bisa "

Setelah selesai ulangan dan di kumpulkan di depan, bel istirahat berbunyi seketika para murid langsung berhamburan keluar kelas, seperti teman-teman Ayyara.

Tersisa tiga orang, Ayyara, Tiara dan Vina di dalam kelas , mereka sibuk dengan HP nya masing-masing.

" Eh cuy tau gak arghh sumpah pengen banget anjirr " Kata Vina tiba-tiba.

" Apaa putus lagi lo sama doi "

Vina menggeleng " Bukan sumpah gue belum cerita kan sama lo pada " Membuat Ayyara dan Tiara menggeleng kompak.

" Jadi gini, kemaren kan gue abis ngeue sama ayang tapi arghh sumpah enak bangettt gue pengen lagi cok " Ucap Vina dengan tudep begitu saja.

Tiara menganga tak percaya " Fiks lo udah gila vin sumpah kata gue mah " bisa-bisanya teman nya ini belum nikah udah coblos duluan.

Sementara Ayyara meringis mendengarnya, kalau yang di katakan Vina emang ada benarnya, dirinya juga sudah merasakan, mengingat itu dia jadi merindukan Devan yang kebetulan tidak ada jadwal nya di sekolah.

" Sumpah lo pada harus cobain ya, di jamin mantav " Vina mengacungkan jempol.

" Gak ya, kita berdua masih polos ya kan Ayy " Ucap Tiara kepada Ayyara yang tersenyum kikuk.

Vina tertawa " Masih polos tapi suka ngebokep mana ada anjir aneh lo pada "

" Simulasi lah biar nanti udah tau "

" Makanya praktekin sekarang "





Pulang sekolah Ayyara menunggi sepi sebab tadi Devan mengatakan akan menjemput nya dari kantor, dan benar saja mobil pria itu sudah nangkring di depan gerbang, tanpa menunggu lama lagi Ayyara cepat- cepat masuk ke dalam mobil.

" Sayang jangan lari-lari cape " Tegur Devan ketika Ayyara menutup pintu mobil.

Ayyara menyengir " Takut pada curiga soalnya hehe " Dengan ngos-ngosan dada nya naik turun matanya melirik dari kaca mobil masih ada beberapa murid yang baru pulang.

Devan menggelengkan kepalanya seraya terkekeh " Sini peluk dulu Mas kangen " seraya merengkuh Ayyara.

Ayyara tersenyum dengan membalas pelukan Devan " Ayy juga Mas " Kepalanya mendongkak menatap wajah tampan itu dari bawah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ayyara's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang