Keluarga promphaopun sedang asik menikmati sarapan pagi mereka bersama dengan Lee yang kebetulan sedang menginap dan tidur di kamar si bungsu.
Malam itu Lee tidak ingin sendirian dirumah besarnya,jadi dia memilih untuk bermalam dirumah Pavel yang langsung menyambut baik keinginannya.
Pavel tentu saja tidak keberatan,dia justru senang saat Lee mengatakan ingin bersamanya malam ini.
Malam itu Lee bercerita tentang hal yang menjadi rahasia terdalamnya selama ini,
Cerita bahwa dia sudah jatuh cinta pada pop sejak pertama kali mereka bertemu di sekolah menengah ini.Pop menyambut baik perasaannya tapi jika ditanya apa hubungan mereka maka pop hanya akan mengatakan bahwa Lee adalah milik Pop walau mereka tidak memiliki status apapun.
Pavel mendengarkan dengan seksama sanbil sesekali mengusap lembut punggung kecil Lee yang gemetar,
Malam itu Lee menumpahkan semua rasa dan luka yang tersembunyi dibalik senyumannya,
Didalam pelukan hangat pavel dia menangis pilu dengan baju Pavel yang lusuh karena dicengkramnya.Hatinya serasa diiris sembilu karena menyaksikan orang selama ini dia cinta sedang berpelukan dengan sahabat yang selalu bersamanya.
Lee baru bisa tidur saat jam menunjukkan pukul setengah 3 pagi,
Dia tertidur dibuaian tangan Pavel yang tidak lelah mengusap lembut rambutnya. Pavel menatap lee dengan pandangan prihatin,
Lee selama ini diam hingga dia sampai pada batasnya.Pavel jadi takut jika pooh mungkin tidak akan pernah membalas cintanya,
Dia takut akan patah hati seperti Lee ataupun melebihinya.Karena Pavel sendiri sudah jatuh terlalu dalam.
Pooh yang baru bangun menatap diam ke arah kamar Pavel yang berseberangan dengan kamarnya,
Lampu kamar Pavel masih menyala dan pemuda manis itu juga tidak menyapanya tadi malam."Apa dia tidak tidur atau ketiduran setelah aku antar pulang sekolah?,tidak seperti biasanya dia tidak mematikan lampu kamarnya ketika ingin tidur".
Misha, Davin dan Namtan saling menatap saat melihat lingkaran di mata Pavel,anak itu juga terlihat lusuh dengan wajah yang terlihat mengantuk.
Misha akan menegurnya tapi Davin segera mencegahnya,dia memberikan kode Kearah Lee yang juga terlihat kurang tidur.
Misha mengangguk mengerti dan memilih untuk memberikan coklat almond sebagai penyemangat untuk dua sahabat itu.
Lee pagi itu sangat diam dengan pandangan yang tidak fokus,dia terus memikirkan kejadian semalam bahkan sampai dia turun dari mobil.
Sangking tidak fokusnya dia, dia tidak sadar bahwa tangan Pavel masih ada didekat Pintu mobil saat dia menutupnya.
Brakk
"Aaargh!!!"
Pavel memekik kesakitan saat tangan kanannya terjepit pintu mobil lumayan kuat.
Teriakannya membuat Lee seketika sadar dari lamunannya,tapi semua sudah terlambat karena Pavel sekarang sedang merasakan sakit akibat perbuatannya.
"Sakit!!!".Pavel mengibaskan tangannya di udara sambil sesekali meniupnya.
Air mata yang berada di ujung matanya tampak siap jatuh kapanpun.Dia berjongkok sambil meniup niup jari jari tangan rampingnya yang kini terasa sangat sakit.
Mendengar teriakan heboh Pavel,Pooh yang sedang piket bersama Benjamin segera keluar kelas dengan sapu dan pengki di tangan keduanya.
"Aish ada apa lagi dengan Kucing berisik itu".Benjamin misuh misuh sambil menatap Pavel yang kini sedang ditahan sang ayah agar tidak gegulingan di jalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/370898406-288-k232366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Highschool In Love
FanfictionHanya kisah klasik cinta muda dimasa SMA, Entah akan bersama dalam waktu yang lama atau berakhir ketika surat kelulusan telah diterima dengan lapang dada.