Perkara Roti

411 45 2
                                    

Pavel terbangun dari tidur panjangnya,
Dia mengusap perutnya yang masih terasa sedikit sakit
Entah karena terpapar racun atau emang remaja lucu itu tengah merasakan lapar.

"Parah banget, gegara nut nih gue gak bisa liat pujaan hati gue seharian ini".Pavel merengut sedih lalu mulai beranjak dari ranjang kecil itu

Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi jadi sudah waktunya bagi Pavel untuk pulang dan berleha leha bersama bubu kesayangannya.

Pavel akan membenahi kasur itu saat dia tiba tiba melihat sebuah roti dan air kelapa yang tersimpan rapi di dekat teh dinginnya

"Eh?punya siapa nih? ".Pavel mengambil roti itu lalu melihat sekeliling

" Gue laper sih tapi gak mau juga sakit perut part 2 gegara makan sembarangan, siapa tahu ni roti udah berjamur ye kan".Pavel menatap roti itu dengan seksama

Mata bulatnya memindai roti itu dengan penuh ke hati hatian
Melihat apakah ada asal usul jamur atau zat berbahaya yang akan menyakiti perut empuknya.

"Apa simpen aja ya? Kasih kak namtan aja deh kalau dia sakit berarti emang roti ini udah gak layak konsumsi".pavel manggut manggut sambil menatap roti itu

Pavel memegang roti itu lalu meminum air kelapa dalam kemasan itu dengan cepat.

Dia sangat merasa kehausan.

Lee datang dengan langkah santai
Dia melihat Pavel sedang meminum air kelapa dengan begitu cepatnya,
Sebagai teman yang baik lee pun berbaik hati untuk diam di tempat dan membiarkan Pavel menghabiskan airnya terlebih dahulu

"Enak banget perut gue abis minum nih air kelapa, siapapun yang kasih ini gue sumpahin kaya 7 turunan 8 tanjakan deh".Pavel berkata gembira sambil menutup kembali kotak kemasan air kelapa itu

" Pavel".Lee berkata sopan ke arah Pavel yang kini tersenyum padanya

"Halo Lee, Sesuai Ekspektasi lo emang yang paling berakhlak di grup labi labi kita".

Lee tersenyum manis lalu mengulurkan sebuah buku tulis ke arahnya

" Apaan nih, kok perasaan gue gak enak".

"Liat aja dulu elah".

Pavel pun membuka buku tulis itu dan setelah melihat isinya dia pun segera merengut kesal

" Sudah gue duga sih kedatangan lo bener bener bencana untuk dompet tipis gue".

Pavel lalu merogoh sakunya lalu mengambil uang 50 ribu pemberian sang ayahanda tercinta tadi pagi

"Padahal duitnya mau gue buat modal caper ke pooh".pavel merengut sedih lalu memberikan uang itu kepada lee yang kini berbinar senang

" Makanya kalau bayar kas itu jangan suka nunggak, dah sini lo gue anter ke depan gerbang,muka lo masih pucat banget itu".lee meraih Pavel ke dalam rangkulan tangannya

Pavel tidak menolak dan menyandarkan dirinya manja ke arah lee

Keduanya pun pergi tanpa menyadari ada sepasang mata yang menatap keduanya dengan pandangan cemburu

"Berani banget tuh kucing tantrum dempet dempet sama calon masa depan gue, gue jejelin wiskas si Blackie nanti biar dia tau rasa".Pop berkata kasar lalu menatap keduanya dengan tatapan penuh api cemburu

" Kalau sampe si Pavel cinlok ama lee pujaan hatiku, gue bakal botakin kepala si krittin bangsat itu".Pop misuh misuh kesal lalu pergi membuntuti 2 makhluk gemoy itu

Di depan gerbang berwarna merah cerah itu,
Pavel dipapah lee juga Pon yang kini sedang ikut menunggu jemputannya,
Gak sih mereka berdua emang lagi cari kesempatan buat nebeng ama Pavel.

Highschool In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang